Skip to content

Dari Qatar ke Medan, Inilah Almasqa alias Ala Masakan Qatar

Sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, negara Qatar mungkin kurang begitu familiar dibanding negara Timur Tengah lainnya, seperti Arab Saudi, Mesir, Lebanon, atau Turki (Turkiye). Dengan banyaknya ekspatriat yang menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi, masyarakat di negara ini juga menjadi beragam. Seiring dengan keberagaman itu juga, kuliner di Qatar ikut terpengaruh.

almasqa resto timur tengah kuliner medan

Hal itu jugalah yang nampak di rumah makan Almasqa, rumah makan khas Timur Tengah di Medan.

Why Qatar, though?

Namanya memang Almasqa (Ala Masakan Qatar), tapi sebenarnya Almasqa menyajikan kuliner Timur Tengah secara umum. Kalo kalian lihat di dalam buku menu, kalian bakal menemukan hidangan-hidangan populer, seperti Nasi Briyani, Nasi Mandhi, dan Shawarma.

Dulu, sang owner, Ibu Nur bersama keluarga pernah tinggal di Qatar selama 23 tahun. Selama itu jugalah, Ibu Nur sering menikmati aneka kuliner khas Timur Tengah di sana. Setiap balik dari tempat makan, Ibu Nur selalu diminta untuk men-duplikat makanan yang baru saja dinikmati. Jika ada yang kurang sesuai, beliau bakal mencari tahu letak kesalahannya sambil mengulangi lagi masakannya.

Sepulangnya ke Medan, Ibu Nur mendirikan Mama Nur Kitchen yang hanya berbasis online. Tapi kemudian, beliau decide buat rebranding namanya menjadi Almasqa (Ala Masakan Qatar), dengan tempat dine-in yang lebih sesuai.

Mari Masuk!

Eits, sebelum masuk, kalian bakal diminta untuk melepaskan alas kaki dan menaruhnya di rak sepatu sebelah kiri. Serasa masuk ke rumah sendiri gak sih?

Pas masuk, kalian bakal diberi pilihan antara duduk di sofa, kursi dan meja kayu, atau lesehan. Kain tenun khas Timur Tengah dengan dominasi warna merah pada sofa dan tempat lesehan, aneka hiasan berwarna emas, serta piring bermotif Mandala warna-warni memberikan kesan Timur Tengah yang mendalam. Belum lagi pernak-pernik piala dunia Qatar 2022 yang penuh memori, terutama bagi para penggemar sepakbola.

Tak lama setelah kami mengagumi interiornya, aneka menu pesanan kami pun datang.

Nasi Mandhi Kambing (50K)

Menu ini disajikan dengan kacang mete, kismis, acar nanas, dan kari tomat Arab. Beberapa keunikan Nasi Mandhi di sini adalah aroma smokey, rasanya yang tidak pedas, serta tambahan lada hitam.

almasqa resto timur tengah kuliner medan

Sekedar saran, nasi mandhi ini paling nikmat dimakan bersama kismis, kacang mete, serta daging kambing yang lembut banget! Kalian bakal menemukan rasa yang lebih kompleks (rasa manis dari kismis dan asin dari daging kambing) serta tekstur yang lebih variatif.

Sebagai pendamping, acar nanas yang terdiri dari potongan kecil nanas, timun, cabe, serta bawang merah ini terasa asam, sedikit manis, dan segar – cocok buat menetralisir nasi dan daging yang “berlemak”. Untuk kari tomat, meskipun namanya “kari”, tapi warnanya justru lebih bening (lebih mirip sup, kalo menurutku). But still, rasanya yang cenderung asam somehow comforting banget!

Arabian Night Kari Kambing (37K)

Dibandingkan Nasi Mandhi, aku dan Joe sepakat menjadikan menu ini sebagai favorit kami saat itu.

Nasi dari beras basmati dimasak ala butter rice (dan rasanya memang buttery banget) disajikan dengan potongan besar daging kambing super lembut, ditemani kuah kari kambing tanpa santan dan beberapa potong roti tortilla.

almasqa resto timur tengah kuliner medan

Ada dua cara untuk menikmati kari kambingnya: dicampur ke nasi untuk menghasilkan citarasa yang lebih bold; atau dicocol dengan roti tortilla asin, untuk perpaduan rasa yang lebih comforting. Tapi sekedar warning nih, karinya cukup pedas! Jadi, bagi yang kurang kuat pedas sepertiku, tuang sedikit saja karinya ke nasi.

