Di kunjungan terakhir gue ke Luigi Gelato—yang melahirkan artikel ini, gue belajar cukup banyak hal soal dunia gelato.
Memang saja dalam Bahasa Italia, Gelato memiliki arti “Es Krim”, namun secara teknis Gelato berbeda dengan Es Krim yang dikenal orang Medan selama ini.
Tak terbayangkan betapa kompleksnya berbagai detail pada proses pembuatan gelato dibalik tampilan sederhananya yang sering membuat orang salah sangka.
Berikut ini sudah gue rangkumkan beberapa fakta* yang wajib loe ketahui tentang gelato.
*Tentu saja didasarkan pada penjelasan yang gue peroleh dari owner Luigi Gelato dan online research
Saatnya kosongkan gelas, duduk nyantai sambil ngemil dan keep reading on.
Dibanding Dengan Es Krim, Gelato Cenderung Lebih Padat
Dense and Intense.
Dua kata yang paling tepat untuk menjelaskan body dari Gelato.
Somehow, entah bagaimana prosesnya, adonan gelato memiliki kandungan udara yang lebih sedikit.
Kalau tidak salah, menurut informasi yang gue baca, ada salah satu bahan baku yang justru sangat mengikat udara di es krim namun tidak digunakan di gelato.
Mungkin itu penjelasan kenapa, Gelato Coconut Gula Melaka yang gue pesan di Luigi Gelato pun terasa lebih berat dan padat.
Sumpah! Proses Pembuatan Gelato-nya Kompleks Gila!
Gue sendiri melongo dan kebingungan mendengar penjelasan dari Miss Herlynda, owner Luigi Gelato.
Entahlah… Otak gue yang seukuran 3 bungkus nasi padang yang digabung ini nggak sanggup terima informasi sebanyak itu.
Mulai dari pra-produksi, prosesnya, sampai ke pasca-produksi melewati tahap yang rumit. Beda dengan proses pembuatan es krim normal yang tidak serumit itu.
Lagian, pembuatan gelato tidak bisa secara manual, melainkan harus menggunakan mesin khusus.
Sebenarnya… Gue sendiri udah diwanti-wanti kalau penjelasannya bakalan super geek! But, I’m a lil bit greedy to know more and to share more.
Gelato Juga Memiliki Kandungan Lemak Yang Lebih Rendah
Gelato tidak menggunakan krim dan telur sebanyak yang di es krim (bahkan kadang-kadang tidak menggunakannya sama sekali).
Tapi gelato justru lebih banyak menggunakan susu sebagai bahan dasarnya.
Tentu saja teksturnya menjadi lebih creamy, lebih lembut dan lebih berasa atau rich di lidah.
Sip, boleh tambah satu atau dua scoop lagi untuk gelato Raspberry Cheesecake favoritnya Fery, salah satu tim video Makanmana juga.
Oh ya, dua varian gelato yang baru gue sebutkan itu so far can be found only di Luigi Gelato.
Dan menurut gue, dua-duanya recommended.
Varian Yang Vegan-Friendly
Gelato pada dasarnya menggunakan susu dan sedikit saja krim sebagai bahan dasar sebelum dicampurkan dengan bahan lainnya.
Vegan is strongly prohibited for this one ☝.
Tapi ada kok versi yang dairy-free yang diberi nama sorbetto atau beberapa restoran di Medan menyingkatnya menjadi “sorbet“.
Sorbet ini memiliki tekstur yang sedikit mengkristal, karena tidak diberikan krim dan susu.
Hanya jus buah yang diproses hingga menjadi gelato/sorbetto.
Warning: Poin Tentang Higienitas Ini Hanya Untuk Science Nerd!
Awalnya gue sedikit urung untuk berbagi informasi soal higienitas.
Tapi gue rasa, orang Medan bener-bener harus paham soal apa yang dibelinya dan dinikmatinya.
Berhenti mengucapkan kalimat “Haelah, apaan gelato? Sama-sama es krim aja pun”.
No, they’re different.
Kebersihan yang diperhatikan itu bahkan sampai ke tahap mikroorganisme seperti bakteri.
Yes, sedikit saja terkontaminasi bakteri, seluruh adonan gelato bisa saja menurun kualitasnya dan justru rusak.
Nope, nggak bisa digunakan lagi a.k.a harus dibuang.
Di balik ruang utama Luigi Gelato tempat tamu menempati masing-masing mejanya, terdapat sebuah ruangan kecil yang merupakan “Lab” dari Luigi.
Di sini, seluruh proses pembuatan gelato dan eksperimen varian rasa baru dilakukan.
Ci Herlynda sampai saat ini masih terus bekerja di dalam Lab kecil miliknya ini. Entah memperbaiki resep lama, develop resep baru atau justru modify resep lama.
Personal Perspective from Makanmana
Sejak awal, gue cukup paham akan satu hal. Harga yang ditawarkan gelato menurutku tergolong premium, dan pembeli cenderung membandingkan dengan produk yang mirip, dalam hal ini ‘es krim’.
Pertama kalinya gue kenal dengan gelato itu, gue juga merasakan hal yang sama.
Untuk apa harga yang sepremium itu untuk menikmati es krim doang. Mungkin hanya akal-akalan nama saja (“fenomena nasi goreng dan fried rice”).
But, setelah gue research saat akan membuat video perburuan Gelato terbaik di Medan versi gue dan Handy, serta berdasarkan penjelasan dari Owner Luigi Gelato, gue paham apa itu gelato sekarang.
You might bookmark or save this article untuk mengingatkanmu lagi soal perbedaan gelato dan es krim.
The next time, you’re asked, you’ve known the answer.
Where To Find This Gelato?
Loe bisa kunjungi Luigi Gelato yang berada di Jalan S.Parman Komplek MBC.
Tempatnya mudah banget ditemukan. Eksterior berwarna hijau yang khas menjadi ciri-cirinya.
Luigi Gelato juga sekarang lebih dekat lagi dengan penghuni Komplek Cemara Asri. Letaknya berada di dalam gedung Powerbox di lantai 1.
Harga dan varian rasa dari kedua tempat tidak berbeda kok.
Untuk ukuran regular dan cone, loe akan diberikan 2 scoop dalam 1 cup/cone. Boleh dikombinasikan 2 jenis rasa yang berbeda atau 1 jenis rasa (tetap diberikan 2 scoop).
Begitupula dengan yang ukuran Large yang berisi 3 scoop gelato.
Ukuran Family Pack yang juga boleh diisi 3 jenis rasa gelato yang berbeda bisa jadi pilihan yang tepat untuk dibawa pulang.
Mana tahu ‘kan, mau loe nikmati sambil nonton drama Korea.
That’s all from me kali ini. Pheww… Breath… Breath… Panjang beud ya! Haha! Drop some comments below kalau ada yang loe rasa nggak cocok atau pengen loe tambahkan.
Utamakan kesopanan dalam komentar ya. #NetizenCerdas
Luigi Gelato (@luigi.gelato) #halal
Jalan S.Parman, Komplek MBC, sebarisan Steamboat Corner
Komplek Cemara Asri, Powerbox Lantai 1
Jam Buka: 11.00-22.00
Telp: 0812-6168-6899
Web: https://www.gelatoluigi.com/
Lokasi Outlet S.Parman: https://g.page/luigigelato?share
Lokasi Outlet Cemara: https://goo.gl/maps/CNbvdgBrY7TgzvUR7