Skip to content

Warung Rawit

  • by
alamat warung rawit medan

Lega deh akhirnya ada option lain selain cafe, cafe, and another cafe di Kota Medan ini. Jadi begitu denger ada restoran khas masakan Kalimantan yang hadir di jalan Pegadaian, kami pun langsung meluncur kesana. Jelas bosen banget selalu visit cafe yang baru buka dan disodorkan menu dengan isi yang mirip-mirip, sebut saja Pasta Aglio Olio – yang ini tiba-tiba jadi tren di Medan, Nasi Goreng Spesial, atau Chicken Steak, come on!

lokasi warung rawit

Nah karena kunjungan kami hari itu bertepatan dengan liburan Lebaran, jadi suasana restoran lumayan rame bahkan hampir full house. Nga tau apakah hari-hari biasa begitu ramenya. Ternyata makanan khas Kalimantan nga terlalu berbeda dengan masakan khas daerah lainnya di Indonesia, setidaknya itu yang kami rasakan. Mungkin cara masaknya sedikit berbeda namun mungkin karena penggunaan rempah yang hampir sama maka rasanya nga asing di lidah. So buat kamu yang ragu untuk mampir, change ur mind.

Menu spesial yang asli ciri khas Kalimantan terpampang jelas di dinding restoran, namun beberapa yang kami order ternyata sold out. Menurut pengakuan manajer restoran sih katanya karena Lebaran, maka beberapa ingredients yang langsung didatangkan dari Kalimantan sempat terkendala di logistik. Diantaranya Pakis Tumis yang kelihatannya menarik, dan menu Keong (sori lupa namanya) yang bikin penasaran.

Mie Goreng Jawa ala Rawit
Mie Goreng Jawa ala Rawit

Nah kesimpulannya kami order beberapa menu lain, yang bisa tim MaMa rekomendasikan untuk pembaca sekalian diantaranya Gurami Kari Singkawang (78K) dan Mie Goreng Jawa ala Rawit (18K).

Gurami Kari Singkawang
Gurami Kari Singkawang

Walaupun dimasak sebagai kari, ternyata taste kari-nya nga terlalu mendominasi. Jadi masih terasa gurih ikannya dan sauce-nya masih bisa dinikmati tanpa was-was naikin kadar kolesterol. Kalau Mie Goreng Jawa-nya yah walaupun bukan khas Kalimantan tapi lumayan enak. Sedikit terasa manis untuk lidah orang Medan tapi yah mungkin begitulah masakan khas Jawa. Cobain deh, menurut MaMa sih lumayan.

Ayam Goreng Pandan
Ayam Goreng Pandan

Hidangan lain yang MaMa order yaitu Ayam Goreng Pandan (69K) yang rasanya lebih datar, tidak seperti Ayam Tangkap khas Aceh yang lebih nendang bumbunya, Cumi Goreng Tepung (35K) yang cukup standar juga, dan Terong Balado Petai (20K) yang acceptable.

Cumi Goreng Tepung
Cumi Goreng Tepung
Terong Balado Petai
Terong Balado Petai
Pucuk Labu masak Ebi
Pucuk Labu masak Ebi

MaMa juga pesen Pucuk Labu masak Ebi (16K) sebagai pengganti Pakis yang sold out. Asli keras nih pucuk dan ngunyahnya kaya kambing :p. Nga jelas apakah ciri khas-nya emang begitu tapi sepertinya kurang cocok untuk lidah kami. Nah ternyata superstar of the day disini ialah Otak-Otak (4K) yang dihidangkan sebagai snack di tiap meja. Ini asli bikin nagih, dan selalu dihidangkan hangat. Great job Rawit!

Areal Lantai 2
Areal Lantai 2

Oya MaMa harus mention bahwa pelayanan disini sangat friendly dan sigap. Walaupun restoran hampir fullhouse, orderan kami cukup cepat keluar dan tidak ada yang salah. Mengingat restoran ini baru buka belum lama ini, it’s quite impressive. Selain pelayanan yang baik, harga makanan disini juga tidak terlalu mahal. Plus, ada lalapan dan rujak gratis lo selagi menunggu pesanan datang. Yang perlu diperhatikan lagi mungkin ialah resep asli dari franchise yang perlu disesuaikan dengan lidah orang Medan.

Warung Rawit Medan
Jl. Pegadaian (Simp. Pemuda Baru II No. 28 – 30)
(061) 414 9218

10 thoughts on “Warung Rawit”

  1. Mungkin karena takdir atau mungkin ada bintang dan planet di langit yang sedang tersusun sejajar membuat pada hari itu juga Bertepatan pada saat crew MakanMana ke resto ini, Gw pun kebetulan juga ada disana.

    Saya setuju dengan MakanMana, Pucuk Labu nya fantastis!! kerasnya…gw ngunyah ampe kayak kambing, nelen pun susah hahahaha, tapi yah mungkin kebetulan lagi minggu lebaran, jadi mungkin stock pucuk labu yang bagus kebetulan kosong, yang sisa yang rada tua, jadi agak keras.

    Tapi overall makananya not bad kok, buktinya gw dah ke resto ini beberapa kali, dengan temen-temen dan keluarga. 🙂

  2. Yang namanya pucuk labu dan pakis kalau uda tua ya keras seratnya, susah dikunyah.
    Tapi waktu saya ke sana, pakisnya walaupun size agak besar daripada yang biasa disajikan di rumah aku, tapi ternyata gak keras kok. Ayam goreng, tempe (bacem?) dan tahu goreng biasa aja. Kuah iga sapi enak, pengganti kuah iga sapi tekko yang sangat kurindukan.

    Saat kunjugan saya ke “warung” ini, pengunjung ga henti-hentinya datang dan pergi. Kebanyakan family, ga banyak yang dating seperti saya 😛 tapi ada kok disediakan meja buat berdua.

  3. Disaat gw liat cabangnya ada di citra palem, gw pasti udah tau deh Jen haha…tapi kurang tau juga yah apakah tastenya Medan kurang lebih sama dengan yg di citra palem

  4. Ini salah satu resto favorit gw krn deket rumah. Pesanan standar gw biasanya sih gurame kuah sayur asin (lebih murah drpd kakap kuah sayur asin), tumis pakis bawang putih, teri singkawang, tahu kipas + sambel penyet. Minumnya es jeruk pontianak & sonkit. porsi ngga gede, tp cukuplah utk ber2 🙂

  5. Lokasinya di eks Ayam Penyet Ria, lewat Asean Delight, sebelum gedung perisai plaza.

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading