Skip to content

Wan Xiang Bak Kut Teh, the new spot on the block.

Bak Kut Teh Selada Cakwe

Hullo, here’s a new post on the blog featuring about a new spot on the block! Woohoo!

Rumah makan atau restoran – restoran dan cafe-cafe baru terus bermunculan di kota Medan ini, bak cendawan di musim hujan.
Baik yang hipster maupun yang sederhana, baik yang bermodalkan miliaran rupiah atau yang low budget.

Konsumen sebagai end user pun semakin dimanjakan dengan banyaknya pilihan tempat-tempat kuliner. Namun, seiring dengan hal tersebut, konsumen juga semakin jeli dalam memperhatikan produk mana yang akan mereka konsumsi dan tak jarang pula mereka men-judge produk tersebut jika tidak sesuai dengan selera.

Me, being an amateur food blogger (but I’m so glad that I can contribute something to the community) always have to choose the wisest way to convey the message to the readers. Semoga review-review dari saya tidak ada yang mendiskreditkan siapapun.

Ok, siap curcol, sekarang kami kembali ke laptop!
Wan Xiang Bak Kut Teh (BKT) baru saja hadir di tengah-tengah kami, tepatnya di Kompleks Cemara Asri.
Sedikit digress,  apakah area ini lambat laun akan menjelma menjadi seperti PIK di Jakarta? How I wish!

Saya senang banget dengan interior maupun exterior di Wan Xiang. Clean space and minimal decoration, I think it managed to teleport their customers back to those olden days when men couldn’t even see the women’s ankle before marriage! Hahahaa.

Wan Xiang Bak Kut Teh Cemara Asri

Ruko lantai pertama ini ditata rapi dan apik dengan kursi plastik dan meja persegi yang disusun berdempet dengan dinding.

Lukisan seorang wanita Tiongkok berpakaian cheongsam, pajangan dinding serta 2 kaca yang digantung pada dinding, ditambah lagi dengan lagu-lagu Mandarin nostalgia yang diputar dengan volume yang cukup keras menambah nuansa ke-Tiongkok-an pada rumah makan ini.

Lampion-lampion yang tergantung diatas juga menyala dengan indah. Ahhh…., you win! At the same time, this place did remind me to the other Malaysian BKT restaurant in town.

Wan Xiang Bak Kut Teh
Wan Xiang BKT Cemara Asri
Wan Xiang Cemara Asri

Setelah puas bercerita mengenai suasana rumah makan, mari kita hijrah ke ulasan tentang makanan yang disajikan disini.

Sesuai dengan namanya, Wan Xiang Bak Kut Teh menyajikan BKT kuah dan kering. Dengan bantuan staff yang agak-agak kocak, inilah pesanan kami, Bak Kut Teh kuah dan kering (masing-masing ukuran small), Cakwe 3 porsi, 1 porsi selada tumis, 2 mangkok nasi dan 1 mangkok misua (not in the pic).

Bak Kut Teh Selada Cakwe
Cakwe Wan Xiang
Cakwe 5rb/porsi.

Cakwe disajikan diatas piring kecil dalam keadaan sudah dipotong-potong. Cakwe was well fried and no greasy residue.

BKT basah dan kering Wan Xiang

Nahh, ini dia menu utama disini. BKT kuah (kiri) dan kering (kanan).
Mari kita ulas satu persatu.

Bak Kut Teh Kuah Wan Xiang
Bak Kut Teh Kuah + Jamur : 48K

Bak Kut Teh Kuah ukuran kecil ini dihargai dengan harga Rp. 48 ribu, hmmm, cukup tinggi harganya.
Menurut lidah kami, cita rasa kuah Bak Kut Teh ini kurang eksotis (read : kurang nendang), rasa rempah yang kami harapkan bold tidak kami temukan disini.

Namun demikian, potongan daging iga babi nya empuk. But still, kuah adalah unsur yang paling penting pada Bak Kut Teh, kan?

Bak Kut Teh Kering Wan Xiang
Bak Kut Teh kering : Rp. 40K.

Dibandingkan dengan BKT kuah, kami lebih suka dengan yang kering.

Bak Kut Teh Kering Wanxiang

Potongan pork belly dan pork ribs empuk dan juicy, tetapi alangkah baiknya jika chef dapat menambah sedikit lagi kaldu atau bumbu kedalamnya untuk memperkuat rasanya.
The taste was not there yet, it’s not up nor down, its just hanging around in the middle.

Sayuran Wan Xiang

Last but not least, sayur selada tumis bawang putih. Enak, selada masih fresh dan crunchy!

BKT Kering Basah Selada Wan Xiang

Most probably, rumah makan ini masih meraba-raba tuntutan lidah para konsumen. Hanya dengan sedikit twist pada resep, saya yakin Wan Xiang akan terus berkembang dan menjadi tempat favorit para pemburu kuliner.

Oh iya, apakah MaMa-nia perhatikan rolling door pembatas pada foto diatas? Yupee, Wan Xiang Bak Kut Teh bersebelahan tipis dengan Ong Huat (juga newly opened). Nah, customers di Wan Xiang boleh memesan makanan dari Ong Huat dan sebaliknya.

Mie Ong Huat

Nah, ini Bakmie yang kami pesan dari Ong Huat.
Brief review, tekstur mie standard, daging kecap cukup wangi, braised egg kurang hitam dan kurang berasa, kuah nya hambar, tapiiiiiiii…. pork lard aka ‘bakphok’ nya yummeehhh! I want more! That’s it!

Es Teler Ong Huat
Total harga cendol dan Bak Mie Rp. 35K.

Cendol ini juga hasil titipan dari Ong Huat.
Gula aren cukup wangi, namun sayang sekali, kami kecewa dengan santan yang pecah minyak dan berwarna kurang menarik.

Mungkin, suatu hari nanti, saya akan mengunjungi Ong Huat dan mencoba Mie Udang dan Nasi Ayam juga Bubur disana.
Stay tuned ya, guys!

Wan Xiang Bak Kut Teh
Jln. Boulevard Timur, Seberang Alfamart, Cemara Asri.
Operational hours : 10am – 03pm, 05pm-10pm (Closed every Monday)

2 thoughts on “Wan Xiang Bak Kut Teh, the new spot on the block.”

Comments are closed.