Aight, kiddos. Take your time, sit for a while and let me tell you a story. A story of how everything started, how “MaMa” was born. Are you paying attention?
Make sure you do, before you move on to the next paragraph.
For over 10 years, Makanmana terus memberi ulasan-ulasan kuliner kota Medan. Achievements, milestones, bahkan both positive and negative comments sudah diterima Makanmana selama ini. We do reach a level that we’ve never expected before; build an official company, escalating anak-anak MaMa’s number and else. But, what people haven’t known yet is ‘how Makanmana was started’?

Tepat di titik ini, di pojokan sebelah mesin pendingin (atau sekitarnya), Makanmana dilahirkan. Of course, posisi dan bentuk mejanya sudah berbeda. Tapi kami masih ingat jelas posisinya. Kami masih ingat jelas keseriusan dalam keisengan yang kami rencanakan waktu itu. Adalah Bobby dan Leo yang memiliki fantasi tentang menciptakan food-blog pertama di kota Medan.
Change is inevitable…
Nggak berapa lama yang lalu, kami mendapatkan informasi bahwa sisi dalam interior mengalami perubahan besar-besaran. Langit-langitnya sedikit lebih rendah dan menggunakan plafon kayu minimalis. Pencahayaan pada ruangan kini juga lebih terang daripada sebelumnya. Well, they did change, but to be better than before we think.

Dulunya, kondisi ruangan terasa remang mengarah ke gelap saat kami memulai percakapan tentang “menyimpan” pengetahuan kami yang literally sedikit tentang kuliner di kota Medan.
Yes. Dua anak muda yang kebingungan mencari makanan di kota Medan—setelah menamatkan pendidikan di luar negeri, butuh eksplorasi kuliner di kota Medan dan “menyimpannya” ke online storage berupa WEBSITE—saat itu blogging site dan sejenisnya belum ada, kalaupun ada, tidak semudah untuk digunakan seperti sekarang ini.

Menjelang akhir seruputan Soyamilk dan suapan menu Beancurd with Riceball kami, terbentuklah makanmana.net yang hanya berisi review singkat penjelasan makanan dan informasi harga—kadang-kadang hanya review 1 paragraf seperti pada artikel pertama kami, Tong’s Soyamilk. Tujuannya memang hanya untuk personal database storage.
Tong’s pertama kali dikunjungi Leo dan Bobby sebagai tim dua orang dan melahirkan Makanmana serta artikel pertamanya. Time did pass and team does grow! Di kunjungan yang barusan ini, Makanmana pergi sebagai tim lima orang, termasuk di dalamnya tim Savorsnap dan tim Content Makanmana—itu juga belum seluruhnya tim Makanmana.
Alangkah bahagianya salah satu tim Makanmana, Irvan, ketika menemukan permainan Congklak di sini. Memang, permainan-permainan tradisional seperti Congklak, Gundu/Kelereng, Ular Tangga, Catur, dll masih bisa ditemukan di sini—yang juga berperan sebagai ornamen yang mengisi kosongnya perabotan.
Still the old Tong’s we knew…
No much change on the menu. Tong’s masih mempertahankan citarasa dan pilihan menu yang sudah ada sebelumnya dengan hanya sedikit tambahan menu seasonal yang diubah menjadi menu reguler. Seperti Chilli Parmesan Truffle Fries contohnya.


Makanmana’s kiddos did try some of their menu, though. Nasi Goreng Rendang Ayam, Spaghetti Aglio Olio with Salmon, Butter Rice with Teriyaki Chicken, and Potato Lovers.
Butter Rice with Teriyaki Chicken yang menjadi menu of the day anak MaMa yang datang hari itu, at least for me. Of course, kombinasi nasi dengan balutan mentega, scrambled egg, daging ayam yang juicy dengan saus teriyaki yang not too strong, dan the “game changer” nori yang justru kering dan garing-rapuh dengan mudahnya menjadi menu pilihan hari itu.

With its kinda Oriental styled Rendang spices, Nasi Goreng Rendang Ayam came second. Sebenarnya pelanggan dipersilahkan memilih menggunakan daging sapi atau ayam, tapi berhubung gue sok-sok nggak makan sapi maka ayam pun menjadi pilihan yang paling tepat.
What I like from this menu is bumbu rendangnya yang termasuk kategori sedikit pedas dan less oily, yang menyebabkan bumbu rendang cenderung lebih kental. Nasinya juga berada pada tingkat kematangan yang pas, tidak soggy dan masih padat. One last opinion, Daun pisang yang tertinggal memperlihatkan butiran-butiran minyak goreng yang tersisa, which memperkuat pendapat gue sejak awal kalau nasi ini berminyak. This made this menu ranked second in this article.
We did try another two brilliant menus, Potato Lovers and Spaghetti Aglio Olio with Salmon. I’ve tasted Potato Lovers thousands of times and like how it’s named, it turned me into another Potato Lovers. Do you think so?
Let’s get back to that sentimental dishes again, shall we?
Ada alasan tertentu kenapa kita memesan Beancurd with Riceball dan Megastar.
Beancurd with Riceball, adalah menu yang mendampingi Leo dan Bobby selama ngobrol-ngobrol tentang ide munculnya Makanmana. Secara nggak langsung, menu ini turut menyumbang gizi untuk brainstorm selama proses kelahiran Makanmana.
I don’t know how it tasted like several years ago (when Bobby and Leo tried it), but this is extremely good, for me, who’s not a beancurd lover and can hardly enjoy beancurd before. Those three riceball just completed the sensation.
Bahkan Hardy, Handy dan gue sempat berebutan menikmati Riceball. For your information, Gue memesan riceball dengan isi yang berbeda: black sesame, peanut and red bean. Masing-masing memiliki keunikan rasanya sendiri. Gue pribadi paling suka dengan yang black sesame.
Oh ya, kalau kamu masih berencana ketik ‘apa itu riceball’ di Google Search, let me explain. Riceball itu ya mochi. 😀

Kalau Megastar sih, karena sudah kehabisan bahan ada permintaan dari pembaca setia Blog makanmana.net yang meminta ulasan menu ini. Gue juga kurang paham maksud dibalik pemberian nama Megastar, tapi dari penampakannya, menu ini terdiri dari beancurd, boba, jelly, red bean, riceball dan barley serta dilengkapi dengan matcha ice cream dan soyamilk.
Nggak ada gula cair tambahan pada menu ini! Jadi manisnya Megastar murni berasal dari manis alami masing-masing elemen pada menu. Enjoyable, but maybe not for my sweet tooth.

Time to get back to the future, back to reality. Cukup sudah romansa masa lalu di Tong’s. Sorry, jobs are calling. Makanmana kini lebih dari sekedar foodblogging media. But, well, let’s zip it and save it for another chance. Thanks to all of our readers for your support! MaMa loves you!
Tong’s Soyamilk and Beancurd (@tongssoyamilk)
Jalan Kejaksaan No.7-D, Medan
Jam Buka: Senin – Jumat 09.30 – 21.00; Sabtu – Minggu 09.30 – 22.00
Telp: 061-4527905
No Pork