
Kadang saya suka ngiri ama orang Padang. Gimana enggak, kuliner Padang itu unik dan salah satu yang terbaik di dunia menurut saya. Permainan bumbu dan perpaduan sumber daya alam serta teknik masaknya luar biasa kompleks.
Di Medan yang majemuk ini, liat aja makanan yang banyak digemari: Nasi padang, Sate padang, Nasi Goreng semalam suntuk, lalu ini… rujak giling, mana lagi yang enak kalau bukan orang Padang yang nguleknya.

Di kawasan Kampung Madras, tepatnya jalan Teuku Umar, ada sebuah stand yang berjualan rujak giling. Lokasinya berada di simpang Jalan Kalingga.

Sosok besar berkemeja batik ini pun sibuk mengulek bumbu rujak di siang yang gerah itu. Walau tidak memiliki nama bisnis, langganan disini menyebutnya Bang Jon.
Sambil menunggu pesanan, saya pun berkesempatan mengabadikan proses pembuatan rujak giling khas Minang.






Berbeda dengan tukang rujak lainnya, gula batak disini sudah dimasak terlebih dahulu, sudah encer dan tinggal tuang ke gilingan, tidak seperti gula padat yang biasanya ikut digiling. Ketika ditanya, alasannya ialah masalah higienitas.
Menurut bang Jon, kerap gula batak yang berbentuk padat itu kadang ada cacingnya di dalam. Logikanya sih benar juga, tapi menurut saya cara ini lebih ke faktor practical dan efisiensi aja.



Untuk rujaknya, sebenarnya menurut saya saosnya sedikit encer. Saya menyukai saos yang lebih pekat, dan ternyata di kampung Madras ini denger-denger ada 2 gerai rujak lagi yang berjualan, satunya di jalan teuku umar, satunya lagi di jalan Taruma. Mungkin dalam waktu dekat akan kami coba dan bandingkan.
Kamu sendiri, suka bumbu rujak yang encer atau kental?
Rujak Giling Bang Jon
Jalan Teuku Umar (simpang Kalingga)
Jam buka: siang-sore
Yang dijalan Tatuma depan Himalaya Laundry mengklaim rujaknya sbg rujak madu . Rasa hampir mirip hanya sausnya ditaburi kacang tanah goreng utuh berbiji2.
Comments are closed.