Skip to content

RM. Bagan Jln. Prapat, Medan

Wak Fen

Dibandingkan dengan kota Batam atau Pekanbaru atau kota yang lain, kota Medan dapat dikatakan sebagai kota yang introvert, dalam artian tidak terlalu banyak kuliner dari kota lain yang menyambangi kota kami ini.

So to say and even God also knows, a big part of Medan “dijajah” oleh makanan dari Pematang Siantar, which is obviously Mie Pangsit!
Disamping itu, Bagansiapiapi, Tanjung Balai, Binjai, Menado, Makassar, Jakarta juga ikut serta “menjajah”, namun porsi jajahannya tidak terlalu fenomenal.
But don’t get me wrong, kami bahagia dan rela kok “dijajah” begini. Hahahaha.

Dan mengapa saya katakan tidak banyak kuliner dari kota lain yang menyambangi kota Medan ini?
Menurut saya, alasan paling mendasar, yaitu lidah orang Medan masih sulit berdadaptasi dengan makanan-makanan dari daerah lain.

So the correlation goes like this : Once you are a Medanese, no matter where you go, you will find that Medan’s food is the best and very hard to beat. Is that ego? Hahaha. Ask ourselves!

Topik yang akan saya cuap-cuapkan kali ini tidak lain tidak bukan ya tentang makanan pastinya, kali ini kuliner dari kota Bagansiapiapi.
So, silahkan para MaMa-nia sejati, merapat sekarang juga! =D

RM-Bagan

Rumah makan “MIE PRAPAT” yang terletak di Jln. Prapat ini telah eksis di Medan dan dikelola oleh sepasang suami istri sejak 30 tahun yang lalu.

Makanan Bagan
Acek dan Ayi pemilik RM. Mie Prapat.
Dapur RM Bagan
Open kitchen terletak di depan rumah makan.
RM-Bagan-Jln- Prapat
Bagian dalam rumah makan

Inilah suasana RM. Mie Prapat pada Sabtu lalu.
Sang Acek memiliki fanbase yang sangat kuat. Boleh dikatakan customers yang memadati tempat ini kebanyakan adalah regulars.

Cabe RM Bagan
Saus cabe dan cabe potong.

Tempat ini dan Mie Bagan Jln Madonglubis sudah menjadi default place for my family kalo lagi kangen makanan Bagan, dan saya yakin juga default place for many people.
Now, let us start the tour!

Mie Bagan
  • Mie Bagan, Rp. 16,000.-
    Appearance nya be-ti alias beda tipis dengan mie pangsit Siantar. Don’t know why and how, Mie Bagan bagi orang Medan identik dengan warna merah, yang padahal sebenarnya warna merah itu berasal dari saus merah yang merupakan optional ingredients. This one tastes pretty good, a tad on the sweet side.
Wak Fen Bagan
Wak Fen
  • Wak Fen, Rp. 23,000.-
    Huge portion and decent amount of ingredients.
    I personally love gooey gravy stuff, simply toss some chili sauce and chopped chili, your bowl is then ready to go!
    Soal rasa, itu subjektif sesuai lidah masing-masing orang. But if you ask me, I won’t say NO for this.
Ke Mie Bagan
Ke Mie sebelum diaduk.
Ke Mie Bagan 1
  • Ke Mie, Rp. 22,000.-
    Ke Mie ini makanan khas Bagan yang paling populer, rasanya manis. Kekentalan kuah tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer, just hanging around the middle.
    Seperti terlihat pada foto pertama, topping-nya banyak boookk!
    Ada chasio (bbq pork), udang, fish cake, suwiran daging ikan (yang tulang-tulang lunaknya ngikut ke mangkok juga, hmmmm) dan sweet pork lard (yang saya paling demen! Slurrpp!)
    Disamping sweet pork lard yang menjadi primadona, keseluruhan rasa untuk ini sangat standard dibandingkan dengan gerai lain.
Kwetiau Khas Bagan
Kwetiau Bagan
  • Kwetiau Bagan, Rp. 22,000.-
    Hey you all, guys! Pls read carefully, this is the MASTERPIECE of this place!
    Ini kelihatannya mirip Wak Fen atau Hor Fun, tapi ini bukan Wak Fen dan rasanya total berbeda.

    Tips : Ingat pesen yang “Char Liao” daripada yang “Char Seafood”.
    Sebab dari kunjungan saya yang terakhir, yang “char seafood” tidak se-spektakuler yang diharapkan.

    Tapiiiiii (ada tapi-nya lagi nih), Ayi chef suka mood-mood-an. >.<
    Jika standard masakan dapat tetap dipertahankan seperti kunjungan saya kemarin, I’m highly recommending this to everyone!
    Campuran telur bebek pada saus kental memberi kontribusi rasa yang benar-benar saaangaat nikmaaattt! I bet you will go “hmmmmmm, yummmeh!” on your very first mouthful!

Selain ke-4 pilihan diatas, tersedia juga kwetiau dan mie goreng biasa (tanpa saus kental), tapi saya belum pernah mencobanya.

Acek bercerita bahwa sebenarnya Kwetiau Bagan yang autentik di kota Bagansiapiapi disajikan lebih kering.
Namun demi untuk menyesuaikan citarasa lidah orang Medan, Kwetiau Bagan dibuat menjadi lebih basah.
Nahhhh lohh, orang Medan memang repot, ya ga sih? Hahhaa.

Bagan Jln Prapat

Di penghujung perbincangan, Acek bercerita lagi kalau rumah makan dia ini sudah terdaftar di foursquare lohh, so sudah bisa di check-in ya, guysss!

Sedikit informasi tambahan, menurut pengakuan dari regular customers, masakan lebih enak dan nikmat pada saat Acek masih berdiri di belakang kuali, namun Acek telah pensiun dan menjadi penasehat istrinya tercinta saat ini. Hehehe…

Feel free to share your thoughts ya guys, dan mudah2an mood Ayi lagi bagus pas kunjungan MaMa-nia. Cheeeerrs!

RM. Mie Prapat, Jln. Prapat No. 73, Medan.
(Belok kiri setelah Tsubo Jln Madonglubis,
atau belok kanan sebelum Tsubo).
Telp : 061-4517253
Operational hours :
– Monday – Friday 06.00-10.30 / 18.00-21.30
– Saturday – closed
– Sunday 06.00-11.30 / 18.00-21.30

7 thoughts on “RM. Bagan Jln. Prapat, Medan”

  1. Ke Mie dulu aku plg suka yg jln bintang. Katanya pernah pindah gajah setelah tuh tidak terlacak lg dimana. Ke Mie jln bintang dulu ada pake ikan goreng lg.

  2. Hi, Wahyudi.
    Yeahhh, as I wrote in the blog. Aie nya mood2an, kwetiau bagannya jg dibuat mood2an. Padahal kalo lg bagus, enaknya luar biasa loh.
    Thanks for the feedback, anyway.

  3. Tadi Pagi coba makanan di sini, mie pangsit bagan nya…
    sata rasa memang enak, buat penggemar mie pangsit yg base manis…

    mie nya juga mempunyai tekstur yg unik dan enak…

    sayang nya kwetiau bagannya, tidak up to my expectation…kurang berasa… dan rasa nya so so aja…

    kalo sy comeback again, sy pasti pesan mie pangsit bagan nya… 🙂

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading