
Terletak di Jl. Kesawan (Ahmad Yani) No.80, 061 Bistro merupakan salah satu tempat hangout favorit anak muda Medan dengan seabrek kegiatan dan komunitas yang selalu mendukung seperti stand up comedy, live band performance dan masih banyak lagi. Namun lokasinya yang strategis terkadang menjadi bumerang sendiri karena susahnya mencari areal parkir mengurungkan niat untuk mampir. Anyway, Kenapa reviewnya 2.0? Karena 061 Bistro menghadirkan beberapa menu baru, namun tetap menjaga menu lama yang kemudian diupdate dengan resep dan presentasi baru. Yuk mari simak…

Suasana cozy dan penyusunan tata letak ruangan yang proporsional membuat suasana ngobrol dengan kerabat terasa lebih santai dan nyaman, serta yang menjadi poin lebih ialah pembedaan antara ruangan smoking dan non-smoking.
Kebetulan 061 Bistro bersebelahan langsung dengan iPlug Store, membuat kesan ruangan terasa luas dan makin terasa hangat dengan diputarnya lagu-lagu akustik yang mellow. Oh ya, tidak lupa koneksi WiFi nya juga kenceng loh..

Rencana awalnya sih ingin memesan Kepak Ayam Bakar karena terdapat logo “Gacok”, namun agak sedikit tergoda dengan menu dibawahnya yaitu “Kepak 2.0″ (Rp 20.000) yang merupakan “Anak Baru” disana.
Deskripsinya menggoda dengan slogan ‘ketika customer menantang untuk kepak ayam yang lebih pedas, lebih menggigit dan lebih crunchy’, namun saya tidak bisa membandingkan istilah ‘lebih’-nya karena saya belum pernah mencicipi yang versi pertama.
Harapan saya berdasarkan deskripsi tersebut adalah sejenis makanan yang bisa membuat saya berkeringat, sesuatu yang pedas, dan nendang sampai ke ubun-ubun… Tapi, yahhh jauh dari ekspetasi saya, bumbunya memang nikmat terasa manis-manis gitu, namun dagingnya tidak terlalu crunchy serta tidak pedas sama sekali.

Karena lagi ngidam yang pedas-pedas, “Nasi Ayam Amsyong” (Rp 36.000) cukup menarik perhatian, kebetulan menu ini terpampang juga di papan tulis pada kolom absensi “Anak Baru”.
Namun lagi-lagi saya sedikit dikecewakan, sambal belacannya nggak begitu terasa, mungkin salah saya sendiri yang salah mengartikan istilah “Amsyong” yang identik dengan “pedas”, yang berarti sesuatu yang bisa ngebuat minta ampun, saya pernah kewalahan ketika mencicipi Bakso Petir di Warung Bingo, itu baru bener-bener Amsyonggg…
Namun demikian, bukan berarti tidak enak lho, daging ayamnya cukup renyah dengan bumbu yang meresap, ditambah beberapa lauk seperti tahu, tempe dan urap.

Saya selalu suka presentasi makanan yang ditawarkan dari 061 Bistro, cukup unik dan teratur serta enak dipandang. Seperti bentuk nasi pada Soto Ayam Paten (Rp 36.000) ini, 2 gumpalan kecil namun padat dengan bentuk yang imut.
Ini pengalaman baru saya makan nasi soto versi begini, umumnya nasi soto itu nasi dengan kuah soto-nya terpisah dengan irisan daging ayam.
Saya cukup menikmati rasa yang ditawarkan, terutama perkedelnya, daging ayam yang lembut namun agak terasa juicy gitu, kurang paham memang sengaja dimasak begitu atau memang kurang matang?

Salah satu menu yang direkomendasikan ialah Spaghetti Mentiko (Rp 34000). Menu ini cukup unik, karena tidak pernah dijumpai di resto/cafe lain. Spaghetti yang konon identik dengan italian dipadu dengan bumbu khas batak yakni andaliman. Jika kamu suka yang pedas, menu ini cocok untuk anda, paduan saos yang berlumuran dengan potongan ayam ini dijamin bikin keringatan.

Dinner malam itu paling berkesan dengan hadirnya Chicken Rolattini (Rp 34000). Daging ayam dibalut dengan isian bayam dan rempah lainnya dan dihidangkan dengan sidedish nasi kuning dan acar. It’s truly delicious. Rempah dan sayurnya meresap ke dalam daging .

Acara makan ditutup oleh Brutal Punch (Rp 20.000) — kalau tidak salah ingat, ini merupakan campuran semangka, tomat dan stroberi—, don’t judge the book by its cover, namanya boleh sangar, tapi rasanya sangat menyegarkan.
Kemudian rasa yang berbeda ditawarkan oleh Shirley Temple (Rp 16.000), jika yang tadi menyegarkan, yang ini agak asam manis menggoda gitu, Shirley oh Shirley, jadi teringat mantan kekasih, Oopps…
Beberapa foto menu yang dipakai di artikel ini merupakan hasil jepretan komersial dari Savorsnap Food Photography. yang mana dikelola juga oleh kru makanmana.
Sepertinya ada sesuatu yg aneh di foto2 ulasan kali ini deh makanmana..apa tuh ya…
Hmph jangan2….hahahaha…tersenyum sendiri aza deh…ngakak guling2….
Sore ini bingung mau dinner dimana, akhirnya singgah di 061 bistro dalam perjalanan pulang. Kami pesan kepak ayam bakar, nasi soto paten, spaghetti menthiko, dan brutal punch.
Makanannya terasa lama datang. Untuk kepak ayam bakar, 5 pcs, enak, pedasss, cuman ayamnya kekecilan. Kurang puas. 🙁 sudah habis disantap gak nyampe 5 menit, tunggu lagi ada sekitar 15 menitan padahal tamunya cuman 3 meja kecil. Kemudian datang spaghetti menthiko dan nasi soto paten.
Sesuai namanya, benar2 menthiko. Nih makanan lebih condong ke mie rebus, tapi 061 emank kreatif, pasta spaghetti dipakainya untuk menggantikan mie kuning. Menu ini pedas menurut saya yang tak kuat memakan yang pedas2 tapi tetap pengen mencobainya. 🙂 makin dimakan makin terasa ujung lidah kebas, teringat ketika makan cabe saksang.
Sedangkan nasi soto paten, daging ayamnya lembut, perkedelnya tebal, enak, 2 nasi kepal, cuman kuah santannya yang kurang, cuman disediakan dalam gelas tester wine.
Minuman brutal punch yang merupakan campuran tomat, semangka dan strowberi terasa sedikit bersoda, gak gitu suka sih.. gelas brutal punchnya unik, cemas bila kesenggol langsung tumpah.
Pengen ngerasain menu Pipisnya (pizza pisang), tapi porsi makan malam udah berkurang banyak, lain kali akan mencobanya.
Kami tidak merasakan kencangnya wifi disini seperti yang bro Wilson katakan. Paket tsel kami lebih cepat lagi. Hahaha….
Oya, di 061 ada promo set lunch cuman Rp 25++ untuk 1 main course dan 1 ice lemon tea.
Always been a fan to 061 bistro
Comments are closed.