Skip to content

Straits 9, Brastagi 5 stars supermarket

  • by
alamat straits 9

Sangat jelas terlihat kalau tren cafe / resto di tahun ini akan didominasi oleh masakan tradisional dengan lokasi modern. Mungkin diawali dengan Bangi Kopitiam yang mulai duluan tahun lalu, diikuti dengan beberapa cafe serupa yang menawarkan kuliner tradisional baik nusantara, ataupun negeri jiran Malaysia, tetangga kita.

Nah kalau yang kedua ini biasanya didominasi kuliner khas Peranakan. Buat yang gak tau, masakan peranakan itu ialah kuliner yang berasal dari campuran masakan Chinese dan Melayu (berguna juga kurikulum sejarah masa kuliah dulu). Beberapa makanan yang terkenal misalnya Laksa, Curry Mee, Gulai Kepala Ikan, Popiah, sampai ke beberapa kue basah tradisional seperti Kue Lapis, Kue Angku, Onde-Onde, dsb. Wah ternyata masakan peranakan juga banyak ditemui di Medan juga ya…

interior lokasi straits 9

Salah satu restoran yang hadir baru-baru ini menawarkan kuliner khas Malaysia pada umumnya, Peranakan pada khususnya ialah Straits 9 yang terletak di kompleks supermarket Brastagi Five Star. Angka 9 ini sepertinya berhubungan dengan Harbour 9. Walaupun tempatnya gak besar-besar amat, tapi lumayan catchy dengan interior yang terkesan kuno bergaya kolonial. Buat yang sering main ke Penang pasti familiar dengan style interiornya, apalagi mural/painting di dinding dengan objek yang kreatif.

straits 9 nasi lemak

Gambar menu dengan cover ilustrasi acrylic/water color painting nampak memikat, namun didalamnya tidak berisi foto makanan. It’s okay for us karena kami rata-rata memahami menunya, but maybe not for others. Let’s start with the most iconic food in Malaysia, nasi lemak. Dari segi presentasi sih sudah pas, but they’re missing the details. Ikan teri/bilis yang dipakai di Malaysia biasanya lebih besar dan ber’daging’, tidak seperti ikan teri kecil yang hanya garing doank. Demikian juga nasinya…Nanggung. Nanggung karena aroma nasi lemaknya udah dapet, tapi kurang nendang. Asumsi kami sih santannya kurang, sehingga nasinya agak kering. Nasi lemak kan dari sononya udah bukan makanan yang sehat, so why go half-way dengan ingredientnya? Sambal nasi lemak juga merupakan salah satu faktor penentu enak tidaknya nasi lemak di Malaysia. Di nasi lemak ini lebih dominan rasa asin ketimbang pedasnya.

Pesanan kami selanjutnya yaitu Kwetiaw Goreng ala Penang dan Brunei Chicken Rice (because we’re big fan of Malaysian Chicken Rice).

straits 9 kwetiaw penang

Susahnya bikin masakan yang sudah sangat iconic (apalagi lokasinya deket dari medan), ialah orang akan langsung membandingkan dengan versi aslinya. Yang kami maksud disini ialah Kwetiaw Penang-nya. Ternyata nga ada miripnya sama sekali dengan yang asli di Penang, ngak tau juga kenapa dikasih nama Kwetiaw Penang. Taste-nya standar, porsinya ngak terlalu besar dan rada kering. Kalau kwetiaw di penang biasanya rada berminyak dan tidak kering. Jadi tim MaMa kurang setuju dengan pemakaian nama dan taste-nya yang misleading.

straits 9 nasi hainam ayam goreng

Porsi untuk Brunei Chicken Rice juga nga kalah kecilnya. Kalau kamu cowo dengan berat average 70kg dan hobi makan, dijamin ga bakal cukup. Walaupun rasa Chicken Rice-nya not bad, kami mengharapkan ada sesuatu yang spesial dengan nasi ayam dari Brunei. Ternyata sama aja dengan chicken rice standar di cafe-cafe dengan kecap asin dan kuah tawar.

straits 9 nasi ayam hainam

Hainan chicken rice disini juga masih setengah nanggung, baik rasa ayamnya, sambalnya, dan kuahnya. More or less sama dengan Brunei chicken rice.

straits 9 malacca laksa

Salah satu menu yang dapat kami rekomendasikan ialah Laksa Melaka. Laksa dengan kuah kari ini sebenarnya lebih mirip Curry laksa, minus kerang. Dari kesekian menu yang kami coba, this is the only menu that fits our appetite.

teh susu melaka

Dinner malam itu terselamatkan oleh Teh Susu Melaka yang unik rasanya. Menggunakan gula merah sebagai pemanis, ini satu menu yang kami suka disini. Selain itu pelayanan yang baik dan interior yang asik menjadi turning point.

Kesimpulannya, masih banyak yang perlu di improve oleh Straits 9, terutama citarasa masakan dan porsinya. Most restaurant get the interior right, but fail in the kitchen. A lot of research is crucial, apalagi Penang (maybe your source of reference is only 45 minutes away). We expect improvement and closer resemblance of native peranakan food this place has to offer. Good luck Straits 9!

22 thoughts on “Straits 9, Brastagi 5 stars supermarket”

  1. review balik ikan goreng cianjur donk wkwkwkwk #efekrindumakanikannya
    gue demen x ksana, cuma syokk kok sana bs ttp dan selalu sepi #tepokjidat
    Padahal makanannya enak , lbh enak dari pada koki sunda pun. koki sunda cm jual interior , makanan std

  2. Pelayanan di straits nine plaza lippo sangat lamban, kita sudah menunggu hampir satu jam makanan tidak kunjung datang, sebenarnya teman saya sudah bilang kalau pelayanan disini lamban, jd saya mau membuktikan dan ternyata memang lamban, mohon agar SLA pelayanan kepada pelanggan lebih diperhatikan khususnya untuk pegawai yg waktu istirahatnya tidak panjang, selalu dengan jawaban “sebentar ya pak” tp tidak ada solusi dari manajemen straits nine, mohon agar memperhatikan kualitas sdm nya, tq

  3. Saya setuju banget komentar Bocah Gendut ….. Byk yg cm ikut2an. Msh ingat dl waktu bumbu desa br buka waaa rame banget sampe gak ada tempat duduk, terakhir yaa tutup jg. Saya hobi banget kuliner, dr yg cm di pinggir jalan sampe resto. The important thing is taste and special, so find me one in medan the healtly but special taste in medan. Nusa indah beneran lebih enak lho drpd nasi lemak di cafe.

  4. Biasanya ke sini untuk ngemil abis belanja di supermarketnya.Kue-kue & roti srikaya situ enak juga..

  5. sekedar bantu kepo aja deh ya. mungkin ikan goreng cianjur kalah saing dengan koki sunda yang berada di s.parman. mungkin dari segi service dan harga. kalau rasa penilaian seseorang beda-beda ya. dulu pernah nyobain ikan goreng cianjur. tapi keluar menunya lama bgt. padahal kondisi lagi sepi. kemudian variasi makanan indonesianya itu itu saja. sedangkan koki sunda improving terus. kalo rasa sih saya akui makanan ikan goreng cianjur lebih berasa dibandingkan koki sunda.

  6. Gw baru sadar gw salah tulis nama RM…Nusa Dua mustinya Nusa Indah, gw mikir dari kemaren kayaknya namanya ga bener, pas tadi pagi lewat iye gw salah…:P Sorry

  7. @Leo, gw kalo add loe di WA, you have to keep my identity secret loh ya! Agree? Hahahaha gw phaiseh ar… takut di sniper ama cafe/resto yg gw kritik, tar mati gw… LOL

  8. Memang kalo orang intelektual seperti Bocah Gendut ini yg komen pasti menusuk hati…haha…

    It’s true, dari persaingan bisnis cafe/resto yang makin ga sehat belakangan ini, gw personally lebih suka sebuah outlet yang specialist…contohnya…Ikkousha.. yes it’s japanese food..tapi lebih spesifik lagi..ke Ramen..jadi kalo kepikir ramen yang special, disinilah tempatnya terlintas di benak.

    Buka cafe sih ga salah, tapi pikirkanlah sebuah konsep yang kuat…bener2 kuat… bosen sih sebenarnya masuk cafe ini dan itu ujung2nya jual spaghetti carbonara dan bolognese.

    Eh dut, add WA gw dink 081934254347 biar kulineran bareng kita (gw traktir deh…nyesel kalo lu ga add yah..)

  9. Cuma pengen sharing malam malam. Dah lama gw ga nongol di makanmana, dan selama itu gw melihat satu trend di Medan. Di Medan ada beberapa Restoran/Rumah Makan yang menurut pendapat gw makanannya berkwalitas, tapi bisa ga survive, dan anehnya itu tidak membuat para food entrepeneurs kota Medan jera. Restoran yang food tastingnya enak aja bisa ga survive apalagi restoran yang cuma ngandelin make-up, penampilan dari arsitektur, kayak theme park, buka terus dimana mana. Ada yg model peranakan, model jadoel, model high class, model kopitiam, model hutan, model koboy, model sepeda, model fotografi, dll dsb. I’m not against that, as long as you serve good to great food.

    Salah satu Restoran yang gw agak sedih karena dah tutup adalah Ikan Goreng Cianjur. Secara pribadi, ini salah satu RM favorite gw, bahkan kalau ke Jakarta, gw jg suka makan disana.

    Kenapa tutup? I DONT KNOW, apakah karena makanannya ga enak? I know places even worse than that tapi masih buka. Gw mikir RM kyk Cianjur aja bisa tutup, jadi apa kelebihan Cafe/Restaurant yang salah satu menunya (Sorry ya) Nasi Lemak pake Telur dan Kacang Teri? Apakah nasi lemaknya lebih enak dr pd yg jualan di pinggir jalan? Ga juga, yg di Nusa Dua jauh lebih enak, Bedanya? Bedanya cuma elo kalo makan di cafe berasa kayak naek Wahana di Theme Park.

    Salah satu trend adalah buka kopitiam! Entah sejak kapan orang medan jadi Coffee Connoisseur, jadi pakar kopi dan coffee addict. Orang Medan itu lata (dunno ngerti ga?) suka ikut-ikutan. Jadi liat kopitiam Kok Tong dan Ya Kun Kaya sukses, maka berbondong2 buka kopitiam. Salah satu fusion kopitiam dan cafe di Medan adalah Uncle K, Kopitiam with malay/indo food, on of the food for example, yes nasi lemak! Nasi Prang adalah salah satu menu lata, coba pikir, di Medan sapa yang pertama jualan Nasi Prang khas Tanjung Balai? Trus tiba2 kok semua kopitiam harus punya nasi prang all of sudden? Mirip phenomenon Pecel Lele bbrp tahun yg lalu. Waktu itu as if semua org kok pada jualan pecel lele.

    I chalenge you! Buka satu RM khusus cuma jual satu jenis makanan, but satu jenis itu is your specialty. Kayak RM khusus bakmi, or nasi ayam, or BPK, or Nasi Goreng or something lah. But you make your own food and it is special! You don’t need to make your restaurant like theme park. Orang pasti ke tempat loe for your food! I know I will.

    My point is to all new Food Entrepeneurs, Cobalah kalau buka Cafe/Restaurant yang punya ciri khas, jangan copy cat, trus ditaruh make up. Kambing dihias make up pun tetap kambing. Makanan yang mediocre akan tetap jadi mediocre, even you sell it at your theme park. Jangan jualan makanan uda porsi nya kecil, rasanya gitu gitu aja, trus harganya relatif mahal lagi. Kenapa bisa mahal? Yah jelas, Interior Design kan ga murah, harus bisa cepet balek modal toh?

    All I want to say is please bring back my Ikan Goreng Cianjur! LOL

    Bro @Leo sorry I spam your blog hahahaha.

  10. Hi, Straits 9 kira-kira berminat untuk memperluas atau menambah usahanya ke Lippo Malls Medan ga yah (LIPPO PLAZA MEDAN)?

    Thanks.

  11. Yg di daerah boulevard timur sana, seberangnya BPK Idola en Ramenlo. Pas disamping restoran avia kyknya. Sederetan dgn family fitness.
    Mana tahu ada lewat tlg direview dnk, hahaha, males kali skrg pegi coba cafe2 baru lsg.

  12. @Densy mbak Densy ini keknya cocok juga jadi kontributor, abis komentar di makanmana semua tajam dan jelas :p

  13. Tu ari nyoba Brunei Chicken Rice rasanya standar banget..biasa aja ampe ga tau bedanya ma chicken rice biasa apa (chicken rice peranakan, bukan yg medan lo)..tapi emang ms byk yg mau dicoba lg kyknya. Masakan baba ne emang masakan fav..Uda ada yg coba RM Nyonya di cemara asri blum? kyknya jg masakan peranakan.

  14. Rasanya oke, standar. Setuju teh tarik pakai gula malaka (panas) enak bener. Teh tarik biasa yang dingin sih agak encer, mungkin karena pakai es batu, tapi seharusnya kalau iced drinks disesuaikan rasanya ya, agak kental sedikit daripada minuman panas, karena setelah es mencair, rasanya jadi blehhh.

    Makanan di sini gada sayurnya, saya pesan nasi pake ayam cabe hijau, yang isinya nasi putih, ayam cabai hijau, 1 potong kecil selada, 1 potong kecil timun, 1 potong kecil tomat, dimana tomatnya malah sudah basi (what????!!!) mungkin setelah dipotong-potong, ga dimasukin ke kulkas untuk menjaga kesegarannya. Piringnya yang besar terasa kosong dengan makanan yang porsinya pas-pasan untuk kaum hawa (kurang mengenyangkan untuk yang perutnya gentong seperti saya).
    Tapi untuk rasa ayam cabai hijaunya sendiri, enak juga, berbeda dengan ayam cabai hijau pada umumnya yang ditemui di medan, unik dengan campuran tomat di dalam cabai hijaunya. If only cabenya banyakan, saya makan cabenya sampai nyicil karena takut pada suapan-suapan penghabisan, saya malah kehabisan cabe pula.
    Keep improving!

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading