“Makan dulu dek… Nanti nasimu kembang”, said Ci Aling with her sweet smile behind her lips.


Yes! Itulah kesan pertama gue ketika menginjakkan kaki di Nasi Sayur Kien Seng. Ramah. Senyum Ci Aling yang ceria membuka percakapan dan menanyakan pesanan gue hari ini. Since I was alone this time, I ordered enough food for only me, right after she granted permission to take pictures of her food.
Sepanjang gue jepret sana sini, si Cici cerita banyak tentang makanannya dan sejarah kedai nasi sayurnya. Sudah 40 tahun Nasi Sayur ini berjalan! Itu baru dihitung dari ketika diturunkan kepada orang tua Ci Aling. In fact, Nasi Sayur ini sudah mulai berjualan dari kakek nenek Ci Aling!

Well, everyone’s struggle ketika beli nasi sayur itu pasti saat milih lauk topping untuk nasinya. Gue dihadapkan dengan beragam macam pilihan lauk yang siap menantang rasa lapar perut gue. Mulai dari ikan, ayam, sampai daging babi pun tersedia. Dari yang pedes sampai yang manis-manis juga hadir melengkapi sterling Ci Aling. Dan gue selalu berakhir dengan memilih 2 jenis lauk.




Mata gue langsung tertuju pada setumpukan daging babi kecoklatan di bagian atas rak sterlingnya. Dan memang ternyata benar itulah favorit pelanggan-pelanggan setia Ci Aling. Menurutnya, Daging babi manis (dinamakan begitu karena Ci Aling juga gak tahu nama aslinya apa) ini sudah menjadi favorit sejak dari zaman mamanya.
Jadi, Daging Babi Manis ini aromanya seperti daging sate babi bumbu kacang khas masakan Chinese Food. Hanya saja tidak dimasak dengan kacang dan dimasak sepotong besar utuh. Namun yang paling penting nih, EMPUK! Tidak seperti daging sate babi panggang yang menurut gue cenderung keras dan agak alot.

Selain dari Daging Babi Manisnya yang menjadi favorit, Rendang Babi, Lor Usus Babi (Broiled Pork’s Intestines) dan juga Sambal Ikan Pari menjadi pilihan terbaik pelanggan Ci Aling. Sedikit informasi, gue pernah pesan take away Rendang Babinya sebelum kunjungan kali ini. Dan menu inilah yang bikin gue buat berkunjung langsung kemari. Dagingnya juicy dan empuk dengan masih tersisa sedikit bagian lemaknya di dagingnya.
What about the plain mixed rice itself?
Nasi sayur kosongnya bikin kaget. Kombinasi sayurnya sih sederhana, hanya daun ubi santan, tauco, tumis teri dan tumis timun serta disiram bumbu rendang babi sedikit, you may ask for more if you want, dan nasinya cenderung kering tanpa kuah membanjir. Tapi jangan tertipu penampilan. Tanpa lauk aja, gue bisa habisin nasi sayurnya dengan lahap!

Gak puas mata karena cuma 1 lauk, akhirnya dihidangkanlah oleh Ci Aling Sambal Ikan Pari. Tidak seperti sambal kedai nasi sayur lain yang biasanya terasa asin, sambal Ci Aling memiliki rasa manis aftertaste yang khas.
Awalnya gue kira manisnya karena dari daging parinya yang manis karena masih fresh. Tetapi, ketika gue klarifikasi ke Ci Aling, katanya biasanya tidak seperti itu. Biasanya memang terasa asin seperti sambal pada umumnya. But, personally i like it this way, sudah bosan juga dengan rasa nasi sayur yang mirip-mirip.

Oh my, this picture above really makes me drooling.
Nah, kebanyakan pelanggan Ci Aling sih take away nasi sayurnya. Mungkin ada sensasi tersendiri kalo makan nasi itu dibungkus dengan daun. Tapi buat kamu yang mau datang dan makan di tempat, silahkan saja. Karena tersedia banyak kursi dan meja disini.


Begitulah makan siang sederhana anak soleh kali ini. Oh ya, buat kamu yang sudah pernah mencoba Lor Tu Teng (Broiled Pork Intestine) Ci Aling, coba sharing ya dengan anak MaMa yang lain dengan comment di bawah. ^^
Nasi Sayur Kien Seng
Jalan Aksara No 50, ditengah-tengah antara simpang Jalan Pukat VII dan Jalan Perguruan
Buka: 11.00 — habis
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/rkjEfWsV63D2
Baik akan kami coba rekomendasinya. Thanks udah baca blog ini 😀
Minggu lalu saya samperin keng ce pui yang satu ini dan kesan saya sayang sekali adalah lumayan buruk. Alasan utamanya sih gara2 harganya yg keterlaluan mahal. Terutama terasa tidak sebanding harganya dengan rasa makanannya yang hanya slightly above average dan porsinya yg sedikit. Tidak kenyang saya cobain rumah makan yg terletak pas disebelah rumah makan ini. Harga jauh lebih murah dan rasanya jg tidak kalah, terutama braised intestinenya dan kangkung belacannya. Untuk keng ce pui di Medan sih tetap yg terletak di jalan Bogor yg paling enak dan harganya cocok.
Comments are closed.