Matahari yang terik, perut yang menjerit dan kerongkongan yang kering bikin aku dan Christine, tanpa basa-basi segera meluncur ke daerah Sei Kera buat nyari makan siang.

Dari sekian banyak gerai yang berjejer di sepanjang Jalan Sei Kera, kami akhirnya mendarat di gerai nasi ayam dengan 4 aksara Mandarin di sterlingnya.
Berbekal pengetahuan Bahasa Mandarin aku yang cukup-cukup makan, tertulis kalo Nasi Ayam Asek menyajikan Nasi Ayam Hainan *CMIIW*.
Jujur kami agak lesu ketika melihat pengunjung yang ngantri (itu kan berarti kami mesti nahan lapar lagi for who-knows-how-long), apalagi tampilan lauknya yang bikin perut makin anarkis.
Tapi kecepatan tangan sang owner dan beberapa asistennya bikin kami cuman butuh bersabar untuk waktu yang cukup singkat.

Sekejap setelah dua piring nasi ayam disajikan di depan kami (setelah kami jepret juga buat dijadikan godaan), tanpa berpikir dua kali kami berdua langsung dig in.

Seperti biasa, for me, rice goes first. Nasi yang pulen dan rasanya yang light jadi pemanasan buat menerima rasa lauknya yang pastinya lebih nendang.
Sambal yang disajikan juga terasa pedas (obviously) dan cenderung manis, not overpowering the rice dan lauk-lauk yang lain.
Same thing goes buat sambal kentangnya.

“Saus yang dituang ke ayamnya itu… madu ya Ko?”
“Bukan, ini saus tiram yang ditambah kaldu ayam dan gula”
You can’t blame me for that, warna dan kekentalannya memang sekilas mirip madu, plus ada juga kan hidangan yang pake saus madu…
And this one sauce tasted like HEAVEN!

Ayam goreng yang disiram dengan saus tiram tadi menghasilkan tampilan ayam goreng yang glazy, though saat dimakan kulitnya justru lembut dan gak garing.
Saus tiramnya juga bikin ayam gorengnya terasa agak manis nan gurih, dengan daging ayam yang lembut.

Berdiri sejak tahun 2012, Nasi Ayam Asek awalnya dikelola oleh sang ibu (Asek itu nama ibu dari current owner).
Namun, sepeninggal beliau tahun 2016 lalu, usaha ini berikut resep nasi ayamnya kemudian diwariskan ke sang anak.
Dengan lauk yang dibuat fresh setiap hari, Nasi Ayam Asek sanggup menghabiskan sekitar 150 bungkus nasi per hari.
Nasi Ayam Asek sendiri menuturkan kalo semua hidangan mereka tak menggunakan daging B2.
Meski begitu, owner Nasi Ayam Asek tidak berani memberi predikat Halal pada makanannya lantaran belum memiliki logo Halal dan masih menggunakan peralatan yang sama untuk mengolah produk B2.

Dengan porsi yang lumayan generous dan harga yang lumayan terjangkau, Nasi Ayam Asek is definitely worth a try. Kalo kamu punya gerai nasi ayam favorit yang lain di sekitar Jalan Sei Kera, jangan ragu buat komen di bawah ya!
Nasi Ayam Asek
Jalan Sei Kera (seberang Es Campur Amo)
Buka: 11.00 – sold out
Harga: 16rb
No Pork
Location: https://goo.gl/maps/8zFYKq4JYEA2
Sarapan Saya saat berangkat sekolah dulu SMA
Comments are closed.