Skip to content

Rumah Makan Wak Lin Jln. Malaka, Medan.

Malaka Medan

Alohaaaa, another week has just passed and it’s time for my weekly post!
Post kali ini adalah tentang gerai Nasi Lemak, Mie Sop dan Nasi Sayur yang belum lama baru bergabung di kuliner kota Medan.

Tampak luar Malaka
Tampak Luar

Walaupun belum lama berada di kota Medan, tempat ini telah mencuri hati banyak orang.

Pertama kali saya upload foto Nasi Lemak dari tempat ini di feed IG saya, teman-teman readers pada meng-claim bahwa gerai ini memang sudah legendaris di kota Rantau Perapat dan sekarang eksis di kota Medan. Wow! What a treasure!

Nasi Lemak Jln Malaka
Difoto dari dalam ruko.
RM Malaka

Seperti terlihat pada foto ini, meja dan kursi untuk customer yang dine-in sangatlah sederhana.

Nasi Lemak Malaka Medan

Matahari bersinar tidak terlalu terik pada siang hari itu. Dan saya berasumsi seharusnya kami tidak akan kepanasan jika dine-in.

But who knows? Cuaca panas menggila di dalam teras itu, pertukaran udara di dalam teras ruko serasa tidak berjalan. Mungkin juga listrik sedang padam pada saat itu dan saya duduk di samping genset. Kebayang kan gerahnya gimana? Huuufff!

Ok, setelah sedikit interlude diatas, mari kami beranjak ke topik utama postingan ini. Yaitu tentang makanan yang konon katanya legendaris. Hmmmm.. How does it taste? 

Jln Malaka Medan
Nasi Sayur Malaka

Lauk atau side dish yang tersedia tampak seadanya saja tersusun di steling. Jika hanya melihat susunan piring-piring berisi lauk pauk di steling, anda tidak akan merasa tertarik untuk menikmatinya.

But… don’t judge the book by its cover. Sounds cliche, I know.
Tapi bener, makanan di gerai ini layak disebut LEGENDARIS.

Malaka Medan
Nasi Sayur dengan sambal telur, Rp. 10,000.-
Nasi Lemak dan Telur
Nasi Lemak dengan sambal telur, Rp. 10,000.-
nasi lemak sambal ikan
Nasi Lemak Sambal Ikan, Rp. 14,000.-

Both nasi sayur dan nasi lemaknya enak!
And I should say that Nasi lemak disini Te-O-Peh banget!
Yes, pake kata “banget”!

Porsi tidak banyak, malah boleh dibilang kecil jika untuk perut laki-laki. Tapi ini porsinya passsss menurut saya, karena porsi kecil untuk makanan enak selalu buat nagih. Hahaha.

Nasi lemak nya sangat gurih dan wangi, side dishes yang menemani nasi ini semuanya terasa cocok sekali di lidah. I have fallen for it since the very first mouthful!

Nasi Sayur Pedas Malaka
Nasi sayur dengan sambal ikan, Rp. 11,000.-

As well as the Nasi Lemak, their Nasi Sayur tasted good as well!
Ikan digoreng hingga kering, tidak berminyak dan tampil menarik. Apalagi ada tumpukan cabe hijau diatasnya, sedapppp!

Tapi, jika saya harus memilih diantara nasi sayur dan nasi lemak, I’ll go for Nasi Lemak. I’m obviously a coconut lover!

*PS : Bisa dilihat dari harga yang tertera dibawah foto masing-masing, harga ikan berbeda-beda tergantung jenis ikan.

Miesop Malaka
Mie Sop Ayam, Rp. 10,000.-

Disamping nasi lemak dan nasi sayur, owner lady juga menyediakan miesop. Tapi menurut taste bud saya, mie sop ini tergolong sangat ringan.

Kaldu pada kuah miesop ini kurang beraroma dan rasanya agak sedikit bland. Tapi bakso ayamnya (setau saya homemade) enak, tidak banyak mengandung tepung.

So, pilihan ada di tangan MaMa-nia.
Nasi Lemak, Nasi Sayur atau Mie Sop? Go for all then you’ll know which is your fav!

Oh iya, disitu juga tersedia segala macam jenis es . Saya belum pernah mencobanya, so ga bisa review. Hehe…

And now guys, sudah bertambah satu lagi kan list untuk sarapan?

Jln. Malaka Medan.
(Jika kita datang dari sekolah TK Sutomo Jln Jambi, take right turn and proceed straight. Tempat ini terletak kurang lebih 15-20 meter dari simpang Jambi, posisi ruko 2 pintu ini berada di sebelah kiri Anda).
Just remember the picture above then you will find it easily!
Operational hour : Daily, jam 6 pagi – 6 sore.

11 thoughts on “Rumah Makan Wak Lin Jln. Malaka, Medan.”

  1. Hi Goldwin!
    Thanks for the feedback yaa. Spy tmn2 yg lain jg bisa membacanya.
    Oh uda ada soto ya? Aku kudu coba jg dehh. Hehe.

  2. Good…
    Kemarin habis baca page ini, langsung meluncur ke tkp yang trnyata tidak jauh dari tmpt saya..Bungkus pulang 1 nasi lemak pakai telor dadar.. Enak bgt.. Pas bgt di lidah..
    Barusan pergi lagi ke tmptnya, trnyata ada nasi soto.. Langsung pesan 1 piring.. taste good.. Walau ane rasa taoge nya kebanyakan dan daging ayamnya agak keras.. Tapi rasa sotonya cocok di lidah saya..
    Ngerogoh kocek 20k = 15k nasi soto + 5k manis dingin.. Saya rasa cukup worth bgt…
    FYI, skrg udah punya nama rumah makannya… “WAK LIN”…

  3. Bener enak ternyata.
    Baru hbs makan nasi sayur nya,sekalian bungkus nasi lemak buat lunch nanti. Thanks uda di review,kl ga,ngga pernah tau nasi ini enak pdhl dulu kerja di SD Sutomo,ga pernah nyoba krn kl diliat,stall nya biasa2 aja

  4. Ok. Certified..kesannya bersih, penampilannya tidak begitu meyakinkan..
    Kesannya kayak yahh hanya nasi sayur dan lemak pada umumnya.
    Tetapi setelah makan..rasanya pas banget
    Nasi lemaknya wangi, santannya tidak terlalu mendominasi.
    Nasi sayurnya juga sama..cabe merahnya enak, sayang kurang banyak.
    Harganya juga wajar dan termasuk murah untuk standar bahan makanan yg digunakan.

  5. Baru tau diranto ada nasi lemak legendaris. Boleh tau yg diranto jualan dimana ya?

    Soalnya ranto kota kecil n yg jual nasi lemak cuma beberapa org.

  6. Thankkyouu uda membaca! Walaupun dipanggil “Aci”, gpp dehhh. Org sabar disayang Tuhan kok. -_-.

    Btw, thankss utk tambahan info harga2nya Bro Ari! Dan soal komisi, aci penjual ini aja ga tau kalau sy ada nulis utk dia kali. Hahaha.

  7. Info tambahan: Nasi lemak pakai ayam rendang atau ayam semur Rp 12 ribu. Soal dont judge the book from its cover… tepat sekali. Awalnya sy jg underestimate karena variasi sayur yg sdkt. Kl dibandingkn dgn nasi lemak Ahiang pajak beruang 13k atau nasi lemak Mami pjk perguruan 9rb, tampilan nasi lemak di gerai ini kalah jauh. Tp utk keharuman nasi, gerai ini menang. Sejak direview IG @zhoueats, gerai ini sdh masuk ke list tmpt breakfast sy. Thanks. Btw kayaknya bakal rame nh stlh masuk Mama. Minta komisi lho.. Aci minta komisi, jgn minta saham tapi.

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading