Skip to content

Kari Kambing warung Wak Nardi

  • by
kari wak nardi

Kami kesini atas saran seorang kawan lama yang juga penggiat kuliner di Kota Medan ini. “Enak kari kambingnya coy. Murah lagi…” begitu katanya yang membuat kami memutuskan untuk mampir. Lokasinya agak terpencil, namun cukup mudah dicari. Hanya berjarak 2 ruas jalan di belakang Hermes Mall.

Warung Wak Nardi

Hampir kami melewati rumah makan ini saat mencarinya. Nga ada plang nama, gerai makannya juga tersembunyi didalam rumah. Hanya terlihat beberapa sepeda motor yang parkir diluar rumah yang menandakan adanya pelanggan yang sedang bersantap. Untuk mempermudah pencarian, ada lapangan bola tepat didepan warung ini. Lagipula ini satu-satunya warung makan di jalan tsb.

warung nardi
gerai nardi

Rumah sangat sederhana ini menjadi rumah makan nasi sayur yang terkenal dengan kari kambingnya. Setelah memesan makanan, kami memutuskan untuk duduk diluar karena didalam cukup pengap dan berbau lembab. Kami juga sempat memotret suasana dapur tempat kari dimasak.

dapur

Sambil menunggu pesanan datang, perhatian kami tertuju kepada rumah sederhana ini. Kayu bakar yang ditumpuk didepan rumah menjadi petanda bahwa kompor gas belum dikenal di dapur Wak Nardi. Sebagian besar customer yang datang adalah warga sekitar atau karyawan disekitar Hermes Mall.

nasi sayur

Hidangan disini basically ialah nasi sayur, namun kita bisa memilih lauk yang kita inginkan. Ada ikan, tahu, tempe, ataupun kari yang sebetulnya menu optional. Ternyata kari-nya sedikit encer namun taste-nya lumayan. Don’t expect too much, potongan dagingnya juga cuma sedikit. Toh harganya hanya 7 ribu. Nasi sayurnya sendiri hanya 6 ribu.

kari kambing

Lauk lain seperti tempe & tahu hanya seribu rupiah, sementara dadar sekitar 2 ribu (maaf rada lupa). Buat kamu yang lagi kere, this is the place to go.

Satu-satunya concern kami ialah masalah higienitas yang terlihat kurang diperhatikan. Kalau kamu ambil pusing soal kebersihan tempat makan, do not attempt to make a visit. But if you’re adventurous enough, ada kari kambing murah meriah dengan rasa yang acceptable di Warung Wak Nardi.

Warung Nasi Wak Nardi
Jalan kecil 2 ruas di belakang Hermes Mal
Masuk dari gang kecil sebelah Hermes Mal, lurus sampe simpang, tanya aja orang sekitar ‘wak nardi atau lapangan bola’

4 thoughts on “Kari Kambing warung Wak Nardi”

  1. Wah..mksh udh ksh Artikel dr warung ini. Kami sering jg makan disini jika rindu masakan kari citarasa jawa. Enak banget apalg klu di Bungkus pake daun…mmm wangi banget…ada cabe rawit lg. Mengobati kerinduan makanan khas jawa.

  2. Makasi banyak atas penjelasannya Aurora, semoga artikel ini dapat menambah daftar kuliner di Medan dan semoga warung Beo milik Wak Nardi semakin diexpose agar lebih banyak orang yang mencobanya.

    Mengenai higienitas, info tersebut perlu kami sampaikan ke pembaca krn sebelumnya topik tersebut sempat menjadi perdebatan. Saya sendiri tidak memiliki isu tsb krn memahami jenis rumah makan dan harga ditawarkan.

    Tidak mengenal kompor gas itu hanya sebuah expresi, saya salut warung ini masih menjaga tradisinya.

    Terima kasih juga telah mengunjungi blog kami. Salam kuliner 😀

  3. aurora puspita sari

    Salam kenal dari saya, aurora. Selaku cicit dari wak nardi (pendiri warung ini) yg merupakan generasi keempat.

    Terima kasih atas resensi dari tim makanmana.com yg tlah singgah dan mencicipi kuliner yg bisa saya sebut bersejarah. Warung ini didirikan kurang lebih tahun 1960an ketika buyut kami pindah Ke Kota Medan dari Ngawi, Jawa timur. Warung ini dulu dikenal dengan warung beo karena dulu buyut kami (wak nardi) memelihara burung beo.

    Memang yg menjadi icon dari warung ini adalah kari kambing sejak 1960an, namun menu lain juga ada antara lain rendang kambing, telur ( dadar/bulat), ikan (sambal/goreng), ayam (semur/goreng/sambal), tahu, dan tempe. Mungkin menu ini sangat sederhana namun setiap jam 3 sore selalu habis tidak bersisa, sesekali saja warung masih buka sampai jam 5 sore yg buka dr jam 10 pagi. Harga yg diberikan memang masih diterima kantong. Utk seporsi kari+nasi seharga 14.000 ( klo kari nya ajaa 10rb). Utk telur/tahu/tempe/perkedel plus nasi seporsinya 6000. Ikan+nasi seporsi 8000, sedangkan ayam+nasi seporsi 13.000, juga ada kerang dan jengkol yg byk juga diminati org kantoran. Walaupun tidak memesan kari, kami tetap memberikan kuah kari (tanpa daging) hehehe….

    Pelanggan wak nardi kebanyakan memang warga sekitar yang kebanyakan warga india keturunan. Namun sepengelihatan saya yg sering ke warung, banyak juga orang luar bahkan. Orang kantor yang entah darimana datang dan makan di warung tersebut.

    Skaligus mengklarifikasi mengenai higienitas, kami terima kasih atas krisan (kritik dan sarannya). warung sekarang merupakan bangunan yg sudah direnovasi sejak 1985 dan sampai sekarang belum direnovasi karena masih ada buyut yg tinggal di rumah itu. Jadi mungkin kelihatan kurang bersih utk warung apalagi dapurnya yg menggunakan kayu bakar sehingga kelihatan dapurnya kotor. Namun, dalam real nya kami menjaga kebersihan sebisa mungkin. Dikarenakan hal itu warung kelihatan/terasa pengap dan lembab.

    Utk proses memasak, kami sengaja menggunakan kayu bakar utk memasak karena menjaga tradisi yg sudah dimulai dr buyut kami dan utk menjaga cita rasa makanan yg terasa berbeda bila dengan menggunakan kayu bakar. Selain kayu bakar, kami juga menggunakan dua tungku kompor gas utk memasak nasi dan memasak/memanaskan kuah kari dan memasak menu lain dengan kompor minyak. Jd bukan tidak mengenal kompor gas sperti yg disampaikan oleh artikel di atas.

    Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada tim makanmana utk artikel dan krisan nya. Semoga ini menjadi evaluasi dan proyeksi bagi kami (generasi keempat) yg akan melanjutkan usaha turun temurun ini dan menjadi lebih ramai lagi dan menjadi salah satu ikon kuliner kota Medan.

    Salam hangat dari keluarga Wak Nardi 🙂

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading