Kwetiau, salah satu makanan pokok warga Medan yang bisa ditemui nyaris di seluruh sudut kota Medan. Mau itu dalam bentuk balapan atau yang dimasak sesuai pesanan; dinikmati sebagai sarapan ataupun pengisi perut tengah malam, Kwetiau nyaris selalu menjadi pilihan.

Melipir sedikit dari tengah kota, kami kembali ke area Brayan untuk mencicipi seporsi Kwetiau Goreng yang konon katanya legendaris di Brayan.
Namanya Kwetiau Hau Pau

Nama Hau Pau ini diambil dari sebutan nama Ai yang memiliki arti ‘suka menangis’ dalam bahasa hokkien. Ketika masih kecil, beliau dikenal sering menangis sehingga diberi nama sebutan Hau Pau.
Ai Apau mulai berjualan sejak beliau berumur 16/17 tahun, dan masih memando dapur sampai sekarang.

Ciri khas Kwetiau Hau Pau terletak di penggunaan tungku api serta arang sebagai sumber api. Karena beliau masih masak sendiri, maklum kalau mau makan harus antri, apalagi ketika banyak pembeli. Kadang, harus menunggu sampai sejam lebih!
The classic taste of Kwetiau Hau Pau

Mungkin banyak yang bertanya, kok bisa setenar itu sih? Ya mungkin karena aromanya, teksturnya, dan juga teknik Ai Hau Pau ini yang bikin nikmat.
Tapi, kalau harus dipilih satu faktor yang paling penting, saya rasa pemenangnya adalah Minyak B2-nya yang harum. Lard, atau minyak B2 di Kwetiau Hau Pau ini wangi, aromanya langsung menguar ketika ditumis di atas kuali panas.

Minyak B2 ini berpadu dengan bawang putih yang harum. Proses ini dilakukan agar bak phok-nya bisa lebih garing dan intens ketika bahan-bahan lainnya dimasukkan nanti.
Setelah minyak B2 dan bawang putih, telur bebek dimasukkan.
Di sini kalian bisa pesan yang versi telur dan lengkap. Yang telur 17rb, yang lengkap 35rb. Kalian bisa juga pesan ‘cha o’ alias masak hitam. Kalau request cha o, kecap manis ditambahkan lebih jadi overall warnanya sedikit lebih gelap dan rasanya condong lebih manis.

Selain Kwetiau, kalian bisa pesan juga Ifumie Gorengnya. Ifumie Gorengnya unik, ditandai dengan warna kecokelakatan yang mengkilat. Seperti Kwetiau, Ifumienya juga cha o.

Dari proses memasaknya aja sudah beda, sehingga tekstur dan rasa berbeda dari Kwetiau. Ifumie biasa diproduksi dalam bentuk kering. Ketika dimasak, harus ditambah air kemudian dibiarkan sebentar untuk melembek.
Makanya Ifumie pada umumnya memiliki tekstur lebih jemek ketika dimakan. Rekomen untuk makan di tempat, karena aroma dan teksturnya pas. Kalau Kwetiau, mau dibawa pulang atau makan di tempat, sama aja nikmatnya.


Gurih dan manis, Ifumienya berhasil menggaet hati. Buat yang suka pedas, bisa request Ifumie dimasak bareng cabenya.
Kwetiau Hau Pau
Alamat: Jl. Pertempuran No.48a (Gang sebelah kiri sebelum Kelenteng Pekong Kuan Tee Bio)
Jam Buka: 7.00-10.30, 17.00-22.00
Harga: 17rb (telur), 35rb (lengkap)
Non Halal
Lokasi: https://goo.gl/maps/PNw87Qnz3MSzZcTVA
Enaknya gk diragukan lagi. Harga kaki lima tapi rasa..🌟🌟 🌟🌟 🌟.
Kalau anda mampir ke Sumatra Utara medan jgn lupa singgah kesini.
Ayunan tangan Sang Legend.
Kwetiau,mi hun,ifu mei dll
Semuanya sekali coba pasti tak terlupa .
Wah nikmat sepertinya