Kami memutuskan untuk membuat ulasan Babi Panggang Karo yang satu ini karena sebelumnya pun kami sudah mengulas BPK yang dibuka oleh saudaranya sendiri.
Style-nya nggak jauh berbeda dari saudaranya.
Nggak heran sih mengingat sumber resepnya ya dari satu sumber yang sama.
But, Babi Panggang Karo yang satu ini sempat bikin gue silap!
Begini ceritanya…

Lokasinya Tidak Seperti yang Kami Kira
Gue pribadi memiliki ekspektasi kalau BPK 1100 juga dibuka di satu ruko yang berdiri sendiri, sama seperti saudaranya.
Tapi setibanya kami di lokasi, BPK 1100 sepertinya justru menyewa lapak di depan sebuah ruko dan berbagi lokasi dengan penjual makanan lainnya.

Not sure, meja yang kami duduki adalah meja milik mereka atau milik pelapak lainnya. Letaknya berada di outdoor dan berada di pertengahan yang berbatasan dengan lapak lain.
Meski begitu, bagian dapur dari BPK 1100 masih ditata dengan rapi dan bersih.
Harganya Mencapai Hampir Setengah Juta
Well, sebenarnya angka yang gue sebutkan itu lumrah-lumrah saja (sorry, kebutuhan kelikbeit biar loe ngeklik dan baca :D).
Soalnya, jumlah porsi yang kami pesan itu memang adalah porsi untuk berenam atau mungkin berdelapan, meskipun kami cuma berempat. 😂 Haha!
1/2 kg Babi Panggang, 1/2 kg Samcan Goreng, 4 potong Iga Panggang dan 3 Nasi Putih serta 4 gelas Jus Timun tanpa gula menjadi pesanan kami.
Bobot yang ditimbang di sini bukanlah bobot mentah dari dagingnya, melainkan bobot setelah proses masaknya yang menjadi tolak ukur.
Seperti yang kita semua tahu, daging akan mengalami penyusutan selama proses goreng maupun panggang.
So, angka 150ribu untuk 1/2kg daging babi panggang dan 225ribu untuk 1/2kg samcan goreng seharusnya sah-sah saja dan cukup masuk akal. Meskipun untuk beberapa orang masih terasa premium.
Daging Yang Kami Nikmati Itu Benar-Benar Padat dan Puas
FIX! GUE SILAP DENGAN DAGING-DAGING B2 DI SINI! KALAP!

Menurut Bobby, samcan goreng di sini tidak seimpresif yang di BPK Sagoli.
Namun lain halnya dengan gue. “Rasa” saja bukan satu-satunya indikator yang bisa dijadikan acuan enak tidaknya suatu makanan, MENURUTKU YA.
Hal lain seperti tekstur kulit samcan goreng yang bener-bener crispy dan gampang banget digigit (effortlessly) terasa best buat gue.
Bagian daging yang lembut dan masih menyisakan bagian lemak yang kenyal dan berminyak pun menjadi nilai plus buat gue.
Dari dua aspek inilah gue pribadi merasa kalau Samcan Goreng di sini berhasil merebut hati gue lebih dari BPK Sagoli.
Kombinasinya endeus!

Kalau soal babi panggang, gue setuju dengan Bobby. In fact, babi panggang menjadi highlight kami siang itu.
Bumbu (gue nggak yakin dari bahan apa saja, yang penting gurih, asin dan sedikit manis) meresap sampai ke bagian dalam daging, jadi nggak hambar. Rich of flavor!
Daging juga tidak alot, dan masih ada bagian daging yang berlemak dan kenyal.
Somehow, babi panggang ini lebih berminyak daripada samcan goreng di atas.
Two thumbs up from me untuk babi panggangnya.

Last but not the least, 4 potong besar Iga Panggang (masing-masing 2 ruas iga) menjadi penutup yang benar-benar bikin gue tersenyum puas.
Dagingnya mudah sekali terlepas dari tulangnya, teksturnya nggak alot dan tingkat kematangannya pas.
Bumbu yang digunakan untuk iga panggang sepertinya berbeda dengan bumbu pada babi panggang.
Mungkin lebih bisa disebut saus kalau menurutku, karena cukup basah dan lebih mengental. Rasanya juga lebih manis dengan aroma yang khas.
Iga Panggang ini seakan-akan menjadi pemicu terakhir agar gue yakin untuk pindah hati dari BPK Sagoli ke BPK 1100.
Satu hal di sini yang sedikit berbeda dari BPK lainnya adalah Daun Ubi Tumbuk yang tidak tersedia for free.
Kalau pada umumnya daun ubi di RM BPK itu bisa loe “minta” lagi dan lagi secara gratis, maka di tempat yang satu ini loe akan dikenakan 6ribu/7ribu untuk sepiring daun ubi tumbuknya.
Yang FREE? Sambal darah dan andaliman.

For me, BPK 1100 menjadi champion baru di dalam hati gue sendiri, menggeser posisinya BPK Sagoli yang sebelumnya menempati posisi istimewa di hati.
I don’t know about you namun gue pribadi mendapatkan sensasi-sensasi “wah” selama menikmati daging-daging babi di sini.
Sensasi-sensasi inilah yang tidak gue alami saat di BPK Sagoli, meskipun BPK Sagoli juga highly recommended menurutku.
Namun, soal taste semuanya kembali ke preferensi masing-masing. Some may stick with BPK Sagoli, some may be agree with me.
Whatever, kalau loe berencana datang ke BPK 1100, AJAK GUE!!!
BPK 1100/Cheng It
Jalan Brigjend Zein Hamid, pintu gerbang Komplek Surya Berlian
11.00-21.00
NONHALAL
Lokasi: https://goo.gl/maps/ydri8zuMmeGY9Zh97
Comments are closed.