Sesuai namanya, Steamboat corner menempati lokasi sudut yang terletak didalam kompleks MBC. Dari segi visibilitas, rumah makan ini mungkin tidak terlalu menarik perhatian, tapi denger-denger sih rumah makan ini punya loyal customers, karena merupakan legacy dari sebuah steamboat yang dulu sangat populer di sebuah hotel di Medan.
Kalau saya tidak salah, hotel Polonia lah yang dimaksud. Konon hotel tersebut telah berpindah tangan. Resep dan SDM yang tidak ikut dijual itu akhirnya melahirkan Steamboat Corner.
Areal restoran ini tergolong luas, seimbang dengan Golden Yen yang berada tepat di seberangnya. 2 ruko dijadikan ruangan ber-AC sekaligus dapur, namun banyak yang menghabiskan santapan mereka dibagian outdoor. Nah, kalau cuacanya mendukung, pilihlah outdoor karena suasananya lebih asik.
Demi alasan efisiensi, kami memilih salah satu set menu. Ada 4 set yang ditawarkan, mulai dari 2 hingga 16 pax. Berdasarkan pengalaman, pesanlah jumlah total yang makan dikurang 2. Jadi kalo datangnya ber-enam, cukup pesan yang 4 pax. Kenapa?
Yah biar bisa menikmati sajian lain selain steamboat. Salah satu menu yang sangat direkomendasikan ialah Hor Fun siram. Wangi ‘Wok hei’ atau aroma gosong hasil bara api yang besar ini sangat terasa, dipadukan dengan siraman kuah kental dan beberapa seafood menjadikannya menu pembuka yang menggugah selera.
Sesaat kemudian, hidangan suki pun berjejer diatas meja, kompor kecil dinyalakan, dan seketika kuah dalam panci mulai mendidih, suki tersebut siap dituang dan dimasak.
2 kuah yang disediakan, tomyam dan kaldu ayam, siap memanjakan lidah. Sembari menunggu hidangan selesai dimasak, sepiring goreng kepala ikan menjadi menu selingan.
Menu suki yang dihidangkan disini fresh, dan ada beberapa jenis suki yang menjadi favorit, diantaranya lem ikan dan pangsit.
Biasanya minuman sangat jarang kami review, tetapi yang satu ini memang exceptional. Segelas lemonade juice yang homemade dan hand squeezed yang disajikan dingin ini menjadi highlight diantara minuman lain yang kami pesan. Oh ya, request gula dipisah agar bisa mengontrol kadar manisnya.
Semua hidangan yang berbasis asin usai kita santapi, ditutup dengan pisang goreng saos karamel yang merupakan komplimen dari restoran.
Dengan background hotel dan hospitality, servis disini boleh diacungi jempol. Beberapa snack ringan dihidangkan sesaat order diterima, dan karyawan juga cukup cekatan melayani.
Namun diantara semuanya, yang paling berkesan ialah hor fun goreng siramnya. Ntahlah, mungkin dalam waktu dekat saya akan balik hanya untuk mencicipi hidangan yang satu ini.
Steamboat corner
JL. Letnan Jeneral S Parman, No. 15-16
Komplek MBC Blok E
(061) 4513561
Lumayan unik, lebih cocok buat yang udah bayar mahal tapi ga kenyang ya hahaha…
Sebenarnya ada satu cara penyajian yang cukup unik di Steamboat Corner (setidaknya bagi saya yang agak jarang makan steamboat). Minta saja dibuatkan “Bubur Steamboat” setelah selesai makan. Waitress-nya bakal menuangkan nasi ke dalam kaldu sisa untuk dimasak jadi bubur.
Dengan memanfaatkan manisnya kaldu sisa, rasa Bubur Steamboat itu jadinya lezat bgt.
Memang benar kalo dibanding ama Ationg sih rasanya ada beda, tapi perlu diketahui juga Ationg menggunakan lard, that itself uda jelas ngebedain intensitas rasa di sausnya.
Ationg uda pernah direview btw.
setelah melihat foto nya yg menggugah selera semalam..ari ini lgs meluncur kesana pas jam makan siang.
pesan 2 hor fun nya.. dan 2 nasgor.
ya horfun nya menurut saya pribadi sih kurang enak saus nya.. rasanya didominasi oleh asin dan wangi arak saja. kwetiawnya seperti ya MaMA blg memang wangi bau gosong nya.. tp sausnya masi dibawah ekspektasi yg saya baca dari review.
untuk yg bilang horfun disini enak, saya rekomendasikan untuk coba horfun ationg di mega mas. lokasinya di persimpangan jalan utama mega mas.. kalau masuk dari jalan asia..begitu masuk mega mas, simpang empat pertama belok kiri..nah dia letaknya di persimpangan selanjutnya (depen toko boneka). menurut saya yg disini jauh lebi enak utk horfun siram nya.. tapi kalau untuk menu lainnya kurang cocok utk saya. harga juga reasonable.
kembali ke steamboat corner.. minumnya saya pesan kelapa muda thailand.. yg dtg kelapa tua.. mgkn karena kelamaan disimpan ya.. hehe.. alhasil daging kelapanya super keras…
temen saya yg lain yg pesan nasgor, menurut mereka sih ok saja..
utk harga, horfun 50rb/piring, kelapa 20rb/biji, nasgor + ice lemon tea sekitar 28rb kalau ga salah. di tambah ppn 10% + service tax 7%.
akan berpikir 2x untuk berkunjung kembali kesini dengan perbandingan harga dan kualitas demikian ini.
Kalo ga salah harga nasi gorengnya porsi bukan buat sendirian kan? Btw kunjungan lo hari itu nyoba lemonade emang seperti nestle yg disebutkan komentator diatas yah?
Kembali lagi mungkin soal harga tergolong mahal bila dibanding ama xo atau nelayan suki, tapi yg saya suka disini kaldunya lebih asli. Kalo versi yg ekonomis ada xiu xiu hotpot di Gaharu bro 🙂
http://www.makanmana.net/xiu-xiu-hotpot/
Ketika sedang bingung mau makan apa, kami nyasar nyobain ini.
Kesan pertama adalah.. MAHAL.
Harga untuk nasi goreng: Rp 55.000.
Harga steamboat paket berdua: Rp 220.000.
Minuman juice dan teh hampir imbang. berkisar Rp 20.000 dan Rp 17.000.
Saya berdua dengan istri, bila makan kemana-mana tuh minumnya kongsian alias satu gelas saja. Sampai ditawari oleh aie disana, tersedia air putih bila mau karena melihat kami hanya memesan 1 gelas jus lemonade dan katanya lagi ada paket makan siang yang murah, hanya Rp 15.000 atau 25.000 (saya lupa).
Yang kami makan saat itu hor fun goreng siram, enak banget, dan nasi goreng saja. Karena harga steamboatnya terlalu mahal menurut kami.
Barusan makan disini, rupanya lemonade nya bukan homemade, hand squeeze. Lemonadenya itu dari nestle instant rupanya.
Comments are closed.