Skip to content

Rekomendasi 5 Gultik Medan Buat Yang Rindu Gulai Tikungan Blok M!

Nggak cuma di Jakarta, kini kamu bisa temukan 5 outlet Gultik Medan yang akan gue kupas tuntas dalam artikel ini.

Gulai Tikungan Blok M yang belakangan ini viral di kota Medan sebenarnya berasal dari Jakarta, terutama daerah Blok M—sesuai namanya.

Presentasinya sederhana: nasi, kuah gulai, daging, kerupuk dan kadang-kadang diberi tambahan bawang goreng (tergantung penjualnya).

But, apa sih yang bikin berbeda dari masing-masing outlet gultik Medan ini?

Ikutin penelusuran Gultik Medan gue bersama dengan Jesseline Intan!

Yes, Jesseline Intan. Beliau baru-baru ini membuat konten Youtube untuk kuliner kota Medan dan juga kuliner/produk asli Indonesia.

Jesseline Intan sempat stay di Jakarta saat kecil dan kemudian pindah ke Medan saat akan menempuh pendidikan tingkat SMA.

Kira-kira bagaimana pendapat Jesseline tentang Gultik di Medan ya?

Gultik 69

IDR 15.000—Jalan Sriwijaya, Parkiran Jandwee Studio

  • image_2019-08-15_11-08-00
  • image_2019-08-15_11-11-14
  • image_2019-08-15_11-09-41
  • image_2019-08-15_11-11-42

According to Jesseline, kuahnya tergolong bening dan warnanya cukup jauh berbeda untuk disebut sebagai gultik yang seharusnya berwarna kekuningan.

Even so, rasa kuahnya tetap gurih, sedikit asin dan bold. Namun kami berdua belum bisa menemukan elemen yang bisa membuat seporsi nasi dengan suwiran daging ayam dan kerupuk ini sah untuk disebut sebagai gulai.

Well, dari sudut pandang lain, hal ini bisa jadi nilai positif untuk yang nggak terlalu suka sama aroma gulai, tapi kekeuh ingin cobain gultik.

Gultik Kesawan

IDR 13.000—Jalan Ahmad Yani, Sebelah Chapline Barbershop

  • image_2019-08-15_11-13-36
  • image_2019-08-15_11-16-11
  • image_2019-08-15_11-14-56

Gultik Kesawan merupakan tujuan kami berikutnya.

Dari segi warna dan penempatan lokasi, tempat satu ini lebih “benar” disebut gultik/gulai tikungan.

Rasanya lebih bold dengan aroma rempah yang cukup terasa dan suwiran daging ayam yang tidak terlalu kering. Pada dasarnya, daging ayam sudah dibumbui sebelum digabung ke dalam kuah gulai.

Makanya, daging ayam tidak terasa plain dan beraroma.

Di sini juga tersedia area untuk dine-in, di dalam ruko yang cukup proper dan luas. Satu-satunya hal yang bikin kurang nyaman adalah pencahayaannya yang redup, but that’s not a big deal.

Joeragan Gultik

IDR 12.000—Jalan Krakatau, Simpang Jalan Pasar III

  • image_2019-08-15_11-19-25
  • image_2019-08-15_11-20-26

Gultik di sini memiliki warna yang cukup gelap yaitu, coklat kemerahan.

Kamu bisa menemukan potongan kecil cabai rawit pada kuah gulai dan tentu saja membuat kuahnya sedikit spicy (sedikit saja) dan terasa sekali aroma kunyitnya (CMIIW).

Ayamnya tidak jauh berbeda dengan ayam dari Gultik 69 tadi yang terasa kering.

Poin plusnya adalah lokasi dine-in Joeragan Gultik yang cukup rapi, bersih dan pencahayaannya terang.

Gultik Buk Wati

IDR 15.000—Jalan Letjen Suprapto, Sebelah Waspada

  • image_2019-08-15_11-27-26
  • image_2019-08-15_11-29-09

Tidak jauh berbeda dengan Gultik Kesawan, Gultik Buk Wati juga menyajikan kuah gulai yang berwarna kuning dan lebih cerah.

Meski tidak disuwir, daging ayam masih terasa kering menurut gue.

Bawang goreng asli yang jumlahnya cukup banyak menjadi salah satu elemen yang mendongkrak gultik di tempat ini.

Remember, Nasi Goreng Gila Gondrong? Gultik Buk Wati lah yang kini menghuni lokasinya sekarang.

Ada yang tahu Nasi Gila Gondrong pindah ke mana, anyway?

Gultik Pak Mackmoer

IDR 10.000—Jalan Kantil, Sebelah Bubur Bang Boy

  • image_2019-08-15_11-35-27
  • image_2019-08-15_11-37-00
  • image_2019-08-15_11-33-10

Tempat yang satu ini tidak kami masukkan ke dalam video.

BUKAN karena makanannya bad, but, lebih karena faktor bahan dasarnya yang paling berbeda di antara gultik lainnya.

We compared all kinds of Gultik di Medan yang menggunakan daging ayam. It’s only this one place yang HANYA menyajikan Gultik dengan daging sapi.

Well, cukup sulit membandingkan gultik ayam dan gultik sapi ‘kan?

Tapi sebenarnya, Gultik Sapi Pak Mackmoer yang paling berkesan dari seluruh petualangan gultik kami.

Kuah gulai yang langsung dimasak dengan daging sapi memberikan flavor yang strong pada kuahnya. Daging sapinya juga lembut. Overall, gultik di sini yang paling bold.

Hanya saja, lokasinya yang paling gelap pula dan hanya diberikan meja yang cukup rendah untuk menaruh piring. Hanya dibantu lampu kuning saja dan kami harus menggenggam piring gultik kami.

For some others, ini mengesankan, though 😀 :D.

Nonton deh video lengkap petualangan kami di video di atas dan jangan lupa SHARE ke temen-temenmu yang masih nggak tahu apa itu gultik!