Lanjutan dari perjalanan MaMa di Seoul kemarin, ini dia tempat-tempat yang MaMa kunjungi selama di Jeonju, kota yang dikenal sebagai ‘Slow City’ Korea.
Menikmati bunga bermekaran di Wansan Park

Setelah menikmati makan siang yang mengenyangkan, jalan-jalan dulu di Wansan Park untuk menikmati cuacanya yang bagus sembari foto-foto cantik di area tamannya yang banyak bunga bermekaran. Yang suka foto cocok ke sini.
Wansan Park ini terdiri dari sebuah area yang dikelilingi pohon-pohon dengan bunga bermekaran yang indah. Areanya sendiri tidak luas tapi cocok untuk jalan santai sembari menikmati bunga. Fyi, banyak pasangan yang ke sini buat nge-date!
Go to Omokdae—sightseeing Hanok Village from above

Dari sini kita bisa melihat gambaran antara Hanok Village dengan bangunan modern yang berdampingan. Meskipun kota tua, tapi nyaris semua bangunannya disewakan untuk menjadi atraksi bagi turis.
Jeonju merupakan salah satu kota terbesar di Korea yang sering dikunjungi turis lokal. Tempatnya yang adem dan santai menjadikannya destinasi populer bagi keluarga, pasangan, ataupun teman. Banyakan turis asing yang datang ke sini umumnya peminat K-Drama karena banyaknya lokasi yang digunakan untuk shooting drama Saeguk atau drama tradisional.
Keliling Jeonju Hanok Village dengan Hanbok

Jeonju Hanok Village terdiri dari lebih 800 rumah tradisional Korea yang disebut Hanok. Kota ini merupakan ibukota pada zaman kerajaan Hubaekje (892-936). Jeonju juga merupakan ‘ibukota spiritual’ pada zaman Dinasti Joseon (1392-1897). Pada saat Dinasti Joseon, rajanya memindahkan Ibukota dari Gaegyeong ke Hanseong (modern Seoul). Kalau kalian ke Seoul, salah satu destinasi utamanya adalah Gyeongbokgung Palace, di situlah terletak kerajaan utama dinasti Joseon.
Alasan Jeonju disebut sebagai ‘ibukota spiritual’ di Dinasti Joseon karena keluarga dan leluhur raja di zaman itu datang dari Jeonju.



Sekarang, Hanok di sini rata-rata sudah dikomersialisasi menjadi area turis. Ada yang dijadikan tempat penginapan, ada yang dijadikan tempat makan, dan ada juga yang dijadikan tempat main atau sewa baju.
Buat Alkohol Korea—Makgeolli di Museum Makgeolli di Jeonju Hanok Village


Di Jeonju Hanok Village, selain bisa sewa baju untuk keliling Hanok Village, kalian juga bisa melakukan berbagai jenis kegiatan seperti membuat Alkohol Korea, mengunjungi museum-museum ataupun menonton pertunjukan seni tradisional.

Salah satu kegiatan yang kita lakukan kemarin—bikin Makgeolli. Tiga bahan aja yang dibutuhkan: air, nasi, sama ragi. Pas dibuat nasinya ga boleh diremukkan secara kasar, tapi pelan-pelan dihaluskan pakai telapak tangan sampai buburnya mirip ‘bubur’.
Hunting makanan di Nambu Night Market
Kalau kalian berkunjung ke Jeonju, pilih waktu weekend (Jumat, Sabtu) karena biasanya ada Night Market yang diadakan di Nambu Market.
Nambu Night Market merupakan night market populer untuk orang Korea, jadi jangan heran kalau ramai banget. Apalagi setelah sempat vakum dua tahun karena COVID. Pas kami berkunjung ke sana, area ini sangat hidup.

Kami berjalan sekitar 5-10 menit dari area Hanok Village untuk ke Nambu Night Market. Nambu Market adalah pasar tertua di Jeonju. Dari perabotan, barang-barang rumah, baju sampai makanan, semua dapat ditemukan di sini. Ada 800 toko, dengan 1200 vendors. It could be said to be the biggest market in Jeonbuk Province.
Di Nambu Night Market terdapat banyak sekali jajanan khas Korea. Dari yang lokal seperti Mandu atau pangsit, Dakbal atau kaki ayam, sampai tacos yang lebih internasional. Kita juga cobain Pi Sundae atau Blood Sausage yang isinya ada darah babi, bihun dan sayuran. Menu ini juga sangat terkenal di Jeonju. Salah satu toko Pi Sundae terlihat sibuk dengan antrian yang panjang.
Yang MaMa sempat cobain adalah Yetnal Pi Sundae (Tradisional Pi Sundae) yang terletak di dalam gang. Areanya lebih sepi tapi toko ini terlihat hangat dan mengundang. Banyak pelanggan yang keluar masuk juga. Yetnal Pi Sundae bisa dikatakan salah satu restoran Sundae tertua di Jeonju.
Seperti GukBap (Nasi Sup) lainnya, masing-masing tempat memiliki citarasa masing-masing. Kalau di Yetnal Pi Sundae, kuahnya milky dengan rasa merica yang kuat. Mirip Bak Kut Teh ala Singapura yang kuat aroma merica putihnya. Isinya jeroan dan sosis darah. Buat yang demen jeroan, boleh cobain ini.
Wajib coba pas di Jeonju: Hanok Stay
Buat kalian yang ke Jeonju, direkomendasi untuk cobain nginap di penginapan tradisional yang terletak di tengah Jeonju Hanok Village. Banyak banget jenisnya, dan salah satunya Gaeunchae, tempat yang kita tinggali.

Uniknya Hanok terletak di sistem heater mereka yang disebut ‘Ondol’. Sistem pemanas ini diperkirakan sudah digunakan sejak sekitar 5000BC menurut penemuan arkeolog. Sistem pemanas ini digunakan untuk memasak sekaligus menghangatkan ruangan. Tempat untuk membakar kayu untuk memasak dihubungkan ke bagian bawah ruangan-ruangan lainnya, sehingga setiap kali mereka memasak, ruangan-ruangan lainnya juga ikut hangat. Cerobong asapnya dibuat dipaling ujung, sehingga hawa & asap akan keluar setelah melewati area kosong bawah tanahnya.
Gaeunchae tempat kita menginap terdiri dari beberapa jenis kamar, yang MaMa tempati di area belakang, ruangannya cocok untuk satu sampai dua orang maksimal. Surprisingly, toilet nya sudah dibuat modern, jadi urusan toilet nggak ribet.
Nonton keseruan MaMa di Jeonju lewat Youtube!
Penasaran mau makan di mana selama di Jeonju? Cek di sini!