
Dengan komponen-komponen yang sangat sederhana, sebilah pisau dan sebuah ulekan, jadi deh yang namanya KETOPRAK.
Saya demen banget lihat pemandangan foto diatas ini.
Perbedaan kontras antara gedung tinggi pencakar langit yang mewah dengan sebuah gerai kecil yang amat sangat sederhana.
Hidup ini keras, kawan!

Gerai Ketoprak Jakarta yang satu ini telah eksis di Medan lebih dari 2 dasawarsa dan sekarang menjadi salah satu gerai Ketoprak yang selalu dipadati oleh pengunjung setiap malamnya. Tiada hari tanpa antrian.
Mereka semua adalah pelanggan loyal si Bapak, ada juga yang mungkin hanya penasaran dengan ramainya pembeli dan ended-up menjadi fans si Bapak juga. Si Bapak memang top markotop!

Ini foto si Bapak yang saya jepret pada kunjugan saya yang kesekian kalinya (yeahh, proud that I’m one of his loyal customer!).
Pada foto diatas, si Bapak tampak sedang cemas menunggu kiriman tahu yang belum kunjung tiba, padahal pengunjung sudah mulai berdatangan pada saat itu.

Bapak bercerita bahwa usaha Ketoprak ini bukanlah usaha yang instan langsung dikenal oleh customer. Si Bapak juga mengalami masa-masa sulit pada saat awal merintis usaha ini di kota Medan, namun mereka tidak pernah menyerah.
And for now, I can say that all the hard work is paid off, the long queue speaks for itself how popular the Bapak is now!

Ini perlengkapan perang si Bapak untuk menghasilkan seporsi Ketoprak Jakarta yang lezat.
Kacang yang telah ditumbuk halus, garam, bawang putih dan cabe rawit serta sebuah piring dan sebuah ulekan.
Kelihatan sangat simple dan mudah, bukan?
Namun tentulah Si Bapak menguasai teknik khusus dalam cara mengulek dan mencampur bahan-bahan tersebut diatas, sehingga ketoprak yang maknyus yang dulunya hanya bisa dinikmati oleh penduduk Jakarta kini bisa dinikmati oleh seluruh kalangan di kota kita tercinta ini.

Ini dia tahu yang ditunggu-tunggu oleh si Bapak pada foto diatas barusan. Ketoprak tidak akan disebut ketoprak jika tidak ada si putih nan lembut ini.

Actually suasana dine-in disini cukup nyaman, ditemani angin sepoi-sepoi dan ramainya suara kenderaan yang berlalu lalang menambah indahnya pemandangan disini.
Namun ada kesaksian yang mengaku kalau seluruh indra harus siaga selama dine-in disini, sebab tikus-tikus dan kecoak-kecoak sering bersileweran dari segala arah, Hiiyyyyy, dekat got kali yaa. Hahahha.


Mari kita beralih ke soal rasa, soal penyajian saya skip saja ya.
Ketoprak ini terdiri dari 4 potong lontong (atau bisa juga disebut ketupat), tahu, bihun, timun, tauge dan sebutir telur rebus. Kemudian dilengkapi dengan saus kacang, kecap manis dan ditaburi bawang goreng serta kerupuk sebagai pelengkap.
Walaupun agak sedikit kecewa dengan tekstur lontong yang agak jemek atau lembek, kecewa dengan saos kacang yang tidak cukup banyak untuk saya, dan juga kecewa dengan kerupuk yang sudah tidak begitu garing, tapi teuteep ketoprak ini sangat asyik untuk dinikmati malam-malam! Telur dan tahu nya asyikk, euy! Saos kacangnya dibanyakin donk, Pak ee..
Oh ya, satu lagi. Mengapa antrian selalu lama disana?
Selain faktor pengunjung yang selalu padat, si Bapak menggunakan sistem one-on-one untuk setiap pesanan pengunjung.
Saya bertanya ke Bapak mengapa tidak diulek sekalian 5 porsi atau lebih untuk tingkat kepedasan yang sama, sehingga bisa menghemat waktu dan mungkin bisa meraup lebih banyak penjualan,
Bapak menjelaskan bahwa rasa yang dihasilkan akan berbeda dari hasil ulekan 1 porsi dengan 5 porsi sekaligus. Dan si Bapak tidak ingin mengambil resiko.
Wow, passion si Bapak begitu kuat dan menginspirasi.
Bravo Bapak, semoga makin sukses ya!
Oiya, ada juga cabang Ketoprak Jakarta ini di Jln. Wahid Hasyim (seberang Tribun Medan if not mistaken) yang dikelola oleh anak si Bapak dan jam operasionalnya adalah pagi hingga siang hari. Coba ditelepon ke Bapak untuk alamat pastinya ya, guys!
Ketoprak Jakarta.
Jln. S. Parman, di depan Toko Baby Planet dan di seberang Nasgor Surya.
Telp : 082161607205 (bisa ditelepon dulu agar tidak mengantri lama)
Operational hours : Daily jam 19.00 – 23.00 (estimasi)
belum ada sejauh ini
klo mo beli karedok ada ga di medan?
patut di cobaaaa
spesialll
Oh thanks a lot Victoria!
ketoprak di jalan mojopahit sudah tutup dan pindah di jalan sun yat sen.yg di mojopahit dalam proses pindah sudah tidak berjualan lagi.
Okie noted, sis! Akan sy scouting ksana. Dan mudah2an bs buat full review nanti. Thanks ya!
saran saya kalau mau coba yang mojopahit, mending jangan nonton si abangnya giling bumbunya deh, bisa greget gimanaaaaa…
saya dan karyawan saya yang sering beli kesana mah greget tapi tetep suka nonton abangnya giling, pengen tau apakah si abang cara aduk bumbunya di plastik masih tetap begitu atau udh berubah. tapi mendingan situ nonton deh biar tau apa yang kami rasakan hahaha
dan bumbu disini selalu kelebihann, sadappp !!!!
Nahh, yg jln mojopahit inceran sy selanjutnya. Akan sy review jg nanti. Hahaha. Thanks ya feedbacknya!
Wow, ini ketoprak kesukaan saya masuk mama juga. biasa malas kesini kalo bawa mobil, susah parkir, belinya sebungkus doank.
Trus 2 minggu ini muaythai di sekitar area ini, jadi sering beli krn bisa jalan kaki saja. Cuma ya tetap saja gak tahan antrinya lamaaaa. soal bumbu kacangnya yg dikittttt sama lontong yang jemek, saya sepakat.
Soal rasa, td krn si bapak gak ada jadinya si ibu yang giling bumbunya, kerasa kurang menggigit. Udh pernah coba ketoprak jl mojopahit ?
Comments are closed.