
Shin Kushiya, restoran terbaru yang menambah rancah kuliner khas negeri Sakura di Medan. Hadir di Centre Point mal sejak akhir Agustus 2014 lalu, franchise yang berasal dari Singapore ini mengandalkan menu kushiyaki sebagai nilai jualnya. So, what’s kushiyaki?
Diambil dari bahasa Jepang, kushiyaki secara umum diartikan sebagai tusukan sate daging dan sayur yang dipanggang. Menu ini merupakan primadona di restoran yang berada di lantai 4 Center Point mal tersebut.

Seketika memasuki restoran yang tergolong luas itu, tampak area memanggang yang ditutup kaca polos, sehingga kita dapat menyaksikan proses memanggang secara langsung.

Design interior resto pun dibagi 2, yang satunya terbagi menjadi beberapa partisi, untuk menjaga privasi, dan areal satunya lagi lebih open, dengan design modern minimalis.

Menu makanan yang ditawarkan disini lumayan bervariatif. Selain kushiyaki, ada salad, sushi, sashimi, maki, agemono (gorengan), Donburi (nasi), dan Menrui (Mie).
Kebanyakan menu tersebut sudah dapat dijumpai di resto Jepang lainnya, maka untuk kunjungan kali ini, kami lebih fokus ke menu kushiyaki-nya.

Yang membedakan panggangan di Shin Kushiya ialah penggunaan arang Bincho (Binchō-tan). Arang putih ini merupakan salah satu arang tradisional khas Jepang berkualitas tinggi, yang dapat memanas hingga 1000*celcius dan tidak mengeluarkan aroma pada asapnya, sehingga cocok untuk panggangan agar aroma aslinya tetap terjaga.
Pada kunjungan perdana ini, tentunya yang kami coba beberapa kushiyaki masing-masing satu untuk menjawab rasa penasaran. Mind you, dengan harga kisaran 16rb hingga 28rb, it easily adds up in the bill.

Menu kushiyaki ini sendiri terbagi lagi dalam beberapa sub-kategori, diantaranya Tori (ayam), Gyu (sapi), kaisen (seafood), yasai (nasi & sayuran).

Nama menu kushiyaki yang tertera mungkin kelihatan membingungkan, tetapi menu dengan paparan foto masing-masing skewers ini memudahkan pilihan, tinggal nunjuk dan voice command aja.
Pada gigitan pertama, barulah nyadar ini sate tastenya premium. Dagingnya juicy, crispy di luar, moist dibagian dalam. Dengan light seasoning, menciptakan rasa yang balance antara saus dengan bahan dasarnya. Selain itu, masih tersisa aroma dari arang yang menempel di skewers, dan saat itulah baru saya tau, ini arang emang beda!

Sudah jelas beberapa tusukan sate tidak akan membuat anda kenyang. Untuk itu kami pun memesan Sashimi salad, beberapa jenis sayuran dan selada yang dilengkapi dengan daging seafood mentah lalu disiram ponzu, sejenis kecap shōyu dengan rasa asin yang ringan.

Bedanya Spicy salmon sashimi maki dengan outlet sushi lainnya, daging sushi digrilled dengan arang bincho, namun sayang tertimpa alpokat dan spicy sauce yang overpowered.

Chawan mushi, puding yang terbuat dari telur ini merupakan random order buat anak, but surprisingly turned out to be delicious!

I don’t know who start the trend, tapi menu ini lumayan banyak dijumpai di Instagram. Ika Kimuchi, Hokkaido squid yang ukurannya sejengkal diisi kimchi, lalu digrilled diatas bincho. Hasilnya… daging cumi-cumi itu terasa legit, dengan sedikit rasa asam dari kimchi. Order this if your doctor allow.
Dengan tagline ‘The spirit of Kushiyaki’, nampaknya Shin Kushiya tidak main-main dalam menyajikan makanan berkualitas. Namun, tentunya kesemua itu harus sedikit dikorbankan dengan harga yang premium juga.

Untuk urusan efisiensi, tersedia juga platter set yang terdiri dari beberapa jenis kushiyaki yang sudah ditentukan, tentunya dengan harga yang lebih terjangkau.
Overall, dengan servis yang prompt, harga yang sedikit tinggi namun sesuai dengan kualitas yang sepadan, this place is worth a visit!
Shin Kushiya
Centre Point Mal lantai 3A (Paling atas)
Halal pork free, blm Halal MUI
halal kah min?
I like this place too!
Thankyou for the very informative post!
Comments are closed.