
Jadi ceritanya kemaren waktu foto menu buat Pilastro Express, kami dibawa ke Rumah Makan ini. Berada di simpang jalan Jenggala, rumah makan ini tidak memiliki nama usaha. Hence, let’s call it Rumah Makan Jenggala.

Rumah makan yang disinyalir cukup lama berjualan ini buka mulai pukul 07.00 pagi, menyajikan sarapan seperti mie pangsit dengan harga yang ekonomis.

Bergerak ke waktu makan siang, hidangan pun lebih bervariatif, mulai dari capcay, bistik, kwetiaw goreng, dan tipikal chinese food lainnya.

Nah, karena datangnya cuman bertiga, kami coba untuk memesan menu ala carte, yang mana daftar nasi simangunsong ini terpampang di baris pertama. Must be good I thought…

Nasi Simangunsong ini berupa nasi goreng ikan asin dengan rasa asin yang mild dan sedikit harum, dan ditemani oleh cah kangkung belacan serta beberapa potong ayam goreng.
Dengan harga yang ekonomis, tentu saja pemakaian udang ditiadakan disini. Namun demikian, porsinya tetap generous.
Sepertinya rumah makan ini lebih menargetkan karyawan dan staff yang bekerja di Sun Plaza. Untuk rasanya sendiri sih sebenarnya not bad, yang jelas bikin kenyang.

Lucunya, rumah makan ini juga menyediakan Nasi Simanjuntak yang mana bedanya di lauk—cah tauge ikan asin dan ayam goreng diganti menjadi ayam mentega. Ada perbedaan 2rb di harganya.
Untuk pilihan makan siang dengan harga yang ekonomis dan porsi yang generous dan rasa yang not bad, rumah makan Jenggala ini boleh dijadikan pilihan.
Rumah Makan Jenggala
Jalan Jenggala simpang Jalan Pagaruyung
Bukan koq, yg dimaksud capcay 200rb ialah Rumah Makan Aheng: https://makanmana.net/2010/11/27/rumah-makan-aheng/
Hi MaMa, please info ini sama gak sama yang diberitakan Capcay 200rb.
Berhubung beberapa lewat gak berani singgah (takut aftereat effect shock, ha5).
Thanks before.
Sama seperti Bocah Gendut, waktu gw masih SD tahun 1987 rumah makan ini sudah ada.Karna tidak tau nama rumah makannya, kami selalu bilang pemiliknya si Hidung Merah. Karna setiap kali dia memasak hidungnya merah…(kena panas kalee yaa…) :-).Saya tetap menyukai masakan cici ini…top markotop.Still remember the smell of Ifumie that she cooked.
Ada, nenek nya mereka semua sama, sama sama nenek nenek….
Terima kasih atas pencerahannya dut, ga sia-sia lu tamat SD sampe skrg masih inget sejarah rumah makan ini…
Jadi Giok Sim, Tiong Sim, ama Lien Sim ada relasi ga?
Actually….this is the real history about this RM.
Dulu waktu Sun Plaza belon ada, dan presidennya masih Soeharto, dan gw masih pake celana pendek merah ke sekolah, dan dollar masih dibawah Rp. 2000. Rumah makan ini bentuknya masih bukan ruko seperti sekarang ini. Rumahnya kecil, satu atau dua tingkat rumah tua gitu, pemiliknya namanya Lien Sim.
Lien Sim itu seorang wanita yang berbadan kecil, tapi luwes, gesit, dan vulgar gaya bahasanya, but she was a very nice lady, dulu awalnya Lien Sim cuma berjualan cha kwetiau doank, dulu gw masih ingat, gw cuma jalan kaki kesono beli cha kwetiau. Keluarga saya dan Lien Sim kenal satu sama laen lumayan dekat yah karena kita tetanggaan dulunya.
Selang waktu, bisnis Lien Sim semakin bertumbuh, akhirnya rumah kecilnya berubah menjadi ruko yang sekarang ini, dan makanannya pun bertambah ada jualan Mie Pangsit, dan lain lain seperti yang ada hari ini.
Namun beberapa tahun yang lalu, Lien Sim didiagnosa mengidap Kanker, dan kondisi badannya tidak memungkinkan dia untuk bekerja lagi. Sehingga dia harus meng-hire orang lain untuk mengganti dia masak. Ahcek yang kita lihat foto nya diatas, itulah salah satu tukang masak pengganti Lien Sim sampai sekarang ini. Sebelumnya ada Ahcek-Ahcek juga yg masak, namun tidak lama.
setelah berjuang sekian lama, akhirnya pun Lien Sim berpulang menghadap Yang Kuasa. Sekarang bisnisnya saya juga kurang jelas siapa yg mewarisinya. Jika anda melihat ada seorang pria chinese yang ngomong bahasa Indonesia, itulah I think the person who is the closest one to Lien Sim beside Lien Sim’s son (Yes Lien Sim got a son), but I can not elaborate their relationships, it just seems like a gossip. hahahahaha.
So if you ask me, apa nama Rumah Makannya? For me it will still be Rumah Makan Lien Sim.
Sebenarnya ada namanya loh, tertera di banner yg tergantung di atas pintu masuk, which is ‘ RM Jenggala’ so u already call it rite Ma 🙂
Makasi atas info tambahannya Yanti
Sering kesini kl uda bosen makanan cafe.
Si Acek chef nya bkn pemilik RM,tapi uda puluhan taon kerja di sini.
Tauco udang nya enak bgt,kl ga suka udang,tauco tahu nya jg enak.
Trus,kelebihan nya,bs pesan ke Si Acek utk memasak tanpa micin dan MSG (saus tiram segala macem ),rasa nya tetap enak.
FYI : Kopitiam nya libur tiap Kamis akhir bulan.
Comments are closed.