
Kalau 2-3 tahun sebelumnya bisnis cafe booming, taon kemarin dan taon ini sepertinya lebih banyak orang mengangkat kembali tema ‘kopitiam’ dengan balutan modern.
Alasannya sederhana, mayoritas orang Medan masih merasa ‘comfortable’ dengan hidangan ala Nusantara dibanding Barat. Disamping itu, faktor harga makanan nusantara yang umumnya lebih rendah juga berpengaruh terhadap trafik kunjungan.

Di jalan Palangkaraya, ada satu kopitiam modern yang baru mulai beroperasi, Coffee Toast namanya. Kehadiran Coffee Toast di kawasan jalan Pelangkaraya ini menurut saya strategis banget. Daerah pertokoan di sepanjang jalan ini volume trafiknya tinggi, terutama pengunjung dari luar kota Medan.

Sebuah kopitiam di tengah oase pertokoan ini sebenarnya sebuah ide yang brilian. Oke mungkin banyak warkop warkop atau rumah makan lainnya di sekitar sini, tapi saya yakin kalau dipermak sedikit dari segi design dan bermain di branding, valuenya mungkin berbeda dibandingkan kedai kopi lainnya.

Dari segi makanan dan minuman sendiri juga sebenarnya bukan menu yang breakingthrough, ada beberapa cemilan yang bahkan sistem titip jual, but comfortable enough sebagai komsumsi sehari-hari.

Dan bukankah hal itu yang menjadi faktor esensial dalam menjalankan bisnis—regular dan returning customers.
Kopi Toast
Jalan Palangkaraya simpang Bandung
Libur: Minggu
Cuman kunjungan singkat, makanya ditulis early impression 🙂
gk da foto ma range hrg nya ,ko
Kalo ga salah nasi prang 1881
Ko bobby taw nasi prangny outsourced drmn tak? Enak kli itu 😋😋😋
Comments are closed.