So after a year, we decided to come back to Datin Ong. Di kunjungan terakhir, MaMa jatuh hati pada Claypot Rice dan Bak kut teh-nya. So, have they managed to consistently providing good Malaysian food?
Hampir tidak ada perbedaan sama sekali dari segi interior dibandingkan kunjungan kami sebelumnya. Masih sama juga dengan kursi kayu khas ‘kopitiam’ dan lagu nostalgia Teresa Teng mengalun santai.

Tanpa berpikir panjang, menu-menu istimewa disini kami order—diantaranya Nasi Claypot, Bakuteh, dan Sup Perut Babi Merica Putih (Singapore style Bakuteh).


Taste masih konsisten, very good. Claypot Rice is still the real winner, aroma smokey dari pembakaran claypot benar-benar menambah nilai masakan ini.
MaMa juga dapat info kalau proses memasak claypot ini memakan waktu lama karena beras dimasak (dibakar) langsung didalam claypot sampai matang, tidak dari nasi yang sudah ditanak duluan.



Buat yang demen Bak kut teh, disini tersedia 2 jenis Bak kut teh yaitu Malaysian and Singaporean Style. Yang Singapore style diberi nama Sup Perut Babi Merica Putih karena memang isinya ialah potongan perut babi dan sup-nya nendang dengan aroma garlic dan merica putih. Di Singapore, inilah Bak kut teh.


Di kesempatan ini MaMa juga sempet nyobain menu yang ternyata superior, Sayur Kari Nyonya. If you think ini hanya sayuran didalam kuah kari, think twice. The curry itself is different from what we have here. It’s thicker, better dan bahkan hanya dengan sayuran sudah sangat melengkapi semangkuk kari ini sebagai subtle dish. Recommended!
Nga heran kalau menurut penuturan pengelola Datin Ong, sebagian besar tamu ialah langganan tetap. They keep coming back for the same menu that reminds them of happiness.


Kalau kamu familier dengan Yong Tau Fu, disini juga tersedia namun dengan siraman kuah tauco. Berbeda dengan yang umumnya hanya disajikan dengan kuah bening.

Yong Tau Foo basically ialah hidangan tahu yang diisi dengan daging cincang. Beberapa versi memasukkan pare, sayuran dan bahkan cabai merah besar sebagai pelengkap. It’s rare dish to find in Medan.

Another dish worth mentioning is Bisua Noodle. Mie yang sekilas terlihat seperti mi kuning ini terbuat dari tebung beras dan punya tekstur legit.

It’s half udon half noodle. Legit mie ini nga seperti mie yang pernah MaMa cicipi, it’s really good, a comforting food that you can eat anytime.

The only problem with Datin Ong ialah lokasinya yang berada di Center Point Mall yang terkenal dengan macet parkirannya. MaMa merekomendasikan kunjungan pada hari biasa agak lebih nyaman cari parkir dan nyaman juga saat dine in.

And one more thing, MaMa mulai coba-coba bikin video review nih. Walaupun masih jauh dari sempurna, semoga para pembaca setidaknya bisa menikmati sedikit pengalaman MaMa saat bersantap disini. All comments and critiques are welcome 😀
Datin Ong
Komp Ruko Centre Point