Kimbab Nara, looks like unorganized, but they serve good food!

Annyeong Haseyoooo…..!!! I’m back here again!
Dan kali ini liputan saya tidak lain tidak bukan adalah berkaitan dengan Korean cuisine. Wooooow, sounds cool right?

Kimbab Nara sudah berada di kota Medan lebih dari setahun yang lalu. Dari hasil contekan postingan IG MaMa beberapa saat lalu, diketahui bahwa founder Kimbab Nara adalah orang Korea tulen yang bernama Lee Do Un or you can call him Tho Hun. (jadi serasa nonton Korean drama yaa hahaha).

Penampilan luar dan dalam Kimbab Nara SANGATLAH sederhana.
Sebenarnya kata “sederhana” tidak terlalu cocok dengan kondisi riil di TKP, this place is more to the condition of “unorganized”.

Simak beberapa foto dibawah ini ya, guys.

Pemandangan inilah yang saya jumpai ketika memasuki ruko 1 pintu itu. And look! Jae Suk was there to welcome me with his mega smile!
Hahaha. Dan kebetulan OST Descendant of Sun sedang diputar dengan volume yang cukup kencang pada saat itu. I did enjoy the song!

Again, sesungguhnya, kondisi yang tertangkap lensa kamera tidak dengan sempurna menerjemahkan kondisi aktual disana.
In short, this place is like a messy house instead of an eating place. Hmmm.
But pls read on.

So here comes the review! Minuman dulu yaa.

Kami pesan Su Jeong Gwa dan Yu Ja Cha, baca penjelasannya dibawah :

• Su Jeong Gwa atau disebut juga Cinnamon Tea (8K)
  Penjelasannya sudah cukup jelas di poster itu ya kan? Rasanya ya… seperti cinnamon. Weird taste for me, but not bad.

• Yu Ja Cha (15K)
  I prefer this one. No wonder sih, dari harganya aja uda bisa diambil kesimpulan yang mana yang lebih ajib rasanya di tenggorokan.
  Ada citrus nya lagi, so the freshness was definitely there!

Sekarang yuuuk, kita tancap gas ke review makanan yang kami pesan.
Karena kami cuma berdua, menu yang dipesan pun cuma 2 macam.

• Ramyeon spicy Level 2 dengan telur setengah matang (23K)
  Yang pertama ramyeon. Untuk ini, porsinya besar, murah dan enaaakkk!
  Tekstur mie yang tipis ini dimasak hingga tingkat kematangan yang pas. Tapi difoto ini ramyeon terlihat agak gendut *akibat sesi foto yang terlalu lama*.
  Aduhhh, I’m having an urgent craving right now as this post is written. My caution to you is : Do not spent too much time on photo taking or the ramyeon will end up very soggy.

• Chicken and Tuna Kimbab (25K)
  And the 2nd choice fell to Kimbab.
  Kimbab atau Gimbap atau Kimbap, apapun sebutannya. ini enak!
  Menurut sejarah, kimbab berasal dari sushi Jepang yang kemudian berevolusi dengan menggunakan ingredients Korea.
  Dan terjemahan dari Kimbab adalah seaweed rice. Nah, pilihan kami jatuh kepada Chicken and Tuna Kimbab.
  Foto diatas cukup jelas ya apa-apa saja fillingnya. Ada fish cake, cucumber, pickled radish dan tentunya daging tuna dan ayam di dalamnya. This was simple and light yet good and satisfying.

Seperti yang saya sebutkan diatas, tempat ini benar-benar sangat terlalu “sederhana”. Lihat saja menu makanan dan minuman yang hanya dicetak pada kertas tipis biasa (read : kertas yang sudah kusut).
Coretan dan tulisan tangan untuk tambahan menu ataupun menu yang telah ditiadakan mungkin hanya Anda temui disini saja, at least for me. Hahaha.

But well, at least they are innovative to make the customers smile. LOL.

So, back to my title of this post, this place was indeed unorganized, but they serve good food. So, its totally forgivable and I’ll go back there again to explore more.

Maybe some of you might ask, mengapa tempat dine-in terlihat begitu messy? Dari yang saya dengar, saat ini Kimbab Nara masih lebih fokus ke take-away dan pasangan suami istri ini juga menyediakan jasa les private Bahasa Korea di tempat yang sama. Interesting enough.

And one more thing, this place serves NO PORK.
To our Muslim friends, you may observe this place if you wish!

Kimbab Nara Medan (Korean food)
Jln. Brigjend Katamso dalam No. 56E (belakang BCA)
Ops hours : 09.00-18.30 (Monday – Sunday)