Skip to content

M Avenue cafe, Kompleks Multatuli

  • by
M avenue multatuli

Sepertinya tidak ada habisnya kemunculan cafe dan resto baru di daerah Multatuli. Mulai dari yang menjual makanan, minuman, dessert, chinese food, food court dan yang terbaru ialah M Avenue Cafe & Resto yang menawarkan masakan khas restoran dengan suasana cafe. Yuk kita selidiki lebih lanjut dengan style “In Depth Review”.

Interior lantai 2 non smoking M avenue

Dari luar sih M Avenue sudah kelihatan meyakinkan, maksudnya gini… Ada beberapa resto / cafe yang walaupun baru buka, ngak terlalu terasa daya tarik untuk mampir. Mungkin penataan eksterior yang terkesan asal-asalan, lokasi yang ga banget untuk sebuah cafe, atau beberapa hal lainnya. Tapi M Avenue terlihat berbeda. Lokasinya ada di jalan utama Multatuli menghadap ke jalan besar, persisnya beberapa rumah dari Randy’s Cafe atau kurang lebih di seberang Thirty Six.

M avenue Medan

Dengan kesan country yang kuat, teras terbuka di lantai 2 dan pintu dan jendela yang besar, kamu akan seperti ditarik untuk mampir kesini. Tapi apakah itu saja bisa membuat kunjungan kami berkesan? Ikuti terus penelusuran tim MaMa (makanmana).

kiwi mojito M avenue

“Ini Kiwi Mojito mas”, sahut seorang pelayan yang membawakan minuman dengan warna hijau terang – sangat menarik. Walaupun kami bukan penggemar colourful drinks (juices, mojito, cocktails, mocktails), but this one taste uniquely different. Walaupun Kiwi Mojito (28rb) ini hanya meminjam nama (no alcohol at all), rasa manisnya yang pas dan penyajian yang bagus jadi nilai jualnya (apalagi kalo kamu fans sama Kiwi).

Blue passion punch-gigantic tropical

Konsistensi yang sama kami dapatkan dari minuman lain seperti Blue Passion Punch (28rb) yang seger dan Gigantic Tropical (65rb). Nah… dari 3 minuman yang kami order, favoritnya jatuh ke yang terakhir. Dengan base markisa dan dikasih campuran lain seperti jelly-jelly bulat didalamnya bikin hidup lebih hidup #lebay Oh ya… Giganti Tropical ini direkomendasikan untuk sharing juga, romantis kan kalau bawa gebetan kesini trus minumnya sharing ayayayyy!!!

steak ikan kerapu M avenue

OK… cukup bahas minuman sebelum nama blog ini ganti jadi minumapa.net. Berikutnya tentu saja makanan yang spesial-spesial disini (yah karena ada tanda-tanda bintang di menu). Kami mulai dengan Steak Ikan Kerapu (Grouper Steak – 85rb). Niat awalnya pengen pesen Tenderloin, namun karena masih kosong dan direkomdendasikan ikan oleh pengelola resto, yah kami nurut. *Sebagai catatan, jika kamu mengunjungi resto yang baru buka, pesanlah steaknya, karena stok dagingnya pasti seger! Steak Ikan Kerapu ini ternyata enak banget loh, disajikan dengan saos lada hitam ala chinese food (lada hitam seperti di kepiting lada hitam), cocok banget di lidah kita orang. Porsi ikan juga ga pelit walau ga juga besar-besar amat, cukup buat kenyang kamu yang lagi OCD.

nasi goreng crispy bowl M avenue

Nah selagi Leo sibuk motret Ikan yang naik pangkat jadi Steak, sajian berikutnya yaitu Nasi Goreng Crispy Bowl (29,5rb) keluar dari dapur. Basically ini ialah Nasi Goreng Seafood yang disajikan dalam mangkuk yang terbuat dari sejenis kerupuk. Jadi begitu nasinya habis, mangkuknya juga bisa di makan.

Fettucine Alfredo Chicken Katsu

Bersamaan dengan Nasi Goreng, hadir juga Fettuccine Alfredo Chicken Katsu (45rb) di meja. Aroma krim yang berbaur dengan aroma Chicken Katsu yang digoreng garing bercampur menggelitik perut. Walaupun aromanya juara, menurut kami Fettuccine ini masih bisa lebih ditingkatkan lagi taste-nya.

chocolate affogato

Oh ya, kalo kamu suka Affogato, boleh dicoba juga lho. Chocolate Affogato (28rb) yang kami pesan punya rasa yang balance, tidak terlalu pahit, juga ga kemanisan (masih terasa banget espresso-nya). In the end we’re happy with that coffee melt in our mouth.

Alamat M avenue

Selagi kami menunggu orderan lain yang belum keluar, yuk kita bahas sedikit soal interior cafe ini. Kesan paling terasa ialah Country karena didominasi warna kayu gelap sebagai partisi ruangan. Hiasan-hiasan botol bekas juga mengisi rak-rak yang sekaligus dijadikan partisi ruangan, very kreatip!

Lokasi M avenue

Luckily (for non smoker), M Avenue menyediakan ruangan khusus merokok yaitu area terbuka di lantai 2 bagian depan (open terrace). Section ini sebetulnya lumayan bagus loh kalo kamu datangnya malam hari dan ingin bersantap sambil menikmati parkiran Multatuli #halahh…

Interior M avenue Multatuli

However, ruangan favorit kami ada di bagian depan lantai satu. Terkesan luas, apalagi dengan jendela dan pintu kaca lebar with lot of sunlight coming through (cocok buat yang suka motret makanan).

Beef Bento M avenue

Beef Teriyaki Bento Set (35,5rb) dan Nasi Sop Buntut (75rb) tiba bersamaan dengan kembalinya kami dari tur singkat di area cafe. Bento Set yang sebetulnya adalah tipe bekal makan siang khas orang Jepang, punya daya tarik tersendiri karena semua lauk dan nasi dikemas dalam 1 kotak makan. Beef Teriyaki pesanan kami ternyata tidak mengecewakan, walaupun menurut standar saya sedikit asin (mungkin pas kalo makannya sama nasi). Beef teriyaki sebagai main dish-nya ditemani beberapa condiments seperti salad dan kulit pangsit goreng.

Nasi sop buntut M avenue

Bobby’s favorite sore itu ialah Sop Buntutnya. 3 potongan buntut sapi yang lumayan besar jadi nilai plus yang bikin puas. Dagingnya juga banyak dan sangat lembut.

cakwe mayonnaise

Buat yang hanya pengen nongkrong, rekomendasi MaMa yaitu Cakwe Mayonnaise (20rb), yaitu 4 potong cakwe yang di isi dengan adonan udang dan Lumpia Pisang Coklat Keju (20rb), yaitu 4 potong lumpia pisang dengan irisan keju dan siraman susu coklat kental.

Pisang goreng M avenue

Cewe-cewe yang suka ngemil pasti cocok banget sama 2 menu ini *cowo juga boleh pesen kok*.

dekorasi M avenue

Overall, the visit carve a smile on our face. Kami lega juga, resto yang tampilannya mewah ternyata tidak memasang harga makanan yang tinggi. Masih ada beberapa hal yang harus dibenahi, terutama product knowledge para pelayannya.

Interior lantai 1 M avenue

Tapi… untuk cafe yang masih seumur jagung, we expect to see lot of improvement in the near future, just like the proverb posted on this wall.

M avenue cafe

Buat kamu-kamu yang sudah pernah mampir kesini, ayo share pengalaman kamu yah…

32 thoughts on “M Avenue cafe, Kompleks Multatuli”

  1. Besok mau kesan, makan siang. Baca komen2 malas ah. Berikan dong pelatihan kpd karyawannya

  2. Betmen mulutnya dijaga ya dek.. jangan lantam 🙂 papa ku juga namanya daren ..

  3. wuih makanan disini maharani cynnn.. mana nasi gorengnya keasinan lagi. tapi tempatnyaa sih emang oke buat hunting phto hahaha

  4. woghhhhh. amazing 😮
    u gotta hire this guy !! . what a damn creative way to apply for a job .
    good work dude

    btw leave ur contact number so they can contact u . lol .

    will be damn funny if u guys are doin the interview right here. 😀

  5. Mas saya , muhammad sa’ad …
    Kepada owner M avenue cafe & resto ,saya berharap diterima sebagai waiter di cafe Mas ..
    & saya akan berjuang memperbaiki pelayanan di resto ini ,dari kata sambut , sapa , melayani ,menjelaskn ,senyum…smpai mngucapkn sampai jumpa kembali & terima kasih .
    Mohon saya diterima ya mas.

  6. Hmm.. Pertama2 saya mau komentar masalah pelayanannya dulu ya mas/mbak..
    Karyawannya masih perlu cekatan lagi dalam melayani tamu, soalnya pesanan ada beberapa yg lupa dan datengnya lumayan lama untuk minuman bahkan untuk pesanan air mineral (kondisi saat bulan puasa) padahal kondisi tamu terbilang sepi.

    Untuk rasa dari makanannya saya belum bisa komentar, karena belum sampai dimeja hehehe..

    Semoga pihak manajemen bisa memberi arahan lebih baik lagi kepada karyawannya

    Semoga saya ga kapok dateng kemari dikemudian hari 🙂

  7. Nice place buat nongkrong!

    Mba/Mas-nya lumayan ramah…

    Well, mungkin karena pengaruh cuaca Kota Medan yang gila-gilaan, karena kebetulan pengen nyoba suasana open-space area merokok di Lt. 2, hawanya cukup gerah pada saat ramai.
    Kelihatannya AC yang dipasang untuk ‘mengusir’ hawa panas terkesan sia-sia.
    Musik yang diputar cukup oke, dengan catatan si Mba ato Mas-nya gak nyetel volume tivi pada level yang luar biasa.
    Hal ini dialami pada kunjungan beberapa hari lalu, dimana akhirnya pengunjung secara tidak langsung mesti ikutan menikmati acara tivi rather than doing the real nongkrong (means without acara sinetron atau lawakan di tivi).

    Food and beverages standard, unless “Kiwi Mojito” cukup memberi kesan tersendiri.

    Overall, quite good, dengan perlunya pembenahan untuk menjadi semakin baik.

  8. Wah, baru baca komen orang2 di-review M Avenue ini. Rata-rata komplen semua. Gak jadi deh mampir… hihi.

  9. Wah, harganya mayan juga ye. Cengap-cengap kalo di kantong mahasiswa. Hihi.
    Overall, tempatnya keren, cozy, and enjoy abis.
    Kapan-kapan (kiriman baru datang) saya bareng pacar/ teman, mampir ke sana.
    Thanks utk info kuliner seputar Medannya. Keep eating!

  10. Yap!! saya baru aja kemari minggu lalu. Seperti yang direview, tempat sih OK. kemarin saya pesan
    – Spaghetti carbonara yg chicken
    – Bakwan
    – Nasi Bento yang beef blackpepper
    – Ice Cream Chocolate Affogato.

    Dari semua yang saya pesan, yang mengecewakan adalah BAKWAN nya, pokoknya gak enak, gak ada rasa, walau dibantu ada bumbu pecal, ternyata bumbu pecal nya juga gak enak.

    Ice Cream Affogato nya seperti yang direview sih, enak, jadi seimbang pahit, manis dan tekstur oreo nya ya itu (kata mbaknya) jadi gak nyesal pesan itu.

    Yang mesti benar benar dibenahin adalah pekerjanya, sombong, ketus dan ngeremehin banget gitu. Padahal kita kan makan terus bayar, bukan kabur ==”

  11. Betmen bin Suparman

    Nama loe kok inggris seh? sekedar gaya gayaan doank? atau emang ada keturunan bule? Mustinya pake nama Indonesia aja, kayak Paiman, Paijo, atau Sudiran. Daren kyk nya terlalu Inggris.

  12. ralat bro leo. itu kata spiderman. haha ga penting amat. as usual new cafe itu pasti dibanjiri customer. so they must try an error kecuali mereka sudah franchise terkenal. errornya mungkin minor bgt ya. just give them another shot. maybe they will fix it later. Sukses terus buat pengusaha kuliner medan.

  13. Daren Abigail djatmiko

    Ini blog kuliner indonesia atau blog kuliner luar yaa? Kok comment yaa inggris semua -_-” sekedar gaya – gayaan doang atau memang gak bisa ngomong Bahasa…

  14. wow! nice M-Avenue.. mudah2an ttp exist.. semua serba baru, termasuq service’a.. byk karyawan berbeda asal-usul, tapi harus menyatukan kinerja kerja dgn segera, gak tanggung2.. dalam waktu tak lewat dari seminggu, product knowledge harus segera dipelajari n diaplikasikan.. wajar kalo masi agak berantakan.. maaf bwt smua tamu yg sempat kecewa. mudah2an kekurangan dpt segera diperbaiki.. n thanks bwt kritik n saran yg sangat membangun.. M Avenue ttp jaya..:)

  15. It’s true. Most of my friends just complained when they went to a newly open cafe such as Meneer or Bistronomix.
    I just made a stupid mistake by going to Marutama Ramen yesterday, the service is horrible. They took a wrong order of food..and we even has to wait for almost 45 minutes for our ramen to come out. Another 30 minutes to pay the bill, moreover, they charged us for extra drinks as well.
    Fortunately, big thumbs up for the ramen.

  16. Minggu lalu aku coba M avenue…Interior okay,keren..beberapa bisa jadi inspiring dalam menata rumah 🙂
    Tapi service very poor dan pesanan ayam tidak matang ,(mungkin karena simpan ayam di fridge dan langsung dimasak)-bagian tengah tidak matang & masih merah 🙁

  17. Kemaren pesan ice tea harganya Rp.22.000,- namanya sih keren original ice tea tp harganya mampus dah…….

  18. @Ellyn can’t agree more than you Ellyn. That’s why you won’t see any new places which get talk of the town reviewed here. We do occasionally drop by if it’s tempting, but of course… With the precaution you mentioned.

  19. I found myself really intrigued with the exterior but I always believe not to visit a newly opened cafe/restaurant. Reason why: it’s still new, all the staff are still struggling and learning how the operation works. I think that’s why it’s easy to complain about food service is late, bad waiter/waitress service, etc. If you visit it right after they open, criticize constructively, and then go back in few months time. If everything is still the same, then we know the cafe/restaurant really has bad service.

  20. In my humble opinion, i myself would not come to a newly open cafe during their peak hour because i know eventually something will go wrong. The staff will be too busy handling too many customer, the kitchen will not be able to handle too much order just because they are new to the business. If people want to have a fair opinion, i would suggest them to come during slow hour when the place is not too crowded.

  21. It’s true for Medanese to jump into the hype and swarm the new establishment and then leave the premise disappointed.

    I have to agree with you Lili regarding new cafes for the sake of ‘ho khua bo ho ciak’ but we did analyze those who let the business run by someone else or taken care of by the owners who give big effort. Running a cafe/restaurant is risky business. Of course as a new cafe, this place still has lots to learn, but let all of us be more civilized in a way that bashing is still acceptable, but with positive attitude and constructive feedback. Hopefully the management see this and will improve.

    Being food blogger for many years, we came to learn that one of our mission is not to hurt someone’s business. It’s heart wrenching to see our blog affecting one, if not many’s main source of living.

    Just like Superman once told me in my dream “Big power comes with big responsibility”. This blog which was once personal has become the mainstream culinary media in Medan. There is a very thin fine line between being objective and not hurting someone’s business, and trust me… we’re trying our best to stay on that line.

  22. Makanannya enak kok dan tempatnya juga cozy tapi harganya lumayan mahal juga menurut saya

  23. Is this an endorsement? Because, last time i paid a visit there, the service is really horrible. The waitresses don’t know what they’re doing, meals came after an hour wait, not to mention they forgot our drinks. Both the meals and the drinks are very very average tho.
    Such a disappointment. From the outside, it looks really tempting to visit because of the exterior , but after we got out there we swore to never set foot on this cafe again. Well, most Medanese nowadays set up new cafes and restaurants for the sake of ‘ho khua bo ho ciak’ = nice place with average dishes and bad service.

  24. Pengalaman saya makan di restoran ini sungguh tidak memuaskan. Kronologisnya kita memesan 2 beef teriyaki and 3 chiken teriyaki lalu ada temen kita datang dengan memesan tambahan 1 beef dan 1 chiken teriyaki. Akhirnya setelah hampir 1 jam nunggu makanan tambahannya gak keluar2 kita bertanya ke pelayannya. Kata pelayan ngotot sudah keluar semua pesanannya. Lalu kita suruh hitung jumlah piring. Nah sipelayan pun tidak tau mana yg beef mana yg chiken. Untuk review makanan menurut saya harga dgn porsi tidak seimbang. Alias tepungnya lebih banyak drpd dagingnya. Untuk makan 5 orang kita kena hampir 600rb lebih. Padahal yg 2 lagi tidak makan. Tp untunglah yang punya tau diri tidak men”charge” service di bill kita.

  25. @shilvia yg nulis review si Bobby lho… Aku cuman jepret sana jepret sini.. Ganti shift ama dia hahahhaa…

  26. Keren ya ko leo, sepertinya diriku juga mesti segera kesana for another review.. #hehehe
    At least blm ksana uda tau country style, love it so much for the interior
    Sop buntut nya nga pasang price ko? #curious

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading