
People’s Place is a Homey Cafe.
First step in, sekilas desain cafe ini terlihat seperti gabungan dari Junction Cafe dan The Thirty Six, dengan interior minimalis yang membuat orang nyaman untuk duduk lama-lama.
Kata pengelola, konsep restorannya sengaja dibuat ‘unfinished’ atau tidak selesai karena memberikan kesan ‘rustic’ yang artinya—menurut mbah gugel—homey dan cozy.



Sepanjang mata memandang, tempat ini terlihat kosong, tapi sebenarnya sebagian besar meja sudah penuh dengan makanan dan tawa pelanggan.

Mind you, tempat ini baru aja buka nggak lama and masih dalam rangka soft opening.
Dari mulai hari pembukaan tanggal 1 September yang lalu, VIP Room di sini nggak pernah nganggur, alias banyak yang pesan ruangannya untuk arisan atau acara pribadi.
Kalian juga bisa reserve meja di luar kalau datangnya memang berkelompok.



“I’m going to order some pasta or Fish n’ Chips!”
Setidaknya itu yang muncul di pikiran aku semenjak pertama kali menginjakkan kaki di cafe ini.
Yep, suasananya yang mirip dengan a nice, comfy cafe di Negara Barat membuat kita craving for some Western Food.
Surprisingly, meskipun kebanyakan dari menunya adalah menu Western, di bagian Chef’s Signature Selection justru lebih banyak ‘Fusion Dishes’.
What is ‘Fusion Dishes’?

Fusion Dishes artinya adalah gabungan dari beberapa teknik memasak maupun bahan dari berbagai negara/wilayah.
Seperti menu California Roll Sushi yang cukup awam dikenal, menu itu juga termasuk Fusion Dishes.
Penggabungan antara dua atau lebih teknik dan cara memasak dari berbagai wilayah ini menghasilkan makanan yang citarasanya juga unik dan sensasi yang berbeda di lidah.

Di Kota Medan sendiri, meskipun People’s Place bukan tempat pertama yang menyajikan menu Fusion (note: Miley’s Bistro, Junction Cafe), menu Fusion di People’s Place memang sedikit berbeda dengan yang lain.
Enter THE ‘Foodgasm’
When Western meets Nusantara: Dori Asam Padeh

Ikan Dori yang notabene digunakan untuk Fish n’ Chips di restoran-restoran lain, kali ini dipadu dengan saus Asam Padeh, yang merupakan saus pedas ala Minangkabau.
Sejauh ini, yang pernah mengangkat menu ini (setahu aku) adalah Hotel Novotel Jakarta Mangga Dua Square. Tapi di Medan, I think this is the first time this menu is introduced.

The first bite tasted very unique for me.
Pedas, manis, dan sentuhan gurih menyebar di seluruh permukaan lidah. Sensasinya asyik.
But, aku sempat kebingungan dengan kombinasi dari tekstur ikan yang lembut, peyek yang bercampur dengan kuah Asam Padeh yang terasa cukup keras menurutku, serta mashed potato yang creamy. “What is this?” at first.
But then, the familiar taste of deep-fried fish with the aromatic broth of Asam Padeh came seeping in and hey, this tasted pretty good!
Disclaimer: cocok nggak cocok kembali ke tastebud masing-masing ya!
Next Up: When Western Meets Japanese
Japanese Dengaku Salmon

Perpaduan antara Yakimesi Rice dengan Norwey Salmon yang di-seared sempurna ternyata lebih nikmat dibanding yang kuimajinasikan. Dua poached eggs yang setengah ataupun 3/4 matang upgraded the dish to another level!
SO. FREAKING. GOOD.
Keseluruhan menu ini mostly terasa asin dan memberikan aroma gurih yang khas di lidah.


Menu yang satu ini menjadi Primadona diantara anak-anak MaMa yang hadir sebenarnya.
Updating the Pasta List: Truffle Cream

Tahun 2019 ini sepertinya tahun Truffle—banyak menu-menu baru dengan bahan dasar Truffle yang bermunculan di kota Medan.
Seperti Truffle Fries yang diluncurkan Mutia Garden dan juga soft-served Truffle yang baru-baru ini diterbangkan Devon Cafe dari Jakarta ke Medan.
Of course, untuk tetap keep up with the ever-changing culinary world di Medan, People’s Place menghadirkan menu Pasta Truffle yang pastinya bakal buat beberapa orang kepincut juga.

Kalau kalian pernah nyobain menu Truffle apapun, dan kalian suka dengan rasanya, then maybe kalian juga bakal suka dengan Truffle Cream ini.
The ‘earthy’ taste of the Truffle blends well with the cheese and red bellpepper, like serving a Carbonara but with the perfect final touch.
Personally, I LUV it, but it may not be everyone’s cup of tea because of the ‘earthy’ aroma.
Another Fusion Dish: MEDITERANIAN PIZZA

Pizza ini memiliki base yang tipis. Sebagai appetizer, menu ini bisa jadi pilihan yang tepat.
Topped with small meatballs, olive, bellpepper, vetta, yogurt based sauce, mozarella and rocket greens, Pizza yang memiliki ‘healthy’ taste ini bukan favorit semua orang, tapi for me, I love it!
And if you’re into Arabian Dishes like Shawerma and Hummus, you’ll probably enjoy this menu as well!
Go Back to Basic with Mie Goreng Jawa
Setiap tempat yang kita kunjungi, tetap harus ada sepiring menu yang membuat kita mengingat kembali jati diri kita.

Rasa yang cenderung pedas dan manis mungkin saja menjadi alasan Mie Goreng Jawa ini sempat membuat salah satu tamunya kepincut dengan People’s Place! Seleranya yang cocok dengan menu ini menjadi benchmark-nya untuk cobain menu lain dari People’s Place.
Menurutku, citarasa Mie Goreng Jawa-nya sudah pas, tapi kata salah satu anak MaMa sih, masih kurang umami, apalagi di lidah orang Medan yang sudah kena setel untuk suka umami.
Look Out, there’s a Smoothie Bowl!
Setelah mengkonsumsi heavy foods, di sini juga ada pilihan yang lebih ringan dan cocok buat post-workout juga loh!

Meskipun warna ungu kemerahannya menandakan bahwa buah naga dipakai sebagai base dari Smoothie Bowl ini, justru rasa pisang yang kental yang terasa di lidah.
We were all surprised, to say the least.

Overall, it’s a little too sweet for me, meskipun ada sentuhan asam dari buah-buahan yang berpadu dalam semangkuk Smoothie Bowl ini.
Tak luput dari perhatian kami adalah dessert-nya, yang berhasil membuat kami terpukau.
MAYBE,
Kalau ada anak-anak MaMa yang sering/pernah nyobain fine dining ataupun ngafe me-vvah, maybe desserts yang MaMa tampilkan di bawah ini nggak se-WOW yang kalian temui.
Seperti melihat kreasi peserta Reynold Poernomo dari Masterchef Australia, desserts di People’s Place memiliki plating yang sejauh ini sangat menarik di mata.
Dessert: Bitter Chocolate Case

Basically, ini Chocolate Mousse yang dipadatkan—begitu penjelasan pengelola kepada kami.
And yes, setiap gigitan memang terasa berat di lidah dan Chocolate Mousse-nya nggak gampang lumer. Ada aftertaste pahit but itu bukanlah hambatan yang bisa bikin kamu mundur untuk menikmati dessert yang satu ini.
Some say, it’s a little too heavy and I agree.

Dessert ini cocok buat sharing bersama sahabat setelah main course karena kalau seorang diri, unless you’re a true dark chocolate lover, kemungkinan besar nggak bakal bisa habisin dessert ini.
Soft and Sweet Cream Brulle

This Creme Brulle plated with Granola, Tuile, Strawberry Jam and mixed fruits, becomes the second winner for the day. (Guess which one is on the top spot?)
Selain platingnya yang menarik di mata, rasa Creme Brulle yang sweet but not overly sweet managed to steal our heart.

Berbeda dengan Bitter Chocolate Case yang lebih padat dan ada bitter aftertaste, Creme Brulle lebih light dan pastinya cocok dinikmati seorang diri.
The Service

It was Thursday, the first time I came here.
Karena weekdays, Cafe ini nggak rame banget, tapi masih ada juga beberapa meja yang full.
Pelayanannya lumayan gercep dan telaten, and no big issues happened.
But we ALL know, untuk mengetahui kalau service sebuah cafe itu bagus atau nggak, we need to go on the weekend.

So off I went to People’s Place Cafe for a quick Sunday lunch.

Seperti yang sudah kuduga, tempatnya lumayan penuh, meskipun masih ada beberapa tempat yang kosong.
Semua pelayannya nggak pernah berhenti bergerak, selalu aja ada piring yang keluar dari dapur dan minuman dari bar.

Meskipun begitu, lunchtime di sini nggak sepadat yang aku kirain karena begitu masuk, aku nggak perlu ngantri dan ada dua-tiga meja kosong yang bisa langsung diduduki. (I heard, jam 3 sorean baru full banget sampai harus ngantri.)
Pelayannya sendiri lumayan gercep, I’ve got nothing to complain about.
Time service buat makanannya pretty standard, 15-25 minutes.

However, aku sempat pesan satu menu tambahan setelah appetizer kami datang, but this menu takes more than thirty minutes.
Karena bingung whether makanannya sudah dibuat atau belum, aku panggil pelayannya untuk tanya status makanan kami.
Untungnya, pelayannya lumayan gercep dan efisien, setelah dicek, langsung kembali ke meja kami dengan menu pesanan kami.
NICE!
Personally, karena People’s Place Cafe masih tempat baru, aku bisa toleransi kalau masih ada ‘glitch’ sana sini. Dan juga, I know every cafe and restaurant try their best to offer the best service they have, so I try not to make it harder for them.
Overall,

We were pretty satisfied with our visit to People’s Place Cafe.
Amazing foods, cozy environment, and great service.
Kedepannya, kalau People’s Place tetap konsisten menjaga kualitas makanan dan servis mereka, menurutku mungkin tempat ini bakal menjadi one of the most visited hangout place untuk masyarakat Medan.

Harganya memang lebih mevvah, tapi ada kok menu makanan yang masih bisa diterima kantong misqueen-ku.
But, kualitas makanan yang keluar dari dapur dan presentasi makanan yang aman sampai di meja buat aku rela aja untuk mengempiskan kantong (tapi di awal bulan ya!).
A third visit? Definitely yes!
People’s Place Cafe
Address: Jalan Kartini No. 29
Opening Hours: Minggu – Kamis: 11.00-23.00 | Jumat & Sabtu: 11.00-00.00
Price range: Main Courses ±49rb | Desserts ±50rb | Beverages ±32rb
No Pork
Noted, occasionally kami udah beberapa kali nulis konten luar Medan (in listicle mode). Feel Free to browse around 😉
Banyakin konten tentang makanan di luar daerah dong min..
kayak binjai, perbaungan atau tempat2 di sudut kota yang punya ciri khas makanan yang lebih unik..
medan kota mah gitu-gitu mulu.. bosen min..
Comments are closed.