Ramenlo, Komp Cemara Asri (Closed)

Balik lagi ke areal Cemara Asri, ada sebuah rumah makan yang baru buka nih di Jln…. (Nah kalo yang bukan penduduk Cemara, who cares rite?), simplenya…dari bundaran masuk ke arah kanan menuju Grand Ocean restaurant. Lokasi rumah makan ini berada di bagian kanan, satu baris dengan Junio Photography Studio.

Karena siang itu kami ga tau mau makan mana, akhirnya nyobain deh rumah makan ini. Dari penampakannya sih memang ga begitu inviting, mungkin karena rumah makan ini menggunakan nama mie khas Jepang Ramen, dan judging dari penampilannya seperti kurang meyakinkan bahwa mereka menjual ramen ala Jepang.

Interior rumah makan ini juga sederhana, dengan ceiling ‘Sakura’ dan Tenglung yang ala kadarnya merepresent Japan. Ya sudahlah, toh dengan ukuran 1 ruko yang digabung dengan dapur, mau segimana kerennya sih tempat makan ini dibuat…After all we’re more curious about the food. So here’s our orders…

Mie ikan rempah-rempah (25rb), diklaim sebagai signature dish di rumah makan ini. Mie ramen disini sebenarnya ialah mie pangsit. Penyajiannya mie ini berkuah dengan topping daging ayam tam-tam (daging cincang), dan ikan dori goreng yang sudah dimarinate cukup lama lalu dilumuri bumbu rempah. Fusion? Not sure, tetapi kuah mie ini kental, memberi sedikit keunikan dari mie pangsit yang kami cicipi pada umumnya. Taste wise? Daging ikannya sih emang terasa rempahnya, tetapi alangkah lebih baik apabila lebih nendang lagi resapan bumbunya.

Mie ramen sapi (38rb). Dari segi rasa sih tidak jauh berbeda kecuali pemakaian topping yang berbeda. Perbedaan harga mie ini cukup signifikan dengan mie ikan rempah-rempah, mungkin karena penggunaan ingredient yang lebih mahal. Ikan rempah-rempah diganti dengan sepotong smoked beef.

Nasi ayam Tam-Tam (19rb). Nasi ayam disini terkesan rumahan alias homemade. Not to spesial dan lebih ditargetkan ke segmen yang lebih rendah dan harganya murah, cocok buat pekerja/karyawan di sekitar Cemara Asri. Lauknya juga ga jauh-jauh dari mie, yaitu daging tam-tam, daging ayam kecap, telur setengah butir dan cah sayuran yang biasa digunakan di popiah.

Dari segi minuman, salah satu menu yang cukup direkomendasikan ialah Jus special Ramenlo (15rb). Jus ini merupakan blenderan dari wortel, strawberry, jeruk, krimer, dan gula. It’s quite refreshing and luckily not too sweet. Otherwise pesan aja supaya gulanya dipisah.

Sebagai rumah makan yang masih baru beroperasi, Ramenlo hadir dengan keunikan tersendiri. Sebenarnya sih… pengelola ini sebelumnya pernah sukses dengan produk makanan yang cukup booming di Medan, Nasi Goncang. Akankah Ramenlo sebagai hasil karya terbaru nantinya akan mengikuti kesuksesan nasi goncang?