DISCLAIMER: TEMPAT INI MAMA KUNJUNGI JAUH SEBELUM PANDEMI COVID-19 MELANDA

Sudah tak terhitung lagi berapa kali kunjungan kami sejak terakhir kali membuat tulisan ini.
The Big just Got Bigger

Pas kami masuk, gerai Bakso Amat padat pengunjung, sampai-sampai kami harus membuka mata ekstra lebar untuk mendapatkan tempat duduk.
Setelah kami “scan” tempatnya beberapa menit, barulah kami dapat tempat duduk di daerah pinggir, tepat di belakang sterling tempat bakso dibuat.

Here Comes the Bride Main Course!
Bakso (25rb) Mie Ayam (18rb)
Tak berselang lama kemudian, Bakso dan Mie Ayam pesanan kami pun datang. Dari penampilannya sih Bakso kelihatannya lebih light daripada Mie Ayam yang menggunakan daging ayam semur.
Let’s start dengan baksonya, shall we?


Lanjut dengan yang lebih nendang!


Baksonya basically sama dengan yang ada dalam seporsi bakso ayam. Again, aroma bumbunya yang kuat serta keseluruhan rasanya yang cenderung asin kurang sesuai di lidah kami.
Habis makan pulang? NO
Setelah kenyang dengan dua hidangan yang tadi, kami pun langsung menghampiri beberapa staff untuk kami “interview”.

Sebenarnya selain dua hidangan yang kami sebut tadi, masih ada Sop Buntut yang sekilas mirip dengan Bakso yang kami santap tadi.
Menurut staff, satu-satunya hal yang membedakan Bakso dengan Sop Buntut hanya penggunaan baksonya, sedangkan kuahnya sama-sama dimasak menggunakan tulang sapi.

Dengan gerai yang selalu ramai dengan pengunjung yang datang silih berganti, berapa banyak bakso yang harus dibuat dalam sehari, you wonder?
Meskipun gak dibilang jumlah pastinya berapa, dalam sehari bakso yang dibuat harus dalam jumlah besar. 150-200 porsi bakso bisa habis dalam sehari, jadi bakso yang dibuat harus cukup untuk minimal 150 porsi dong.

Selain itu, terdapat jeda satu hari untuk proses pembuatan bakso. Intinya, bakso dibuat dua hari sekali dengan jumlah yang besar.
What do you think?

Mungkin rasanya kurang sesuai di lidah anak-anak MaMa, tapi dengan ramainya gerai Bakso Amat terutama saat jam makan siang, pasti ada hal yang bikin mereka begitu enjoy dengan sajian bakso disana.
Kalo kamu salah satunya, menurutmu apa sih yang bikin hidangannya begitu nikmat dan ngangenin?
Oh Ya, Selain Bakso, Ini Juga Jadi Rekomendasi loh!
Ketika duduk, kami juga ditawari berbagai macam makanan ringan, salah satunya sate kerang dan bakso goreng. Nampak di sudut seorang ibu tengah duduk di samping kotak besar kaca berisi sate kerang yang berwarna kemerahan.
Usut punya usut, ibu itu adalah owner dari sate kerang yang disajikan kepada kami, yang berbeda dari owner gerai Bakso Amat.

Rasa pedas langsung meninjuku dengan keras sejak gigitan pertama (apa mungkin karena aku gak terlalu bisa makan makanan pedas ya?). Tapi, daging kerangnya yang lembut tetap bikin aku lanjut menikmati sate kerangnya. Kalo kamu?
Bakso Amat
Jl. Ir. H. Juanda Baru No.112, Medan
Buka: 12.00-22.00 (Jumat tutup)
Telp: (061) 4572275
Location: https://goo.gl/maps/213wt5746uqShmKy7