Grilled Black Shawarma (Ayam, 30K)

Sebenarnya, kalo kita research di Gugel, Shawarma adalah daging panggang yang biasa dimasak dalam bentuk rotisserie vertikal, dan diiris dari luar ketika akan disajikan (kalo pas ada bazaar kalian nampak tenant Shawarma, dengan daging yang dipanggang secara vertikal dan berputar, itulah dia).

Umumnya, Shawarma disajikan dalam bentuk wrap seperti yang kami nikmati hari itu, atau di atas piring dengan aneka hidangan pendamping.

Nah, selain Shawarma yang biasa, ada varian dengan kulit berwarna hitam. Menu ini diciptakan oleh sang owner ketika masa Covid-19, di saat masyarakat lebih health-concerned. Bedanya dengan Shawarma biasa hanya pada roti pita hitam, yang terbuat dari bamboo charcoal. Seperti yang kita tau, bamboo charcoal masih cukup populer di masyarakat dengan aneka kandungan gizinya.

Turkish Pizza (Original 10K, Large 15K)

Disebut juga Lahmacun, Turkish Pizza terdiri dari adonan roti yang ditaburi aneka topping di atas, layaknya pizza pada umumnya. Tapi di sini, bentuk dari Turkish Pizza sedikit beda dengan pizza ala barat. Bentuknya agak lonjong dengan ujung yang lebih runcing. Kalo biasa di Turkiye adonannya lebih tipis, di Almasqa sedikit lebih tebal karena menyesuaikan dengan lidah warga lokal.

Topping yang bisa kalian pilih juga beragam, dari yang manis hingga yang asin. Tapi kali ini MaMa cobain yang varian Cheese dan Grilled Chicken. Dibanding adonan pizza ala merek franchise yang lebih lembut, tekstur Turkish Pizza ini justru lebih garing.

FYI, grilled chicken di Turkish Pizza ini sama dengan daging ayam pada Shawarma!

Karak Chai (20K)

Kalo Arabian Night Kari Kambing jadi makanan favorit kami, Karak Chai lah yang jadi minuman favorit kami di Almasqa.

Karak Chai atau Karak Tea adalah minuman hangat yang terbuat dari susu, teh, air, gula, dan kapulaga. Minuman ini konon berasal dari Asia Selatan, tepatnya Pakistan dan India, tapi kemudian menjadi minuman tradisional di Qatar. Sebenarnya, resep asli Karak Chai ini hanya menggunakan kapulaga sebagai bumbu, tapi di Almasqa, mereka menambahkan cengkeh, kayu manis, dan bunga lawang.

Di Almasqa, Karak Chai disajikan dalam bentuk sharing – disajikan dalam sebuah teko atau termos lalu dibagikan per cup. Rasanya manis, sedikit pedas, dengan aroma rempah yang kuat. Hangatnya juga comforting banget, cocok buat menenangkan diri dari hiruk pikuk kota dan padatnya kerjaan!

Jus Kurma (20K)

Atau, kalo kalian kurang suka minuman berempah, dan pengen sesuatu yang dingin buat melawan gerahnya cuaca, Jus Kurma ini boleh kalian coba.

Minuman ini cukup simpel, hanya susu UHT dan buah kurma yang diblender. Tapi, manis dan dinginnya bikin mata Joe langsung berbinar!

Available Juga via Ojol!

Karena letaknya yang cukup jauh dari pusat kota, kalian juga bisa memesan aneka menu di sini via ojol. Tapi, for the best flavor, aku sarankan kalian langsung dine-in aja di sini!

Almasqa Resto (Kuliner Timur Tengah)

Jl. Arief Rahman Hakim No. 160, Sukaramai I, Kec. Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara 20217
https://goo.gl/maps/oA9tXvMgebMMWZhN8
Jam Buka: 12.00-22.00
Halal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *