Skip to content

RM Irian, Binjai

  • by

Ternyata dari sini-lah asal muasal menu ‘Ifumie Binjai’ di silsilah kuliner Sumatera Utara. Ifumie yang digoreng basah dengan sayuran dan daging ayam ala Cantonese ini konon adalah menu andalan Restoran Irian yang sudah eksis sejak 1920. Tapi seperti halnya Sate Padang tidak disebut Sate Padang di daerah asalnya sendiri, pada saat order, anda cukup menyebutnya Ifumie saja.

Sedangkan untuk ifumie goreng seperti yang kita dapati di rumah-rumah makan di Medan, di sini dipanggil Mie Cin. Lalu ada Ang Tho Mie, yaitu ifumie yang dimasak basah dengan sobekan daging kepiting dan telur ayam seperti sup jagung kepiting (resep originalnya pakai telur bebek sehingga kuah berwarna kemerahan seperti red plum, namun karena customer kian cholesterol–conscious akhirnya digantikan dengan telur ayam). Ketiga menu tersebut memakai bahan dasar mie olahan tangan asli dari dapur Irian yang rasanya renyah dan lebih bertekstur dibanding ifumie biasa.

Demikianlah kru MakanMana berwisata-kuliner (dan sejarah) ke Kota Binjai pekan lalu. Destinasi kami adalah Rumah Makan Irian di Jalan Kapten Muslim/ Jalan Irian No. 10-12 Binjai. Selidik punya selidik, rumah makan yang sudah berdiri 5 generasi ini dulu bernama Phin Xiang Cha Lou. Dengan 7 orang koki langsung dari Guang Zhou (China), awalnya rumah makan ini menjual dimsum dan mooncake. Namun sejak pemerintahan Jepang, Phin Xiang sering dijadikan tempat meeting dan akhirnya berubah menjadi rumah makan keluarga dengan spesialisasi kuliner Cantonese (Kong Hu). Dekade demi dekade berganti, Phin Xiang Cha Lou pun lalu melokalisasi dengan nama baru Rumah Makan Irian (dari nama Jalan Irian) setelah pemerintahan Soeharto.

Nah, rekomendasi dari Hari, sang pemilik (generasi kelima) ketika kami wawancarai, menu legendaris lainnya dari RM Irian adalah Cun Pia (spring rolls) yang juga sering disebut Chun Kian atau Bak Kien. Terbuat dari daging babi dan kepiting yang digoreng tepung. Saking populernya, sering kali customer ramai memesan (bahkan waiting list) Cun Pia sebagai oleh-oleh khas Binjai atau konsumsi keluarga terutama saat menjelang Chinese New Year dan saat perayaan Cheng Beng. Terbukti dari Kru MakanMana yang ketagihan dan memesan 2 extra roll lagi setelah mencicipi 2 roll Cun Pia (satu roll @Rp 22.000) pekan lalu. Bagaimana nggak nagih kalo rasanya amboy begini. Kulitnya garing (seperti kulit martabak telur) namun isinya lembut dan juicy… Pokoknya sulit dijelaskan dengan kata-kata dah.

Menu lainnya yang kami cicipi adalah Ayam Goreng (Binjai) yang kulitnya super garing dan rasanya yahud (Rp75.000/porsi), Kodok Cabe Kering (kami sempat kaget melihat ukuran kodoknya yang begitu besar dibandingkan kodok goreng di Medan, Rp 75.000/porsi), dan Kailan Tu Kha (pork leg) dengan harga Rp 65.000/porsi. Menu terakhir ini standar saja karena memakai kaki babi kalengan.

Beberapa menu lainnya yang juga bikin penasaran adalah Ki Pua Ak (lupa-lupa ingat bagaimana detail olahan menu bebek ini karena kebetulan sold out saat kami memesan, tapi samar-samar teringat Hari menjelaskan tentang potongan daging berbentuk dadu atau catur), Bebek Haisom, Ayam Semboi dan Ikan Jurung Steam yang katanya merupakan hasil pancingan langsung sehingga lebih fresh.

Akhir cerita, kami akui rumah makan yang ‘home-cooked banget’ ini banyak mengandung nilai nostalgic yang kami rasa apabila dipermak dengan sedikit strategi branding, promosi dan interior design yang lebih kontemporer (tapi tetap mempertahankan vintage-nya), bisa kembali menggairahkan bisnisnya yang kini semakin lekang oleh waktu, generasi, dan jarak. Karena dari segi rasa, Rumah Makan Irian yang authentic ini jelas punya potensi untuk menjadi top list cultural culinary destination di Medan.

Rumah Makan Irian (Chinese Food, non-halal)
Jl. Kapten Muslim / Jl. Irian No. 10-12 Binjai
Buka Setiap Hari (kecuali Senin *Hari Besar tetap buka)
Pukul 11.00 – 21.00 WIB

Ditulis oleh Yenny Heriana, Creative Director & Strategic Planner at Lumut Communications

16 thoughts on “RM Irian, Binjai”

  1. During my childhood, my parent always take us to this restaurant on Sunday. I remember there was a basket rolled up and down, from first floor to second floor.
    I and several friends are arranging a culinary tour to Restaurant Irian by train from Medan. Hopefully next week

  2. 4 thumbs utk ayam grgnya.. apalagi dipadukan dgn sambal kecapnya.. ga sia2 jln jauh utk cicipin ayam nya d..

  3. 4 thumbs up for this restaurant #2jempoltanganplus2jempolkaki
    I have no doubt to recommend anybody to try any menu from this restaurant
    Cun kian nya juara, sup tim ayam herbal nya seger bikin nagih sruput kuahnya, ifumie nya asyik apalagi makannya keroyokan 1 meja..

    Crew makanmana, review makanan di jalan depan RM Irian juga donk, Bangkatan atau lebih dikenal dengan nama Pasar Kaget..

  4. Someone asked me why we do not open on holidays (and she said she knew it from this site). I just read the article again and I have to inform you that we are open on holidays. We are close only on Mondays.

    If the Monday is a National holiday, then we are open too! 😀

  5. Thanks for the compliment Hari, and thanks for your hospitality and willingness to share some story with us.

  6. Wow, you guys can definitely take better pictures than I can!
    I definitely like the way you write the articles.
    They are easy to comprehend and enjoyable to read.
    Thank you guys for visiting us and for being so eager to learn about our restaurant.

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading