Skip to content

13 Years in Sydney And A Naked Experience in Medan— The Naked Meat by Benny Onggo

  • 6 min read
  • by

Ting… Bunyi DM Instagram berbunyi. “I have good news bro, resto gue buka minggu depan”.

What a delight. Kami ber-DM-an ria sejak 2017 lalu, tentang bagaimana chef Medan yang masih bekerja di salah satu resto fine dining di Sydney menyukai dan mengikuti perkembangan kuliner di Medan lewat MakanMana.

Dan tahun 2020 lalu, rencana Benny yang ingin membuka sebuah usaha sendiri sempat tertunda. Iya…COVID.

Tapi justru kala itu memberinya waktu untuk bereksperimen, dengan melakukan beberapa pop-up dining dengan konsep kuliner dari bermacam negara di setiap sesinya.

“Supaya gua tau lidah orang Medan itu seperti apa…” Jawabnya.

Lalu beberapa hari yang lalu, kami pun diundang ke restonya. Tidak banyak yang berubah dari wataknya, dari ukiran tato yang hampir menyelimuti tangan kiri (koq dejavu ya sama tato Chef Milen yang full di tangan kanan), lalu apakah anda perlu full tato kiri dan kanan supaya bisa jadi masterchef? *hint:Juna

Kecuali satu, ukuran lingkar pinggang yang lebih lebar 🤣.

Oke Jokes aside… sebuah kehormatan buat tim MakanMana yang sudah diundang buat early preview The Naked Meat. Restoran ini sendiri akan dibuka untuk publik di tanggal 7 Feb 2021.

The Chef

DSC01961-1

Berbekal pengalaman kuliner selama 13 tahun di Australia, lebih tepatnya di Sydney, tentu saja beragam menu yang disajikan di The Naked Meat punya heavy influenced di Modern Australian Cuisine.

Australia sendiri terdiri dari banyak kelompok imigran. Perbauran etnik dan budaya tentu saja berpengaruh ke kuliner, baik dalam kreasi maupun inovasi.

Singkatnya, it’s fusion cuisine.

Dan maka itu lah, belum ada menu nasi yang dapat kamu jumpai di restoran ini. Yes, no rice!

The Restaurant

Edited-8
Area Dining di Lantai 2

Jujur, pemilihan lokasi restoran ini masih menjadi tanda tanya dan meninggalkan beberapa tantangan.

Restoran ini menempati salah satu barisan ruko di komplek Yang Lim. Exposure wise, it’s a dead zone. Tapi yang kami sukai disini malah suasana yang lebih adem dan area parkir yang gak bikin pusing.

Memasuki restoran, sebuah open kitchen dengan aktivitas dapur langsung terpampang. Sedikit bising oleh ributnya suara exhaust fan, untunglah asap dan aroma dapur tidak mengganggu area dining. Ada sedikit pekerjaan reparasi pre-opening, sehingga kami dibawa ke lantai 2 yang lebih rapi dan bersih.

The Signature – Grilled Pork Ribs (250K)

Edited-5
6 Hours of slow-cooked pork ribs grilled over chargrilled and served with french fries/mash potato/salad.

Apa lagi kalau bukan Grilled Pork Ribs yang menjadi menu wajib coba kalau kesini. Sebagai nama menu pertama dari jejeran menu yang ada disini, tentu saja kami penasaran.

Untuk harga 250K, apalagi di masa harga daging babi sedang tingginya, tentu saja menu ini menurut kami ialah ‘The Show Stealer’.

Bagaimana engga, 1 rak setengah iga babi yang heavily marinated dengan homemade barbeque sauce dan di garnish dengan rosemary serta pilihan mashed potatoes/french fries, what more can you ask for?

Pulled Pork Burger (55K)

Edited-4
Slow-cooked pork shoulder served with apple coleslaw, brioche bun and french fries

Bagian shoulder dari daging babi yang dipake buat pulled pork, dipadukan dengan coleslaw agar menurunkan intensitas sweetness dari caramelized barbeque sauce serta menambah sensasi rasa yang lebih fresh di dalam mulut saat mengunyah. As usual, comes with frenchies as sides.

Spaghetti Prawn (55K)

Edited-2
Whole Prawn cooked in rich Napolitana Sauce

Menu yang kelihatannya cukup regular di restoran khas Barat. Pasta dengan Napolitana sauce racikan sendiri ini memang generous dengan jumlah udangnya. Perpaduan manis, asam, dan asinnya seimbang, dan kami yakin seporsi ini bisa dinikmati sampai habis meski kelihatan besar dan banyak.

Vegie Burger (35K)

Edited-6
Roasted pumpkin, balsamic tomato, and sauteed spinach served with brioche bun and french fried.

Kami sendiri juga gak ngerti, kenapa ada menu dengan section Vegetarian di restoran ini. Well, at least the option is there for non meat diet. What’s in the Vegie burger? Roasted pumpkin, balsamic tomato disajikan beserta dengan french fries.

Buttermilk Waffle (38K)

Edited-7
Waffle topped with strawberry compote, maple syrup, and ice cream.

Buttermilk Waffle menjadi hidangan penutup. Dengan topping Matcha Ice Cream, selai dan fresh Strawberry serta maple syrup. A very typical western dessert.


It’s a Naked Experience for The Naked Meat Chef

Pengalaman memasak dan di dapur tentu saja berbeda dengan pengalaman menjalankan bisnis restoran. Boleh dibilang hampir tidak ada flaw lagi dari cara melihat Chef Benny ber’dansa’ di dapur, mengayun spatula dan mengontrol api.

Tantangan terbesar ialah bagaimana supaya orang awam tau tempat ini exist (selain dari MakanMana tentunya 😁). Mudah-mudahan, the quality of the food, the service, and the ambiance will speak as marketing for itself.

Oh ya, Yang mau ngecek menu dan harga boleh lihat dibawah ini ya…

Meski nama Modern Australian Cuisine terdengar fancy, faktanya harga makanan disini masih tergolong wajar oleh kami. Salah satu komponen utamanya ada di penggunaan 80% bahan lokal dan 20% impor, sehingga harga pokok dapat ditekan tanpa harus mengorbankan kualitas makanan.

Dan sejatinya mengangkat budaya dining seperti restoran-restoran lainnya di Australia, air putih (filtered water) disini tersedia secara cuma-cuma.

The Naked Meat (@thenakedmeat) – Non Halal

Alamat: Ruko Yanglim Plaza NO.33A
Jam Buka: 11AM-9PM Everyday

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *