Menu yang ditonjolkan di sini adalah baksonya tapi yang lebih enak justru…

Berkunjung kembali ke warung bakso Pak Ramli sebenarnya lumayan bikin baper. Alasannya karena sekitar 2 tahun yang lalu, aku pernah diajak beberapa teman lama untuk makan di sini. Kenangan yang masih melekat tentang warungnya yang adem dan baksonya yang sedap akhirnya bikin aku pengen balik lagi setelah sekian lama.

Kalau singgah ke warung ini, ada satu fasilitas untuk tamu yang cukup menarik, yaitu tersedianya lahan parkir GRATIS yang luas tepat di seberangnya. Nggak usah ribet-ribet cari parkiran lagi, dong? Eit, tapi kalau parkirnya untuk makan di tempat lain, wajib bayar hukumnya. Lahan itu tampaknya memang sudah “di-booking” khusus untuk memudahkan tamu dari Warung Bakso Ramli.

Mungkin karena aku datangnya agak kesiangan, hanya sedikit tamu yang terlihat makan di sana. Selain aku, cuma ada 3 meja lain dengan beberapa tamu yang datang berkelompok. Kesannya jadi agak lengang karena warung ini memang cukup luas sementara tamunya nggak seberapa.
Jauh sih bedanya dengan keramaian yang dulu. Kenapa ya? Langsung saja kupesan baksonya buat dicoba. Nah, di sini ada 3 jenis menu bakso yang dijual, yaitu Bakso Biasa (bakso + mie kuning/kwetiau/bihun), Bakso Ayam (bakso + mie + suwiran daging ayam), dan Bakso Rempelo (bakso + mie + ampela ayam) dan pilihanku siang itu adalah Bakso Ayam dengan mie kuning.

Untuk minumnya, ada segelas jus markisa yang menemaniku selagi makanannya disiapkan. Rasa segar jusnya sendiri terasa dari buah asli, bukan dari sirup-sirup murah dengan pemanis buatan. Karena nggak banyak tamu, pesananku pun cukup cepat datangnya.

Seporsi bakso ayam khas Warung Bakso Ramli isinya sederhana, yaitu bakso ayam, krupuk, suwiran daging ayam, mie, dan tahu goreng. Sebanding lah dengan harganya yang cuma 15 ribu.
Begitu dilahap, baksonya terasa kenyal dan bertekstur halus, menurutku terlalu halus malah, mungkin karena kebanyakan tepung. Jujur saja, rasanya sih cenderung lebih lezat yang dulu. Kuah dari kaldu ayamnya pun terasa agak manis sehingga rasanya agak berbeda dari kuah bakso yang asin gurih pada umumnya.

Menurut sang ibu pemilik warung, kuahnya memang dicampurkan dengan gula, selain kecap asin dan garam, untuk menambah rasa gurihnya. Honestly, not my cup of tea, tapi kuhabiskan juga semuanya.
Karena penasaran, kupesan lagi menu yang lain untuk dicoba, yaitu Nasi Ayam Penyet yang disantap meja sebelah. Tak disangka, rasa ayam penyet di Warung Bakso Pak Ramli ternyata malah lebih mantap dibandingkan baksonya.

Untuk menyempurnakan rasa ayam penyetnya, disediakan 2 jenis condiment. Pertama, saus pedas manis yg diracik dari saus sambal, gula, cabai rawit, dan bawang bombay. Manis gurihnya cocok dimakan bersama sayur lalapan & nasi.
Yang kedua adalah sambal belacan yang diberi kecap. Sambal yang ini nih paten rasanya! Bumbunya gurih, harum, dan cukup menggoyang lidah, pas banget dipasangkan dengan ayamnya.


Selain itu, sebenarnya ada cukup banyak menu standar lain yang bisa kamu coba di sini, mulai dari indomie, ifu mie, pecal, nasgor, hingga olahan ikan macam gurami, nila, dan lele bakar dan goreng. Untuk dessert, coba Es Kolding (Kolak Dingin) yang manis dan ramai isinya, seperti pisang, kacang merah, pulut, delima, dan roti manis, yang ditambah dengan santan manis dan es batu.

Berkurangnya jumlah pengunjung bisa jadi juga karena Warung Bakso Ramli telah membuka cabang di Jl. Bilal Ujung untuk dikelola anaknya sehingga tidak sedikit customer yang berpindah ke lokasi baru.

“Sekarang sudah jauh beda ramainya sama dulu. Udah banyak yang jualan, ya sudahlah. Maklum saja.” ujar istri Pak Ramli pasrah. Meski tidak seramai dulu lagi, warung yang merangkap tempat tinggal Pak Ramli dan istrinya ini setiap hari tetap memproduksi sekitar 300 butir bakso ayam sambil menanti kedatangan para pelanggan setianya.
Warung Bakso Pak Ramli
Jl. Sidodame simp. Sidomulyo No. 87 Medan
Cabang: Jl. Bilal Ujung No. 190 Medan
Telp: 0616642304 / Hp. 0813 6161 4565
Dari jam 10 pagi – 10 malam.
Buka setiap hari.