
Parkiran penuh—Biasa, area centre Point Mall emang selalu begitu kan, padahal kami tiba cukup awal sebelum jam 7 malam–di weekdays pula. Terletak di lantai paling atas, area bistro dengan tagline “Contemporary Thai At Its Best” ini pun masih sepi. Hanya ada 1-2 meja yang terisi saat kami tiba. Lokasi di bagian kiri bistro pun kami pilih karena bagian kanan dikhususkan sebagai area smoking. Ada sebuah bar besar sebagai pemisah kedua area ini. Layout restoran cukup bagus–I must say.

Karena kami hanya berdua, single dish jadi pilihan–ditambah satu appetizer sebagai tambahan. Sebetulnya kami sangat tergoda dengan pesanan ala carte untuk sharing, terlihat menarik dengan buku menu yang bagus dan setiap menu diberi foto sebagai referensi. Well—maybe next time.

Pesanan pertama langsung jatuh ke Pad Thai (45 ribu). Maklum—di Medan susah nemuin Pad Thai yang enak, so we’d like to give it a try. Ternyata makanannya keluar sesuai dengan yang di foto–presentasi bagus, warna bagus, garnish lengkap, porsi juga keliatannya cukup rasional. Penasaran rasanya, tapi ntar dulu deh karena masih ada beberapa hidangan yang belum keluar untuk difoto.

Oh ya, untuk minuman kami pesan ialah White Elephant Colada (30 ribu) yang ada di list paling atas dalam daftar Mocktail di buku menu. Yang ini merupakan campuran dari 3 jenis juice, maaf lupa apa saja, tapi yang pastinya mengandung coconut. It taste OK, tapi ngak spesial banget. The other glass we ordered was Lemongrass Lemon Tea (18 ribu). Basically lemon tea biasa aja, lemongrass (serai) nya hanya penghias doang, ga ada rasanya sama sekali.

Untungnya gak perlu lama untuk Kao Ohb Namlieb (50 ribu) yang lebih kita kenal dengan Nasi Goreng Olive terhidang di meja. Hidangan ini tersaji diatas claypot kecil dengan beberapa potong kacang mete dan irisan bawang merah. Nah akhirnya boleh deh mulai icip icip. Sesuap nasi—well…lumayan. Aroma Olive nya kurang terasa, dan nasinya bertekstur kasar dan sedikit keras. “Apa dicampur dengan pulut yah?” we’ll never know. However, rasanya cukup lezat, walaupun gak bikin nagih.

Baru mau nyobain Pad Thai, pesanan yang seharusnya keluar duluan sebagai appetizer Gai Tord Sauce Manao atau Ayam Saos Mangga (45 ribu) akhirnya keluar. “Yah sudahlah, dimakan bareng nasi aja.” Menu yang ini okay banget buat kamu yang suka saos mangga tapi gak suka terlalu asem dan lebih dominan rasa manisnya.

Akhirnya the real star malam itu jatuh pada Pad Thai yang kami cicipi. Asli ngak kecewa, rasanya sesuai dengan yang pernah kami cicipi asli di Bangkok. Mie yang digunakan juga asli kenyal dan sedikit lengket. Potongan udang kecil, kacang tumbuk, tauge dan bubuk cabe menjadi pelengkap hidangan juara ini. Recommended.

Memadukan kuliner original Thailand dengan ambience yang rustic moderen, White Elephant cukup memberi kesan yang baik malam itu. Satu-satunya faktor yang menghalangi kami akan sering kemari mungkin harganya yang relatif tinggi, walau masih acceptable dengan ambience dan taste yang ditawarkan. Kunjungan berikutnya kami akan coba sayuran tumis dan seafoodnya. Buat yang pernah cobain, boleh share pengalaman kalian di kolom bawah yah…
White Elephant Thai Bistro
Centre Point Mal lantai 3A (Paling atas)
Halo Anton, sorry lupa taro, lokasinya di mal Centre point lantai paling atas
MaMa, ini tpt nya di mana ya? Nmpknya ga diinfokan venue nya.. thx
3 hari lalu saya kesana pas lunch time, memang tidak bgitu rame, padahal itu weekend, mungkin karena harganya yang cukup tinggi. Saya nyoba Pad Thai nya dan ternyata memang enak, porsinya juga pas. Namun yang jadi juaranya bagi saya itu sate ayamnya! (lupa nama menunya) Dagingnya lembut dan bumbunya pas di lidah, recommended deh!
Comments are closed.