
“Disini spesialnya Nasi Ayam Andaliman dan Nasi Ayam Bumbu Bali”, sebut sang pelayan saat saya menanyakan menu spesial di Manna House, last weekend. Dengan setengah percaya saya juga minta di rekomendasi western food-nya. Baru kemudian sang pelayan merekomendasi Chicken Maryland.

Kenapa setengah percaya, karena suasana cafe baik eksterior maupun interior tidak menunjukkan cafe yang mengandalkan Indonesian Food sebagai jempolannya. Dengan gaya desain yang comfy ala semi industrial, penggunaan concrete sebagai tembok dan wastafel, saya kira cafe ini lebih cocok menyajikan bir dan cocktail dengan fish n chips, burgers, atau steak. Bukan Ayam Andaliman, Bumbu Bali atau Sayur Asem.
Well…mungkin saja pelayan itu masih baru, atau mungkin saja saya terlalu terpaku pada suasana interior harus disesuaikan dengan tema jenis makanan yang disajikan. Singkat cerita, pesanan jatuh pada Nasi Ayam Andaliman (29rb), Chicken Maryland (48rb), Manna House Cheese Risoles (20rb), dan Manna House Splash (27rb). Kita akan kembali ke pembahasan rasa nanti, mari ulas interiornya terlebih dahulu.

Terletak di Jalan Cut Meutia, Manna House ngak bakal susah dicari. Lokasinya persis didepan pintu masuk Tiara Convention Hall yang bagi orang Medan harusnya sudah cukup dikenal. Dari depan suasana lokasi ini welcoming sekali. Penggunaan teras yang luas (area smoking), kaca sepenuhnya sebagai pembatas sekaligus pintu masuk, lampu sorot gantung, meja kayu, lighting apik dan tembok semen tanpa cat, pasti desainernya mahal (baca: desainnya bagus).

Ternyata konsistensi desain juga masih terasa kuat di bagian dalam ruangan. Concrete, steel, wood. Dan ternyata di bagian dalam cafe, ngak seperti cafe pada umumnya, ada barber shop under brand name “Dexter”. Barber shop ini ciamik dengan desain khas Amerika yang kental, vintage but modern. The only downside, saya rasa nga bakal nyaman pangkas sambil diliatin banyak orang. Maybe lebih nyaman kalau datangnya siang saat cafe masih sepi, or let the curtain slide to create silhouette.

I really love this place! Walaupun makanannya *belum keluar* mungkin ngak enak, namun saya mau hanya duduk disini menikmati segelas minuman or coffee. So, sementara menunggu makanan keluar, perhatian kembali tertuju ke selembar menu darurat yang merupakan item paling jelek di cafe ini. Manna House, please do your menu book (Hint: Here :p). Surprisingly, harga makanan disini lebih masuk akal dibandingkan cafe baru lainnya yang sekelas. Pilihan menunya juga lumayan bervariasi, walaupun sekali lagi saya sedikit heran melihat kategori Indonesian Food yang lebih banyak daripada pilihan Western Food (dengan interior seperti ini).

Food served! Andaliman, buat kamu yang nga tau disebut juga “Merica Batak”. Pernah cobain masakan Batak saksang atau arsik? Ingat bumbunya yang beraroma jeruk dan limau namun menggigit lidah dan bikin kebas? Itulah andaliman. Nah, ayam andaliman ini bertekstur seperti ayam rendang, namun lebih pedas dan lebih beraroma limau. Gampangnya, cobain aja buat yang suka pedes. Saya sendiri merasa walau rasanya OK, masih kurang spesial bila dikatakan ini adalah menu andalan dari Manna House. Oh ya semangkuk sayur asem jadi compliment untuk hidangan ini.

Dan dugaan saya benar, Chicken Maryland yang dihidangkan berikutnya terlihat lebih spesial (terutama porsi dan presentasinya). Dagingnya cukup lembut dengan tekstur crispy di kulit luarnya. Walaupun saus mushroom yang disajikan sedikit terlalu asin, but this one is a champ!

Untuk penyejuk, Manna House Splash ini wajib kamu coba. Yoghurt base, fresh, jelly inside. You’ll love it! And last but not least, Cheese Risoles berbentuk segitiga yang disebut salah satu andalan snack disini.

Taste was good, hanya saja sudah dingin saat disajikan ke kami. Apa mungkin sudah digoreng duluan agar mempercepat orderan? We’ll never know.

Final verdict? Nice place for sure, reasonably priced, good food, good location. Apakah saya akan kembali? Yes tentu saja, next time saya akan coba mencicipi pizza dan pasta. Oya, beberapa teman juga merekomendasi Italian Chocolate Pudding as “must try dessert”. Buat kamu yang sudah pernah kemari, silakan beri komentar dibawah. Cheers!
Trivia: No 13 is favorite table number here
Rumah Pangan Kita Manna Lagi Kami menjual Beras Murah, Beras Merah, Beras Hitam, Beras Jagung, Gula-Pasir,-Minyak Goreng, Bawang Merah … http://www.matanari.com
RALAT: Manna House terletak di Jalan Cut Mutia… bukan Jalan Kartini 🙂
Jangan2…toracino itu cappuccino nya tora bika…
Atau signature coffee dari Tora Sudiro? :p
@jun
coba bantu ya, mohon koreksinya kalo ada salah..
Cappuccino = espresso dengan susu beserta foam dengan ketebalan foam 1 1/2 cm sd 2 cm
Cafe Latte = espresso dengan susu beserta foam dengan ketebalan 1 cm
Frappucino = ini kalo ga salah trademark StarBucks untuk minuman dinginnya yang blendednya itu..
Toracino = ini ga tau ^^
Royal Coffee = setahu sy sih ini salah satu coffee shop di Medan hehehe
Cinnamons Coffee = kopi dengan campuran kayu manis
Espresso Con Panna = Espreso dengan whip cream biasanya disajikan digelas demitasse / gelas espresso cup yg kecil
Vienna Coffe = sama kyk con panna tapi disajikan digelas ukuran latte / 8oz
smoga membantu bro ^^
For all Apa perbedaan cappucinno,cafe’ latte,frappucino,torracino,royal coffee,cinnamons coffee,esspresso compana coffee,vienna coffee .,,please tell me if you show master coffee…sy tunggu jwbn ny segera
Saya baru coba Chicken Maryland, worthed rasa dan porsinya…. slrupppp
i just went here on friday for a very late lunch..the location is not hard to find,lot of parking space and a really nice ambience..karena ingat kalo menu kojo di sini nasi ayam andaliman dan bumbu bali i ordered both of them..kinda starving right.. 🙂
and the result is..there’s nothing to be proud of..ayam bumbu balinya lebih mirip ke ayam sambel biasa dengan sambel biasa tanpa ada rasa rempah2 seperti di bumbu ayam bali yang biasa saya makan di denpasar (mngkin ditambah sere atau daun jeruk bisa lebih membantu rasa) begitu jg dengan nasi ayam andaliman..sebagai pecinta makanan batak dan bumbu batak dan kebetulan orang batak seprtinya bumbunya gak nendang dan servingnya juga kurang menarik..mngkin yang sedikit membantu minuman yang dipesan (saya lupa namanya) rasanya lumayan..kalo kesimpulan saya sih harga yang dibayarkan tidak sesuai dengan rasa yang diharapkan…i dont mean to be harsh but, everyone deserves their own right to speech 😀
I went to this place earlier this day , really love the ambience ,and the barbershop and little garden outside makes my eyes relaxed a bit , i did surprise with the blender sound its kinda anoyying , about the food did try the tom yum friedrice , tasted very strong herb instead of the tom yum it self and kinda spicy for me , no problem with the carbonara , the chicken maryland sauce is kinda salty and watery not really like it , the thing that kinda bothers me was that the drinks that we order came last after the food was served , and if i may commenting on the waiters uniform , t shirt looks kinda dull , should wear something nicer in that nice cafe .the waiter is friendly and nice will be back for the ambience and other foods 🙂
Indonesian food nya rasanya agak aneh. Minuman juga saya kurang suka disini. Yg paling mengganggu adalah suara blender di bar yg sangat bising. Overall makanan dan minuman disini harus direview lagi karena orang sangat tertarik dengan interiornya, jadi jgn sampe kecewa sama makanan minumannya.
Btw kata temen saya caramello puddingnya enak ya? Hehehe
@Wendy
mungkin yang pergi training baristanya itu ya si pemilik cafe, baru dia transfer ilmu, tapi mungkin karena turnover karyawan yg tinggi jd males ngetrainingnya, mungkin yaa hihihi
@showmaster Ya gitu dehhh.. kualitas cafe/coffee shop di Medan. Kebanyakan menggangap remeh sajian kopinya. Lebih fokus ke makanan dan minuman lainnya. Lebih memilih investasi mahal di mesin bukan di baristanya. Masih banyak cafe/coffee shop terkenal di Medan yang menyajikan espresso yang under/over extracted, cappuccino yang telah kehilangan rasa manis daripada susu, ataupun cappuccino yang menyerupai coffee latte. Kenapa ngak mencoba training baristanya dulu sebelum bekerja di coffee bar. Sekarang sudah mulai banyak kok kursus barista di Indonesia. Salah satunya Esperto Barista Course di Jakarta. Bukan bermaksud promo yah… Ini cuman sekedar masukan, biar cafe/coffee shop di Medan ngak kalah dengan yang di Jakarta. Sayang kan mesinnya mentereng tapi baristanya abal-abal. Ada juga sih beberapa yang cafe/coffee shop yang concern di sajian kopi. Contohnya Waroeng Kopi Rakyat di jalan bukit barisan II atau Royale Coffee Shop di jalan Palang Merah. Boleh dicoba sajian kopi mereka dan rasakan perbedaannya.
Chicken Maryland nya emang enyak, porsinya gede sesuai harga, memuaskan lah pokoknya ehehe
tapi mungkin sebagai masukan ya coffee sectionnya kayaknya perlu diimprove lagi, sayang tuh mesin kopinya udah bagus tapi kok rasanya mengecewakan begitu juga tampilannya.. kmaren pesennya latte tapi yg dateng kalo sy bilang lbh bisa dibilang cappucino.. mungkin para cafe owner sbaiknya mentraining dulu baristanya, kan sayang udah beli mesin mahal2 tapi pemakaiannya kurang sesuai kan ngaruh ke rasanya..
kebetulan waktu saya kesini keadaan cafe tidak begitu ramai pas lagi siang2, nah pas sy ke toilet sy intip di mesin kopinya udah ada espresso 2 gelas shot duduk manis di mesin *keadaan baru mesen, waiternya masih ngulang pesanan*, nah pas saya balik kemeja itu espresso masih ada, dan waktu baristanya buat cafe latte yang terlihat oleh sy adalah dua gelas espresso tadi yang udah sekian lama nganggur dicampur ke gelas latte dan disajikan ke saya.. waktu saya coba yaa gitu deh, yang terasa rasa gosong, bisa jadi pas steam susu kelamaan..
Rekomen italian chocolate pudding nya hehehe. Kalau orang pada juga ada yang demen apa caramelo pudding nya.
Kalau soal buku menu, lagi di buat koq, mungkin dalam waktu dekat uda ada menu book. #sokbantujawab
Comments are closed.