
Lokasi yang tersembunyi tidak menjadi halangan Kedai Ayah ramai pengunjung
Perlu bantuan Mbah Google Maps dan mata gencar untuk menemukan lokasi Kedai Ayah Soenggal. Letaknya yang berada di ujung sebuah gang berukuran sedang (masih muat mobil) membuat Kedai Ayah Soenggal agak sulit ditemukan, terutama untuk baru yang datang pertama kali.
Setelah memarkirkan mobil di area parkiran yang luas, MaMa pun berjalan masuk ke Kedai Ayah. Dengan dekor meja dan tempat duduk kayu yang besar, suasana di Kedai Ayah terasa luas, bersih dan rapi.



Area tempat duduk yang di dalam langsung mengekspos sungai dan ladang rerumputan yang asri di seberang sungai. Memang bukan Bali, tapi Kedai Ayah ini cocok untuk menjadi pelarian sementara dari hiruk pikuk kota yang sibuk.

Aroma minyak panas langsung terhirup begitu masuk ke Kedai Ayah. Para pelayan sibuk bolak-balik mengantar makanan dengan trolley 3 tingkat.
Jajaran sayur dan daging pendamping nasi terpapar dibalik sterling kaca, menyambut tamu yang datang. Dari beragam jenis sayur sampai beberapa jenis daging yang berbeda tersedia di sini.
Panasnya terik matahari menjadi alasan MaMa memilih duduk di balkon yang terbuka (dan masih gerah juga 😆). Tapi makan siang sambil kepanasan ada nikmat tersendiri juga.


Sambil membaca menu, pelayan langsung menyodorkan sepiring Bakwan Jagung dan Sate Kerang.


Tanpa basa basi, Bakwan Jagung pun lenyap dengan cepat. Teksturnya renyah, adonan tepungnya tergolong tipis. Karena bukan tipe yang tebal dan grainy, Bakwan Goreng di sini pas sebagai selingan ringan.
Menyajikan masakan ala rumahan khas Karo-Melayu
Kedai Ayah menyajikan masakan ala rumahan yang dipengaruhi masakan khas Karo dan Melayu, yang merupakan hasil dari perpaduan suami istri dengan latar belakang dua suku yang berbeda.
Beberapa menu ciri khas di sini yang MaMa pesan ada Gulai Kepala Ikan, Gulai Telur Ikan, Bebek Kari, Bebek Goreng Nasir, Jantung Pisang, dan juga Sayur Anyang yang sekarang langka ditemui.


Menu Gulai Kepala Ikan bisa dikatakan merupakan makanan yang memiliki penggemar setia tersendiri.
Yang membuat Gulai Kepala Ikan di Kedai Ayah berbeda ialah tambahan belimbing wuluh yang menciptakan rasa asam segar, membuat kuahnya terasa lebih ringan.

Untuk menu Kepala Ikan dan Bebek, ada pilihan ukurannya. Ada yang besar, sedang, dan kecil.

Telur Ikannya disajikan dengan kuah yang sama dengan Gulai Kepala Ikannya. Tekstur Telur Ikan ini lebih grainy dan padat, meskipun juga enak, Gulai Kepala Ikannya lebih recommended.

Yang menarik perhatian MaMa, meskipun Gulai Kepala Ikannya signature di sini, adalah menu Bebek Nasir. Bebek Nasir ini merupakan bebek yang digoreng sampai warnanya deep brown, nyaris mendekati gosong.
Wangi aromatik khas rempah mendominasi saluran pernapasan MaMa ketika menghirup aroma menu yang satu ini. Saat digigit, rasa asin, gurih dan manis langsung pecah di dalam mulut.
Tekstur yang lembut dari luar dan dalam memberikan kesan seperti sedang memakan Ayam Goreng. Proses memasak yang pas berhasil menghilangkan rasa gamey yang umum dirasakan pada menu bebek.

Moving on dari dua menu proteinnya, MaMa beralih ke Sayur Anyang. Jujur saja, untuk tim MaMa yang terkategorikan milenial, belum pernah mencicipi menu ini sebelumnya.
Sekilas mirip dengan Urap dari Jawa, tapi Sayur Anyang yang langka ini datang dari Sumatera. Di tiap daerah memiliki Sayur Anyang khas tersendiri (spt Aceh, Minang, dan sebagainya).
Yang disajikan di Kedai Ayah ini merupakan Sayur Anyang Pakis khas Medan. Daun pakis muda direbus kemudian dicampur dengan tauge, bawang merah, cabe, dan juga kelapa parut yang disangrai.

Selain Sayur Anyang Pakis, ada juga Jantung Pisang.
Bukan hanya tampilannya, tapi tekstur Jantung Pisang yang direbus ini mirip dengan Sayur Nangka. Berbeda dengan gulai nangka khas Minang yang cirikhasnya berwarna merah oranye, Jantung Pisang di Kedai Ayah ini memiliki warna pucat dan hijau dari cabe ijo.
Satu sendok saja, dan rasa pedas, gurih dan asin pun langsung terasa di mulut.
Ga hanya menghilangkan rasa penat, tapi juga memanjakan lidah
Setelah meletakkan sendok dan garpu, segelas air serai membantu menyegarkan MaMa yang kepanasan. Dari segi tempat sampai makanan, Kedai Ayah Sunggal ga hanya menghilangkan rasa penat sejenak, tapi juga memuaskan lidah MaMa.
That’s why, MaMa kembali lagi untuk shooting video Youtube Makanmana. Watch it below!
Kedai Ayah Soenggal
Alamat: Jl. Sunggal Gg. Langgar,
No. Telp: 0811-6000-102
Jam Buka: 11AM–5PM
Halal
Lokasi: https://goo.gl/maps/PTWAbgnLgKz57y6v8