Akhir-akhir ini semakin banyak tempat makan di Medan yang menyajikan masakan khas Timur Tengah atau India yang dikenal dengan nama Nasi Biryani ini. Bagaimana tidak menarik? Nasi Biryani memiliki ciri khas yang unik karena aromanya yang harum rempah langsung menggugah selera.

Nasi Biryani umumnya dimasak dengan rempah-rempah khas Timur Tengah yang harum seperti minyak samin, jintan, cengkih, kapulaga, kayu manis, daun salam koja, ketumbar, daun mint, dan masih banyak lagi. Nasi Biryani juga menggunakan saffron, yang memberikan aroma yang khas serta warna kuning oranye yang khas. Yang membuat Nasi Biryani beda bukan hanya bumbunya, tapi dari jenis berasnya pun sudah berbeda.
Nasi Biryani dan berbagai masakan khas Timur Tengah yang menggunakan nasi pada umumnya menggunakan beras Basmathi. Beras yang satu ini tergolong beras long grain dengan indeks glikemik rendah dan memiliki karakteristik lebih panjang yang ketika dimasak, tidak lengket antara satu sama lainnya.

Nasi Biryani umumnya disajikan dengan daging Kambing, Sapi, Ayam, Udang ataupun Ikan. Di Basnul Coffee, kalian bisa menemukan Nasi Biryani dengan pilihan Kambing, Sapi, dan Ayam.
Untuk makan siang hari itu, kami memesan Nasi Biryani Paha Kambing, porsi besar untuk berempat. Nasi Biryani di sini sudah dimodifikasi untuk lebih mengena di lidah orang Medan. Rempahnya soft dan lebih menonjol rasa gurih dan kari. Tambahan kismis di dalam Nasi Biryani memberikan rasa asam manis yang nikmat.

Daging Kambingnya yang nikmat ini di slow cook dengan api kecil selama 3-4 jam. Request extra kari buat kalian yang demen pedas dan gurih. Untuk porsi makannya, ada tiga jenis: perorangan, berdua, dan berempat. Untuk porsi berempat sudah termasuk empat gelas lemon tea.
Kenalan sama Nasi Bukhari yang terkenal di Arab
Selain Nasi Biryani, Basnul Coffee juga menyediakan menu Nasi Bukhari (Bukhory sebutannya di sini). Nasi Bukhari mendapatkan namanya dari sebuah kota lama yang bernama Bukhara di Jalur Sutera (Silk Road), yang merupakan pusat perdagangan, kultur dan juga agama yang penting.

Meskipun sangat terkenal di Arab, Nasi Bukhari tidak mendapatkan perhatian yang sama di luar sana, berbeda dengan Nasi Biryani dan Nasi Mandi yang lebih lumrah dikenal, apalagi di Indonesia.
Untuk pilihan dagingnya sama saja dengan yang Nasi Biryani. Karena uda pesan yang Kambing untuk Nasi Biryani, untuk yang Nasi Bukhari kita pesan yang ayam.

Berbeda dengan rempah Nasi Biryani yang lebih lembut, rempah Nasi Bukhari lebih menonjol. Nasi Bukhari yang di Arab pada dasarnya tidak pedas, tapi di sini sudah dilokalisasi sehingga memiliki tambahan rasa pedas.
Ayamnya diungkep terlebih dahulu agar lembut dan menyerap bumbunya agar lebih terasa. Setelah itu ayamnya dipanggang dan dibumbui lagi.
Seperti Nasi Arab pada umumnya, Nasi Bukhari juga menggunakan beras Basmathi.
Cold Brew Coffee khas Basnul Coffee

Pas banget ketika tim MaMa makan siang di sana cuaca lumayan panas, jadi kita tambah Cold Brew. Cold Brew di sini unik banget tampilannya, dan bisa untuk sharing sama teman.
Basnul Coffee buka dari jam 8, tapi untuk makanan berat hanya bisa dipesan dari jam 11. Untuk morning traveller bisa ngopi di Basnul Coffee atau pesen kopi dulu sebelum berangkat kerja.


Bisa Dine In di area outdoor/indoor, plus pesen online!
Basnul Coffee terdiri dari satu ruko yang dilengkapi area outdoor dan indoor. Yang MaMa kunjungi ini toko pertamanya di Jalan Ring Road, Jl. Ps. II Kelurahan No.100.



Selain yang di sini, mereka juga ada buka cabang di Jln. Gajah Mada no.44a dari tahun 2019.
Basnul Coffee (@basnulcoffee)
Alamat: Jalan Ring Road, Jl. Ps. II Kelurahan No.100
Jam Buka: 08.00-23.00
No. Telp: 0812-6038-9042
Lokasi: https://g.page/basnulcoffee?share
Ţ