
Mie Jawa, aslinya sih sebenarnya berupa mie godog yang berkuah. Namun di rumah makan punya Pak Jalal, hidangannya mirip dengan mie goreng Indonesia.
Setelah berkali kali lewat nampak bannernya yang nyolok, akhirnya kecapaian juga mencoba mie Jawa buatan Pak Jalal ini.

Nah, tuh bannernya ‘Mie Jawa’ dengan warna merah kuning yang menyolok, untunglah ga ada elemen parpol.
Dari Jalan Sakti Lubis (nanti liat aja mapnya dibawah), masuk ke gang mas. Di rumah yang asri dan sederhana inilah Pak Jalal menyiapkan masakannya.

Sebuah steling sederhana ditaro di gang kecil pemisah 2 rumah. Agak-agaknya ini satu pekarangan tapi sharing 2 rumah. Rumah pak Kepling pula itu, jangan salah masuk ya!

Suasana ruang tamu…maksudnya ruang makan itu terang, cukup asri dengan pohon di pekarangan, banyaknya jendela plus bebas debu soalnya jalanan kecil dan sepi.

Nah, untuk menunya sih ga banyak… Mie Jawa, Nasi goreng teri, indomie pedas mampus. Berhubung datangnya solo, ya udah cobain aja bintang utamanya—Mie Jawa.
Cukup mengeluarkan 10rb untuk menikmati hidangan ini. Mie telur buatan pak Jalal sih katanya bebas formalin. Mie telur tersebut berwarna sedikit kuning pucat pada awalnya.

Minyak makan beserta bawang putih dipanasi, kemudian disusul sawi, kol, dan tomat. Tak lama kemudian mie telur yang sudah ditakar ikut bergabung di kuali.
1 sendok sambel merah dan siraman air berkaldu pun menaikkan saturasi mienya. Lebih jingga jadinya, cakep dan menarik. Tak luput sedikit potongan daging ayam hasil rebusan kaldu ikut meramaikan hidangan ini.

Dengan penampilan yang agak basah, sebenarnya mie jawa ini mirip dengan mie aceh. Namun begitulah versi Pak Jalal. Dengan harga yang hanya 10rb, rasa yang ditawarkan sudah melebihi ekspektasi.
Mie Jawa Pak Jalal
Jalan Sakti Lubis Gg Mas
Halo Dora, jam makan siang uda buka koq, mgk hari jumat aga telat bukanya krn sholat
Hai MaMa, tau jam buka nya mie jawa ini?
Comments are closed.