Skip to content

Ola Kisat – Jamin Ginting

  • by
BPK ola kisat
What a rack of goodness

Walaupun sudah lama terdengar dan banyak direkomendasikan oleh sesama pecinta kuliner, baru kali ini crew makanmana kesampaian untuk mampir di RM khas Batak Ola Kisat (Sebelumnya juga udah pernah direview yang berada di Padang Bulan). Tentu saja begitu mendengar RM khas Batak, makanan yang langsung terbayang ialah Pork BBQ alias Babi Panggang. Dan Ola Kisat dengan bangga mengundang kamu – para pengunjung, untuk mampir di rumah makan yang walaupun sederhana dan ekonomis namun terkesan bersih dan modern.

Mengapa bersih? Karena kami membandingkannya dengan beberapa rumah makan yang serupa, dimana kadar higienis-nya mendekati angka “nol” besar. Interior disini juga terkesan nyaman, tidak terlalu ramai saat kami berkunjung, tempat parkir luas, servis lumayan, kesemuanya berkat sang anak dari pengelola Ola Kisat yang sekarang mengurus cabang yang berada di Jalan Jamin Ginting ini.

Ola Kisat kidu
Kidu – Stuffed meat in pork intestine

Nah! Karena ini blog kuliner, ayo langsung saja bahas makanannya. Menu utama disini, tentu saja BPK (Babi Panggang Karo) dengan side dish pilihan seperti Pulos-Pulos (daun ubi tumbuk), Kidu-Kidu (usus babi panggang yang di isi rempah-rempah), Saksang (mirip babi kecap), dan beberapa pilihan lainnya seperti Ikan Arsik dan Sup Babi.

Babi panggang karo ola kisat medan

Tanpa berpikir panjang kami memesan Babi Panggang  per paket (porsi kecil). Note that sebagian besar RM khas Batak menerapkan sistem paket begini. Artinya pesanan kamu yaitu Babi Panggang sudah termasuk dengan nasi putih, daun ubi tumbuk dan sup kosong. Yang membedakan hanyalah porsi babi panggang-nya, kecil-sedang-besar. Harga untuk paket kecil Rp.15.000,- lumayan murah untuk makan siang. Asiknya lagi, nasi putih bebas tambah cuy! Oya, kamu juga bisa memodifikasi pesanan daging, mau “putih” (berlemak), “merah” (daging tanpa lemak), atau “campur”. Didalam piring juga sudah termasuk sepotong kidu-kidu jadi kamu bisa ngerasain apa sih rasanya kidu-kidu itu, looks gross but it’s all in your mind.

Last word, kami suka dengan rasa daging panggang-nya karena bumbu terasa meresap sampai ke bagian dalam daging. Kidu-kidu disini juara, kami suka dengan rempah yang menetralkan rasa daging, namun sup yang menemani terasa terlalu asin dan full of MSG. Kalau kamu kebetulan ada di daerah Jamin Ginting lagi pengen makan Pork BBQ, langsung aja mendarat ke TKP.

24 thoughts on “Ola Kisat – Jamin Ginting”

  1. Halo Jessica, coba refresh lagi browsernya, sudah saya update dengan lokasi google map.

  2. Halleluyah kalao gak salah di jalan berdikari ya masuk dari jalan pembangunan atau pintu 3 USU juga enal. BPK sih, enak karena menurut aku dagingnya empuk dan manis, biasa panggil yg merahnya aja karena gk gt makan lemak. haahaahaha

    di jalan jamin ginting juga, melewati carefour terus ad gang sebelah kanan , dari sana lurus terus ad sebuah rumah makan babi panggang. saya sih bilangnya itu babi panggang toba karena mirip yng disiantar sih. dagingnya lebih tebal dari BPK.

  3. saya tidak perduli, makanan khas batak ato karo. Yang penting daging babi panggangnya eeeeennnnnnnnnnakkkk tenannnnnnnnnnnn…… pingin rasanya ke medan lagiiiii…..aduh rindunya………..ojo lali bpk lhoh!!!??? horas…

  4. Ni tempat favorit gw untuk santapan BPK , memang dagingnya agak alot dibanding pesaing dia (tesalonika) , tapi dari saus darah n cabe hijau nya yg lebih mantap. Apalagi daun ubi nya yg dimasak kering , mantap kali lahh….

    Sampai sana , jangan lupa pesan iga bakar nya , rekomended banget. Bumbu nya meresap banget di iga nya. Hau chekkkkk

  5. sebenarnya masih banyak warung bpk yang menawarkan citarasa yang tidak kalah, namun tidak sebesar ola kisat dan tesa…yang jelas bpk itu adalah resep turunan dari nenk moyang orang karo

  6. Jamin Ginting di sebelah mananya ya ini ?
    Duhh jadi ngiler baca review and liat foto2 nya :G

  7. Seems that this is the most chosen place buat para pecinta BPK…
    Rasanya oke dengan harga yang cukup oke pula…

    @makanmana.net : Penampilan fotonya ciamik, jadi bikin pengen segera meluncur lagi ke lokasi buat eksekusi…

  8. Kabar-Kabarin ya kalau sudah coba iga panggangnya hehehe. mantap tu iga . kalau tak salah harganya 18 rebuan (porsi besar) + nasi (5 rebu) . kira2 dapat 6-7 Potong iga nya . mantappppp hehehe

    Say NO to B1 😮

  9. Bpk ola kisat bpk favorit saya dan pacar.. Iga bakarnya not recomend.. Asin dan full off ajinomoto…

  10. reply di sini ya… di atas udah gak ada tombol replynya :p

    klo B1 (biang) panggang gak semua tempat sediakan…. klo memang tempatnya jual biasanya ada di tulis di depan warungnya…

    sy sendiri cm 2x makan B1…. gak suka…. rasanya mirip daging kambing (ada bau khas ‘prengus’ nya jg)…

    btw… iga panggang ola kisat akan jd next target pas kungjungan ke sono…. 🙂

  11. Weleh kukira iga nya ada di Tesa doank, atau gw kelewatan pas liat menunya yah? Sempat ke bagian ‘dapur’ ngobrol2 ama pemiliknya tapi kurang nyaman karena ada anjing penjaga haha..

  12. Makasi banget Armand atas penjelasannya, singkat tepat! Sekalian nambah pengetahuan ttg kuliner khas Karo dan Batak, nantinya kedepan akan lebih teliti lagi nulisnya. Now it make sense kenapa ada rm yg nyediakan andaliman dan ada yg ga.. lalu menu B1 itu apakah hanya ada di lapo juga? *cuman nanya ga pernah dan ga niat makan :p

  13. 1. di rumah makan BPK gak ada menu babi gorengnya… sedangkan di lapo ada babi goreng… ada jg yg panggang…. secara rasa, babi panggang karo jg beda dengan babi panggang di lapo…

    2. daun ubi tumbuk di rm. bpk dimasak ‘kering’… sedangkan di lapo daun ubi tumbuknya dimasak dgn kuah….

    3. sambal di lapo menggunakan andaliman.. sehingga cita rasanya berbeda dgn sambal di rm. bpk… (klo ke bpk, saya jarang makan sambalnya… sedangkan klo ke rm. batak/lapo… sambal andalimannya bisa nambah2 sampe sakit perut… hehe)

    dr penjelasan teman kantor yg org Karo tulen… pada dasarnya suku Karo dan suku Batak adalah 2 suku yg berbeda dgn bahasa yg berbeda jg… makanya klo suku Karo memperkenalkan diri sbg orang Karo.. gak akan pernah memperkenalkan diri sbg org Batak Karo…

    yg bikin rancu adalah krn istilah GBKP (Gereja Batak Karo Protestan)… ada penjelasannya tp bakalan OOT kemana2 ntar…. 😉

    kira2 demikian Leo…. :p

    nb: sekian tahun ‘membabi’ di ola kisat baru kali ini sy dengar ada menu iga panggang yg dibilang mr. rius… jd penasaran….

    sekalian nambahin… di sini babi panggang jg bisa diorder per kg… jd lebih puas makannya….
    selain itu klo minta ‘campur bagian dalam’ akan ditambahin irisan hati babi dan usus yg direbus (beda dgn kidu2)….

  14. Broooo MM . aku mau rekomendasikan iga panggannya .
    gile ena banget + cheap polak hehehe

    combine darah sauce w/ cabe giling = amazingggggg

    salam super dari sesama pork lover huahahaha

  15. Hi. Menurut tmn2 gua. Ada satu cafe coffee di mmtc yg lmyan bgt kopinya. Matador country nama nya. di kompleks mmtc blok i jalan pancing

  16. Makasi atas masukannya Armand, mohon maaf dan terima kasih juga atas koreksinya. Kalo bole tau, apa perbedaan BPK dengan babi panggang khas Batak?

    *BPK disebut khas Batak, maksudnya khas Batak Karo **maksa :p

  17. imho… kayaknya klo Ola Kisat ini spesifik Karo…. Babi Panggang Karo…

    sedangkan khas Batak (istilahnya Lapo) yaitu RM. Sitanggang dan Dainang di Jl. Sei Batanghari… atau Parsito di Jl. Pelita IV dan yg Jl. Sempurna….

    ntah kenapa koq rasanya janggal klo BPK disebut khas Batak…. hehe…

  18. Dagingnya ola memang lebih lunak dan enak dibanding Tesalonika.
    Cuman Tesa unggulnya di kuahnya yg lebih terasa manis dan pedasnya.
    Andaikata bisa dicombine, lengkap sudah. LOL

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading