
Liburan ke country side (pinggiran kota) juga merupakan salah satu destinasi bagus untuk menghabiskan weekend bagi anda yang sudah bosan mungkin hanya keliling-keliling kota Medan saja. Salah satu destinasi atau tujuan untuk menghabiskan atau menikmati weekend ialah dengan berpergian ke pantai dan menikmati sejuknya angin pantai yang dapat meringankan beban-beban pikiran ataupun stress dalam hal pekerjaan. But sorry to say, pantai di Medan masih terkesan tidak bersih dan terlalu padat akan pendatang, namun setidaknya “rame meriah”. But first thing first, it was always about kuliner. Berbicara tentang pantai, tentu saja identik dengan yang namanya ‘seafood’, right?

Yang paling identik dengan seafood apalagi kalau bukan kepiting, sayangnya pada saat liburan tersebut stock kepiting habis, maka beralihlah kami ke ikan gabus, disini kami ditawarkan untuk memesan ikan gabus merah panggang/bakar. Awalnya kami bingung akan perbedaan tersebut dan pelayan tersebut menjelaskan bahwa yang daging merah lebih enak, dan yang ada di benak kami saat itu adalah “daging yang bewarna merah”.

Setelah pesanan ikan gabus merah panggang/bakar disajikan, kami langsung membelah ikan tersebut karena penasaran, tetapi dagingnya tidak ada yang special layaknya daging biasa yang berwarna putih. Namun demikian, ikan gabus merah rasanya memang lebih mantap, adanya rasa manis dari daging tersebut dan lembut sekali, poin utamanya yaitu tidak berbau amis sama sekali. Cocok sekali disantap dengan saus cocolan kecap pedas manis buatan Rumah Makan Pondok Permai tersebut dengan nasi putih.

Selain Ikan Gabus panggang, kami juga memesan Ikan Pare panggang. Ikan pare panggang rasanya lumayan enak, tetapi seperti ikan pare yang biasa pernah kami cicipi di pusat kota Medan, jadi tidak begitu menyentuh lidah saya untuk yang satu ini. But at least, berkat saus kecap manis cocolan menyelamatkan rasa Ikan pare panggang yang rasanya biasa aja.

Tak lewat dari panggangan, kami memesan gorengan, yaitu cumi goreng tepung dan terong goreng tepung. Untuk gorengan ini, rasanya juga lumayan enak, sama seperti gorengan yang biasa disajikan di restoran-restoran seafood di Medan.

Karena hanya beberapa personil yang ikut dalam acara makan-makan tersebut, kami tidak memesan makanan yang banyak, dan juga tanpa tumisan sayur dikarenakan suasana pantai saat itu terlalu ramai dan rata-rata sudah out of stock.
Untuk minuman, wajib pesan Kelapa Muda bulat. Air Kelapa Muda yang disajikan langsung lebih fresh dan segar daripada yang sudah disajikan didalam gelas. Daging kelapa muda tentu saja lebih lembut, manis dan lebih berdaging. Dengan sedikit perasan air jeruk nipis, air kelapa muda terasa lebih menyegarkan dengan ditemani angin sepoi-sepoi pantai yang menemani acara makan-makan tersebut.
Semua makanan yang kami santap untuk berlima hanya cukup membayar Rp 300.000. Untuk santapan yang mengenyangkan perut kami, dengan harga segitu tidak terlalu mahal dan juga masakkan yang disajikan cukup memuaskan.

Sehabis menyantap makanan berat, melirik ke pesisir pantai nampak cewek cakep jajanan sate, yaitu sate kerang. Dengan seharga Rp 5.000/tusuk, dimana harganya rada mahal, kami nego dan akhirnya dapat free 3 tusuk dari pembelian total 20 tusuk sate

Kunjungan kali ini sih belum kesampean menikmati masakan kepiting dan juga kerang (kepah). Now let’s arrange for the next foodventure.
Mau tau lokasinya di peta klick di sini http://goo.gl/maps/tJDWw
Wuih, satenya mantap kali.
Kalau mau tau lokasi dengan cepat dan mudah, browsing aja di http://www.musliono.net, pilih gis pariwisata, disana ada peta dan route / petunjuk arah ke sana !!!!
Dear Meli and Surya, lokasi di daerah perbaungan/pakam, bearah di daerah pantai.
Gudang garam sudah dekat dengan Pantai Pondok Permai, biasanya Gudang garam sebelah kiri, pondok permai sebelah kanan.
Thanks
Pondok Permai di Pantai Gudang Garam?
Boleh tau alamat lengkap nya dmna? Pengen makan malem disini malem ini. Thanks 🙂
Comments are closed.