
Traditional and street foods are hard to find in Medan nowadays. Banyaknya modern establishment di Medan belakangan memang menjadi sebuah tolak ukur bahwa kuliner kota Medan menjadi lebih maju dan modern. Namun ironisnya…semakin susah pula menemukan makanan tradisional dan sederhana yang rata-rata menawarkan citarasa yang fantastis. Taste is number one, tak terkecuali jika tempat itu kurang memadai. Nah, salah satu tempat yang walau kurang memadai tapi menawarkan citarasa makanan yang memukau ialah…

Kedai Mei Mei—yang beralamat di Jalan Cik Di Tiro, pas di belakang sebuah supermarket (Masuknya dari jalan Zainul Arifin). Kalo ga jeli, kelewatan deh kedai ini karena parkiran mobil menghadang. Ruko 1 pintu dengan stelling di depan tanpa stiker merk dagang ini yang banyak membuat orang ga tau akan keberadaannya. Penempatan meja kursi sih ala kadarnya aja, dan menu yang ditawarkan juga ga banyak, diantaranya mie udang, chee chiong fan goreng, dan kwetiaw kangkung belacan.

Best seller? Mie udang donk… Harganya sih diatas rata-rata untuk makanan non restaurant. But you get what you paid for—strong, rich and flavorful broth, baso udang yang kenyal dan padat, fried ebi, and fresh prawns in decent portion.

Menu yang ga kalah enaknya ialah chee chiong fan goreng. Oleh karena kedai ini lebih emphasize di olahan udangnya, chee chiong fan gorengnya pun diberi lauk baso udang, fish cake, dan ditumis dengan telur bebek sehingga warnanya lebih menarik dan aromanya lebih strong. Khusus untuk hidangan stir-fry ini dimasak oleh kakak Mei Mei yang ikut berjualan.

Salah satu hal yang kami sukai dari street food dan makanan tradisional seperti ini ialah passion dari pemilik yang langsung turun tangan menghidangkan makanannya ke customers sehingga QC (Quality Control) tetap terjaga. Gerai Mei Mei ialah salah satu diantara sekian gerai yang idealis yang semakin hari semakin jarang ditemukan di kota Medan. And while there’s chance, please…savor it. #highlyrecommended
Mie udang Mei Mei
Jln. Tengku Cik Ditiro no 1
0812 637 6882
Hi Michelle, buka dr pagi sampe siang biasanya uda abis. Hari libur saya kurang tau tp minggu buka koq.
Hi MaMa, Mie Udang ini operational hournya dari jam brp ya? Trus hari libur buka ga?
ni mr.rius RPM ya 😀
Halo Ari, sepertinya ciong fan nya menggunakan minyak babi.
Sori mau nanya, ini kenapa dikasih label non-halal? ^^
it’s privilege tetangga hehehehehehe. u must in neighborhood
Buka dari pagi (sarapan), biasa jualan ampe siang aja
ini buka jam berapa ampe jam berapa tutup na?malam ad ga?
Wah, klo gitu next visit should included you, bro…
Agar sxan dipilihkan udang yang gede-gede juga nich…
The only thing that stop me from come back over and over is the damn price hahahaha.
30 rebuan untuk breakfast seem quite expensive
sekarang di limit si , bole datang maximal sebulan 4 kali hahahahaha,
untuk yang lain belom pernah coba si. kalau datang selalu mie udangnya saja. dan udangnya surprisingly taste damn amazing. it’s fresh , well cooked, not rubbery, sweet.
dan perpaduan dengan sambal belacannya make you finish the entire bowl including the soup.
unfortunatelly it;s quite expensive for a single breakfast hehehe, dekat rumah polak
untuk yang diatas
pas gw datang si udangnya selalu fresh lo, kadang malah dipilihin special yang gede2, servicenya pas gw datang si cepat , dan aie nya friendly
review dari humble tongue :malu:
Mie udangnya 32K..menu lainnya menyusul tuk dicoba.
harga di kisaran berapa utk mie udangnya bro?
Wah, ini bener-bener bisa jadi panduan makan di Medan. Nggak cuma soal tempat makan, makanan dan rasanya. Keterangan halal dan non halal tentu bermanfaat bagi umat muslim.
Terimakasih makanmama.net, kereeeen banget.
MaMa, hari minggu ada buka ga ya trus jam operasional nya sampai dengan jam berapa? thanks.
Hehe iya makanya saya bilang idealis, bukan tipe pengejar omset… dapet bocoran sih kalo udangnya beli di pasar petisah, tapi ga dikasi tau yang mana hehehe
Ga sama Surya, yang di Multatuli udah lama tutup lho…
MaMa, Mie Udang Mei-Mei (Cik Ditiro) ini sama-kah dengan Mie Udang Malaysia (Komp. Multatuli)??
Dari tampilan foto kelihatan hampir mirip…
Barusan coba minggu lalu…servicenya lama banget seh, pembantunya satu biji aja soalnya..mau take away aja nunggu ampir 15 menit, yang pesan sebelum gue hanya 4 piring mie udang dimana orangnya juga kyknya uda nunggu lama.
Tapi untuk rasa…buset, gak kusangka gitu enak..simple, tasty..lebih enak dari yang di multa, dari bumbunya kesannya ne lebih simple tapi pas banget la.
Kalo soal harganya, no comment deh, basically ne juga soup basednya udang..bakso udang semua udang..still worth it though.
Udangnya ok aja, masi fresh tapi uda gak gitu manis..susah seh dpt udang enak dimedan.
Highly recommended.
Comments are closed.