
“Mei lan Mei lan—wo ai ni…” Sepenggal lagu ini mengingatkanku kembali buat revisiting rumah makan khas Chinese Gek Lan yang terkenal akan kepiting saos padangnya (it rhymes eh?). Ironisnya, setelah sekian lama gw baru sadar ternyata koq tempat ini belum masuk review!


Daerah Titi Kuning ini dulunya memang bukan destinasi kuliner. Da heck who knows about Jalan Berlian Sari anyway. Lalu apa yang menjadikan Gek Lan ini begitu populer hingga orang-orang rela menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk menikmati masakannya?
The first and foremost is its price, and then the taste. Mendengar nama Gek Lan dulunya langsung identik dengan kepiting enak harga murah. But with the recent economy and publicity, it’s not anymore unfortunately. Still, people come by to enjoy good crabby.

Dari kunjungan pertama kali beberapa tahun lalu, tempat ini sudah banyak mengalami kemajuan. Tempatnya lebih luas, sedikit lebih bersih dan lebih teratur.

Dan seperti biasa, milih kepiting dulu…mau jantan atau betina. Kalo mesan jantan lebih murah, tetapi kebanyakan orang mesan yang betina, read on to find out why…

Okay, proses kopek bersih kepitingnya kita skip aja yah hehehe… Disamping menu kepiting saos padang, berikut yang kami pesan.

Tauco udang, comes with large fresh prawn. Kuah tauconya sedikit encer, tidak terlalu pedas dan porsinya cukup reasonable dengan harga yang tertera.

What I like about the asparagus here is, tidak terlalu keras, dan tidak terlalu lembek, lalu dikombinasikan dengan bumbu belacan, taste a bit salty but goes well with the rice.

Go for gurame atau ikan yang dagingnya padat kalo mau pesan menu saos thai. Ikannya di deep fried lumayan lama juga ampe garing lalu dilumuri saos thai dengan kombinasi bawang merah dan cabe hijau. Not as spicy as it looks though.

As usual, something green and plain. As simple as it seems, ga mudah lho sebenarnya memasak sayur begini. Timing matters—kelamaan sedikit, it loses the ‘crunchiness’ already.

Lastly, the oh so delicious kepiting saos padang. 2 ekor kepiting betina yang kami pesan ternyata pas jatuh di 1 kg. Don’t expect to get jumbo crabs here. But instead, savor the sauce.
Nah, salah satu alasan kenapa kami pesan yang betina ialah karena biasanya mengandung telur dan dimasak bareng, jadi memberi sedikit tekstur di saosnya. Mind though, it’s high on cholesterol.

Overall, rasa makanan di rumah makan Gek Lan ini intense banget flavornya. Enak sih, but it comes with a caveat. Disinyalir sih adanya keterlibatan m.s.g yang sedikit berlebihan, sehingga cepat merasa haus setelah post-dine. *this not our first time dine in.
If you’re fine with that, then this place is worth a visit, meskipun jaraknya rada jauh dari pusat kota.
Rumah Makan Gek Lan
Jalan Berlian Sari Gg Baru no 181
061-7877863
061-77652688
0822 7607 5444
kalau samcan goreng yg enak yang di gek moy , nama menu nya samcan goreng mentega .rasanya mak nyoss and crunchy
untuk kepitingnya bisa dimasak apa aja ya kak ?? Saya juga penggemar makanan kepiting
Terakhir ke Gek Lan,samcan goreng nya keras bgt,kebanyakan tepung dan rasa nya hambar,yg ngeracik bumbu nya moody kali ya. Tp ikan tauco nya memang mantep.
kepiting betina?
awaaaassss, kena semprit bu susi …….:)
Hehe we had too much pork before, jadi skip dulu. Yeah it’s good btw.
wah… gak pesen samcan gorengnya ?
Heavenly banget tuh samcan goreng.. apalagi dicocol sama saus pedes manisnya…
somehow lbih prefer makan di gek moy.
NB: bisa request tau co udang + cha Bak iu phok.
GG..
AJIP!
Comments are closed.