
Tiga tahun terakhir ini terjadi peningkatan trend dalam pengkonsumsian Sarang Burung Walet di Indonesia. Menurut Google Trends, puncak pencarian berada pada pertengahan Bulan 7 tahun 2020. Pada bulan tersebut, penyebaran virus COVID-19 di Indonesia sedang gencar-gencarnya.
Dengan penemuan dari berbagai studi, Sarang Burung Walet hadir sebagai salah satu produk yang dipopulerkan dapat membantu hadapi virus COVID-19.
Mengkonsumsi Sarang Burung Walet secara rutin dapat meningkatkan imunitas tubuh, sehingga dapat membantu tubuh untuk “menyangkal” virus Corona.
Segudang Manfaat Burung Walet pada kesehatan

Sarang Burung Walet sudah lama dikenal sebagai pengobatan tradisional Tiongkok. Menurut research, Sarang Burung Walet pertama kali dipercaya muncul pada abad ke-17 di Tiongkok pada zaman Dinasti Ming.
Proses pengambilan Sarang Burung Walet sampai cara memasaknya yang memerlukan proses panjang dan teliti membuat Sarang Burung Walet menjadi salah satu makanan yang berharga.
Pada dasarnya, Sarang Burung Walet merupakan sarang burung yang terbentuk dari air liur burung walet yang memadat. Proses pembersihannya perlu dilakukan secara teliti sebelum akhirnya dapat diproduksi sebagai bahan yang bisa dikonsumsi. Dimulai dari membersihkan Sarang Burung Walet, dicuci, kemudian mengukus Sarang Burung Walet hingga dikeringkan secara higienis.
Komponen utama Sarang Burung Walet yang paling tinggi merupakan Glikoprotein, dan karbohidrat utamanya adalah asam sialat atau sialic acid. Komponen karbohidrat lainnya termasuk N-acetylgalactosamine, N-acetylglucosamine, galactorse, dan fucose. Asam Amino dan mineral seperti sodium dan kalsium, serta magnesium, zinc, manganese dan zat besi juga dapat ditemukan di dalam Sarang Burung Walet (Abidin et al., 2011).
Menurut studi (Teh & Ma, 2018), Sarang Burung Walet terbukti memiliki efek terhadap kesehatan manusia seperti peningkatan kekebalan tubuh, efek neuroprotektif, aktivitas antioksidan, anti-virus dan anti-inflamasi.
Manfaat Sarang Burung Walet

Meningkatkan Imunitas Tubuh
Salah satu komponen utama dalam Sarang Burung Walet merupakan Glikoprotein, sebuah protein yang memiliki peran penting di dalam tubuh. Glikoprotein membantu “komunikasi” antar sel dan senyawa kimia lainnya yang berinteraksi di dalam ataupun luar sel. Terlebih lagi, Glikoprotein berfungsi dalam meningkatkan pertumbuhan stem sell atau menstimulasi growth factor (faktor pertumbuhan) dalam manusia.
Glikoprotein yang ditemui pada Sarang Burung Walet memiliki manfaat untuk mencegah proses pertumbuhan virus yang menginfeksi tubuh manusia.
Non-essential amino acids seperti aspartic acid, glutamic acid dan proline, serta essential amino acids seperti threonine dan valine di dalam Sarang Burung Walet memiliki peran penting dalam memfasilitasi fungsi tubuh normal seperti memperbaiki dan memberikan kekebalan pada tubuh (Kathan & Weeks, 1969).
Menjaga kesehatan otak dan menstimulasi perkembangan otak bayi
Asam Sialat atau Sialic Acid yang merupakan salah satu komponen utama dari karbohidrat ini berperan membangun gangliosida membran sel otak manusia. Komponen ini dikenal dengan bioaktivitasnya, terutama dalam perkembangan otak dan kognisi, serta meningkatkan kemampuan belajar dan memori.
Komponen Asam Sialat pada Sarang Burung Walet (9%) tergolong tinggi, sehingga sangat direkomendasi untuk mengkonsumsi Sarang Burung Walet, apalagi wanita yang sedang hamil. Studi menemukan bahwa mengkonsumsi Sarang Burung Walet ketika sedang hamil dapat membantu pertumbuhan sel otak pada bayi.
Anak-anak disarankan untuk mengkonsumsi Sarang Burung Walet agar membantu perkembangan otak.
Kaya Akan Antioksidan dan Mencegah Kanker
Sarang Burung Walet kaya akan antioksidan dan asam amino, senyawa aktif yang memiliki aktivitas antioksidan dalam menangkal efek radikal bebas.
Aktivitas antioksidan pada Sarang Burung Walet bermanfaat untuk kesehatan seperti anti-penuaan dan anti-kanker.
Memiliki efek anti-virus yang dapat menghambat pertumbuhan virus di tubuh
Secara tradisional, Sarang Burung Walet memang sudah dikonsumsi untuk mengobati penyakit pernapasan seperti batuk, flu, dan lain-lain. Studi menemukan bahwa mengkonsumsi Sarang Burung Walet secara signifikan menghambat infeksti virus influenza.
Haghani et al. (2016) menemukan bahwa Sarang Burung Walet memiliki efektivitas yang sama dengan Tamiflu. Sarang Burung Walet dapat menjadi opsi sumber alami untuk menghambat virus influenza tipe A.
Mengatasi Resistensi Insulin & Menurunkan Kolesterol
Sarang Burung Walet dapat menurunkan kadar insulin, total kolesterol dan leptin secara signifikan.
Mengkonsumsi Sarang Burung Walet dapat meningkatkan fungsi sel dan sensivitas insulin. Hal ini dapat tercapai melalui pengurangan stress oksidatif (ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh yang terjadi secara alami) dan pengurangan peradangan kronis.
Mencegah Osteoarthritis dan memperkuat tulang
Mengkonsumsi Sarang Burung Walet yang kaya Siaglycoprotein dapat membantu mengontrol perkembangan Osteoarthritis dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel tulang rawan untuk regenerasi.
Sarang Burung Walet juga kaya akan kalsium yang apabila dikonsumsi secara berkala dapat meningkatkan ketebalan kulit, kalsium, dan fosfor. Oleh sebab itu, Sarang Burung Walet memiliki potensi memperbaiki tulang keropos.
Menjaga kesehatan kulit
Sarang Burung Walet memiliki kandungan EGF (Epidermal Growth Factor), protein aktif yang memiliki fungsi kekebalan dan pengaturan diri yang dapat mempercepat metabolisme susunan lapisan kulit dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
EGF membantu dalam pembentukan protein, menambah kandungan cairan kulit, dan menjaga kelembabaan dan elastisitas kulit. EGF merupakan salah satu komposisi yang paling sering digunakan dalam pembuatan produk kosmetik kulit dan wajah karena perannya yang penting dalam perbaikan sel serta mempercepat pertumbuhan sel-sel baru.
Selain untuk efek anti-aging, EGF juga baik pasca operasi karena dapat meningkatkan proses reparasi sel.
Higienis, aman, dan praktis dengan mengkonsumsi Sarang Burung Walet 21’Nest.

21’Nest sudah berdiri sejak 1985 dan merupakan eksportir resmi produk Sarang Burung Walet ke China.
Untuk memastikan produknya sesuai standar higienitas, 21’Nest memperoleh sertifikasi HACCP pada pabriknya. Sertifikat HACCP merupakan bukti jaminan keamanan pangan suatu pabrik produsen pangan yang didapatkan melewati proses yang sistematis dan terintegrasi.
21’Nest juga sudah memiliki sertifikasi BPOM, MUI, dan FDA.
Minuman Sarang Burung Walet 21’Nest dibuat dengan bahan alami, tanpa menggunakan perasa kimia maupun pengawet dan pengental. Sarang Burung Walet 21’Nest praktis untuk diminum kapanpun dan memiliki variasi rasa yang menarik, seperti Original, Ginseng, Chrysanthemum, Honey, Honey Lemongrass, Kurma, dan Red Dates with Goji Berry.
Referensi
Abidin, F. Z., Chua, K. H., Ng, S. L., Ramli, E. S. M., Lee, T. H., & Ghafar, N. A. (2011). Effects of edible bird’s nest (ebn) on cultured rabbit corneal keratocytes. BMC Complimentary and Alternative Medicine, 11 (94).
Dewi, M. E. (2020). Manfaat konsumsi sarang burung walet. Jurnal Kedokteran UISU, 9(1).
Guo, C. T., Takahashi, T., Bukawa, W., Takahashi, N., Yagi, H., Kato, K., Hidari, K., …, Suzuki, Y. (2006). Edible bird’s nest extract inhibits influenza virus infection. Antiviral Research, 70(30), 140-146
Haghani, A., Mehrbod, P., Safi, N., Aminuddin, N. A., Bahadoran, A., Omar, A. R., & Ideris, A. (2016). In vitro and in vivo mechanism of immunomodoulatory and antiviral activity of edible’s bird nest (ebn) against influenza a virus (iav) infection. J Ethnopharmacol, 185:327-40. DOI: 10.1016/j.jep.2016.03.020
Kathan, R. H. & Weeks, D. (1969). Structure studies of collocalia mucoid. I. Carbohydrate and amino acid composition. Arch Biochem Biophys, 134 (2): 572-6.DOI: 10.1016/0003-9861(69)90319-1
Lee, T. H., Wani, W. A., Lee, C. H., Cheng, K. K., Shreaz, S., Wong, S., Hamdan, N., …, Azmi, N. A. (2021). Edible Bird’s Nest: The functional values of the prized animal-based bioproduct from southeast asia – a review. Front. Pharmacol. DOI: https://doi.org/10.3389/fphar.2021.626233
Ling, A. J. W., Chang, L. S., Babji, A. S., Latip, J., Koketsu, M., & Lim, S. J. (2022). Review of sialic acid’s biochemistry, sources, extraction and functions with special reference to edible bird’s nest. Food Chemistry, 367. DOI: https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2021.130755
Teh, S. S. & Ma, Z. F. (2018). Bioactive components and pharmacological properties of edible bird’s nest. International Proceedings of Chemical, Biological, and Environmental Engineering, Vol. 103. DOI: 10.7763/IPCBEE.2018.V103.7
Wahyuni, D. S. (2021). Ulasan sarang burung walet sebagai pangan fungsional. Acta Veterinaria Indonesia, 3(9). DOI: https://doi.org/10.29244/avi.9.3.201-214
This article is sponsored by 21’Nest – informasi produk bird nest dapat dilihat di website 21nest