Skip to content

Melipir ke Brayan demi Chasio Pui Bilal

Chasio, biasa disebut juga Char Siu, Char Siew, Cha Shao dan sebagainya merupakan makanan khas Tiongkok yang berupa daging panggang B2. Chasio identik dengan daging yang lembut dengan lapisan lemak yang juicy dan nikmat, dan warna kulitnya yang merah mengkilat.

Di Medan, selain Chasio yang empuk, kalian juga bisa temui yang garing, biasanya dikenal sebagai Chasio Madu. Daging B2 biasanya dibumbui dengan berbagai jenis bumbu, seperti ngo hiong, madu, tauju merah, saus hoisin dan arak (setiap tempat makan pastinya punya bumbu rahasia tersendiri supaya berbeda dari yang lain).

Di Medan, Chasio adalah salah satu makanan terfavorit warga Medan. Berbagai gerai Chasio terdapat dimana-mana, beberapa yang terkenal namanya juga sudah familier di telinga. Tapi kalau ke Brayan, mungkin hanya ada Chasio Brayan yang masih akrab namanya.

Beberapa hari yang lalu, lewat postingan Makanmana yang Chasio Brayan, banyak yang DM MaMa untuk cobain Chasio Bilal yang katanya ga kalah afdol! So here we go!

Tentang Chasio Bilal

Masker dan Sarung Tangan ✔️

Pada awalnya, Ai pemilik Chasio Bilal ini bukan penjual Chasio tapi pengusaha pintu besi. Tapi entah bagaimana akhirnya memilih untuk mencoba berjualan Chasio. Pilihan ini tidaklah mudah, dan beliau tidak langsung berjualan tanpa pengalaman apa-apa.

Sebelum mulai berjualan, beliau lebih dulu melakukan uji coba dengan berbagai bumbu untuk mendapatkan rasa yang cocok. Akhirnya pada tahun 2005, kerja keras Ai Chasio Bilal ini pun terbayarkan ketika Chasio yang dibuatnya laris manis, dan banyak pelanggan yang kembali lagi.

Seperti rumah makan Chasio pada umumnya, Chasio Bilal juga menjual Siobak, Lapchiong serta Kiam Chai Teng (Sup Sayur Asin).

Yang menjadi favorit di sini tentunya Chasio Madunya yang garing dan Kiam Chai Teng (Sup Sayur Asin).

Trio Sejati Sepanjang Masa: Chasio, Siobak, dan Kiam Chai Theng.

Ketika digigit, kulitnya garing, dagingnya empuk. Rasa manis yang “terbakar” hasil karamelisasi dapat terasa di lidah.

Perpaduan Siobak yang garing kulitnya dan empuk dagingnya dengan Chasio yang sudah dipanggang sampai mengkilat, apalagi dengan guyuran sausnya—sungguh memuaskan jiwa dan perut.

Sup Sayur Asin di Chasio Bilal ini dimasak berjam-jam dengan jumlah tulang B2 yang cukup banyak sehingga esensi dari kaldu B2 terdapat di dalam supnya. Tambahan sayur asin yang difermentasi membuat Sup Sayur Asin memiliki cita rasa khas yang asam.

Umumnya berlemak dan asam, Sup Sayur Asam Chasio Bilal juga gurih dengan sentuhan manis yang pas. Kalian bisa request tambah lagi kalau mau!

Lho, kok namanya Nasi Ayam Bilal?

Gerai Chasio Bilal ini berdampingan dengan Nasi Ayam Bilal, jadi mungkin pas kalian google, kalian juga akan menemukan nama Nasi Ayam Bilal.

Nasi Ayam Bilal ini dibuka oleh anak Ai pemilik Chasio Bilal, makanya jualannya di satu ruko yang sama.

Kalian bisa dine-in buat makan, tapi bisa juga di takeaway, apalagi dengan keadaan seperti ini.

Cha Sio Pui Bilal

Alamat: Jln. Bilal No.4B
Jam Buka: 11.30-15.00 (Senin tutup)
No. Telp: 0853-7000-5510
Lokasi: https://goo.gl/maps/AGVEJTyFH3H4VGWw5

1 thought on “Melipir ke Brayan demi Chasio Pui Bilal”

  1. Wah, review tempat kuliner yang bikin ngiler kak, yuk kalau suka kuliner bisa juga menulis di web kami sebagai guest post gratis loh….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *