Skip to content

Rumah Makan Bu Sri, Jln. Polonia

  • by

Tatkala di siang hari yang panas, rumah makan Bu Sri yang berlokasi di Jalan Polonia ini kerap dipenuhi dengan pengunjung yang antusias untuk menikmati masakan nusantara, walaupun bukan terletak di daerah yang banyak dilalui kendaraan, rumah makan ini selalu membuat jalanan macet ketika jam makan tiba.

Layaknya rumah makan melayu/minang, semua hidangan yang berada di styling disajikan ke meja dalam porsi yang kecil. Bagi yang belum familiar dengan konsep pay what you eat, asalkan lauk tidak disentuh, anda tidak perlu membayar hidangan tersebut.

Yang membedakan rumah makan ini dengan rumah makan sejenisnya ialah variasi lauk yang sedikit berbeda dan jarang ditemukan di rumah makan lainnya, misalnya sayur lodeh dan tumis bunga pepaya. Kami tidak sempat mencoba kepala ikan(100-150rb) yang konon merupakan specialty dari restoran ini, tetapi tentu saja kami akan kembali lagi dalam waktu dekat, karena desakan rekomendasi dari teman yang tinggal dekat di daerah tersebut. Selamat mencoba!

16 thoughts on “Rumah Makan Bu Sri, Jln. Polonia”

  1. Yup, bro @makanmana.
    Kunjungan minggu lalu, suasana rumah makan sudah lebih teratur. Kemungkinan besar jumlah personil yang melayani sudah ditambah. Satu hal yang pasti, sudah ada nomor antrian bagi yang mau bungkus (take-away).
    Tidak ada lagi ceritanya pengunjung datang tanpa dilayani.

  2. Luar Biasa, dan sangat RECOMMENDED!
    Citarasa pas dengan lidah warga Medan, dan juga pendatang (baca: wisatawan) dimana tipikal rasa pedas yang begitu menggetarkan jiwa tidak tampil di menu yang disajikan.
    That’s why menjadi hal yang cukup positif bagi yang tidak ‘kuat’ dengan rasa pedas.
    Harga cukup bersahabat, dan pelayanan juga ramah.

    Satu hal yang mungkin menjadi kesan terbaik bagi semua pengunjung adalah ‘perjuangan’ yang harus dilakukan untuk memperoleh tempat duduk di kala jam makan siang.
    Yah, bahasa orang Medan itu jadinya seperti ini: “Rumaha makah ini rasanya udah kena kali, tak apalah kutunggu berdiri sebentar daripada aku ke tempat lain lagi.”

  3. hidangannya memanjakan lidah.. terutama bunga pepaya, ikan arsik dan kepala ikan nya emang maknyussss..

  4. Makanan lumayan enak, gerahnya luar biasa apalagi jam makan siang. Berdasarkan pengalaman, nyari tempat duduk jam makan siang harus pintar. Begitu liat ada tamu yang sudah hampir selesai, dekati meja si tamu n berdiri tungguin. Mau ga mau si tamu yang sudah selesai makan akhirnya minta bill juga. Untuk hidangan makanan harus panggil-panggil pelayan nya berulang kali akhirnya dihidangkan.

  5. yang satu ini memang enak..ayam panggang dan tauco kepahnya muanteppp..nah sekarang yg jdi problem, kemarin w dianterin teman kesini…lupa liao belok kiri kanan kiri kanan
    So ada yg tau lokasi lengkapnya?share kan ya alamatnya uda ngiler pengen makan lagi hehehe..

  6. juragan freezer

    memang pada akhirnya…
    pilihan selalu jatuh ke masakan padang….
    nyam,nyam!

  7. hehe dimana mana kalo uda waktu makan siang pasti selalu rame, sayangnya servis jadi kendala yah.. mgk rumah makan ini bisa belajar dari gumarang yang udah pake sistem nomor antrian… kaya ngunjungin dokter aja…

  8. Makan ok, maknyos.. Selalu rame di jam makan siang. Pelayanan hancur. Pernah duduk menunggu selama 1 jam tidak dilayani sama sekali. Bolak balik panggil pelayannya, tapi gak diacuhin, akhirnya keluar sendiri *gak jadi makan* setelah kenyang makan angin,n puter haluan ke resto simpang tiga yg gak jauh dari sana. Tips kalau makan disana, jangan dtg pas jam makan siang, rame abis. Dan jangan pesan jus. Bisa bisa makanan sudah ludes, minumannya juga gak muncul. Paling praktis, pesan minuman botol seperti the botol dll…

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading