Skip to content

Ulam Balinese and Seafood Restaurant (Closed)

  • by

Jika kita mendengar tentang “masakan Bali” di kepala kita akan langsung terbayang hidangan seafood, sate lilit, ayam betutu, bebek goreng, babi guling yang tersaji dalam ambiance Balinese yang tropis. Nah, di Ulam Balinese Seafood Restaurant ini tersaji hampir semua yang kami sebutkan tadi, kecuali babi guling dan ambiance tropisnya.

Restoran yang terletak di seberang Royal Condominium, tepatnya Jln Palang Merah sebelah Feng Huang reflexology ini, bila dilihat dari namanya bisa dipastikan menu andalannya berupa olahan seafood, tapi kunjungan kita kali ini tidak begitu memuaskan.

Kedatangan kami beberapa waktu yang lalu disambut dengan tatapan dingin dari interior ruko (kami mengharapkan sesuatu yang tropikal dr tempat ini) tetapi diobati dengan senyum yang ramah oleh waitressnya. Kami pun ditawarin menu yang kebanyakan diisi oleh menu seafood. Supaya dapat menikmati semuanya maka kami pun memesan Royal Package yang isinya berupa aneka panggangan seafood seperti, udang, rajungan, ikan, cumi dan baby lobster (120rb) , ditambah Gado-Gado (15rb), Sate ayam ulam (25rb), Ayam Betutu Spesial -setengah ekor goreng (40rb), Balinese Crispy Duck -setengah ekor (45rb).

Hidangan diawali dengan kehadiran Gado Gado lumayan segar. Tidak berselang lama kemudian disusul dengan kedatangan unik dari Sate Ayam Ulam dalam tempat panggangan sate mininya. Nah puncaknya datanglah Ayam Betutu Spesial Goreng yang menjadi highlight jamuan kali ini. Daging penuh rempah yang gurih dan crispy digoreng membuat kami lumayan lahap menikmatinya.

Kemudian disusul oleh Balinese Crispy Duck dengan olahan bebek goreng garing tetapi masih kalah rasa dengan di daerah asalnya (good pointnya: bau amis bebeknya tidak terasa).

Next coming is the Royal Package dalam nampan yang besar membuat mata kami berbinar, akan tetapi rasa dan aroma berkata lain. Dimulai dari ikan bakar yang kurang segar, lalu ikan yang yang juga bau amis, sama halnya dengan cumi dan baby lobster, maybe it’s just our bad luck that day. Satu satunya yang bisa kami nikmati cuma rajungan bakarnya. Ended up kinda disappointed untuk restaurant yang merupakan franchise ini dan harga yang kami bayar. We hope they do better next time around.

3 thoughts on “Ulam Balinese and Seafood Restaurant (Closed)”

  1. Ulam! Ketika soft opening, saya dan teman-teman yang mendengar “bali” langsung berkunjung makan ke sana, apalagi ditulis sejak tahun berapaaaa, gitu. Memang kecewa dengan interior tapi itu kan bukan main point kami berkunjung, makanannya dong yang main point nya. Kami pikir, yah at least makanannya harusnya gak masalah. Ternyata makanan yg kami pesan baru datang setelah 1 jam! Padahal restoran cuma terisi 3 meja. Kami yg memang perginya ramai-ramai, saking asiknya ngobrol, ga begitu terasa lama, tapi begitu lihat jam, kok sudah 1 jam. Makanan yang dihidangkan waktu itu dingin semua, cuma sate di panggangan dan nasi goreng yang panas. Untuk soal rasa, karena semua makanannya dingin, tidak ada yang terasa enak kecuali sate yang panas itu dengan rasa lumayan. Kami diam-diam saja, merasa tertipu dengan merek dan harga yang lumayan mahal. Pada waktu membayar, kami minta manager utk keluar, maksud kami hanya untuk menyampaikan kritik kami, tetapi Managernya tidak mau keluar, dan wakil manager yang disodorkan kepada kami, dan terus berdalih: maaf, kami kan baru soft opening (dengan gaya yang tidak merasa maaf sama sekali). Kami pun jadi berang dan meminta balik sevice charge kami yang kami rasa tidak layak kami berikan. Sejak peristiwa tersebut, saya dan teman-teman berjanji tidak akan kembali ke ulam bali lagi sampai kapanpun juga.

    P.S. sekumpulan bapak dan ibu yang tertawa2 ketika datang dan duduk di meja sebelah kami, terakhirnya pergi dengan umpatan juga karena makanan mereka juga datang setelah 1 jam, itu pun belum semua orderan mereka disajikan. Dengan kecewa dan marah, mereka bayar dan pergi tanpa menyelesaikan makan mereka.

    *geleng-geleng dan angkat tangan kepada ulam bali

  2. Saya jg kecewa wkt makan di ulam, udang yg dikasi bau dan tidak segar, dan bebeknya jg keras kali…seharusnya pihak ulam memperbaiki citarasanya

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading