Skip to content

Bariuma Medan, Restoran Ramen yang Menyajikan Hiroshima Style, Tonkotsu Shoyu Ramen!

Pertama kali mendengar nama Bariuma, saya mengira bahwa restoran ini merupakan salah satu restoran ramen lokal yang ikut meramaikan daftar restoran ramen di Medan. Setelah beberapa kali kunjungan ke Bariuma di Jln. Teuku Daud, saya penasaran dan mencari tahu tentang Bariuma. Surprisingly, Bariuma di Medan ini merupakan Restoran Ramen yang datang dari Jepang, tepatnya Kota Hiroshima.

Memasuki area restoran, suasananya cukup nyaman dan pelayannya menyambut dengan ramah. Pandangan saya tertuju pada area duduknya yang luas. Disekat menjadi beberapa bagian dengan berbagai ornamen khas negeri matahari terbit menempel pada partisinya. Pada bagian sofa merah dekat pintu masuk sepertinya cukup menarik perhatian, saya putuskan untuk duduk di sofa itu.

Pada bagian depan menu ada sedikit penjelasan tentang Bariuma serta menu yang disajikan, terutama bahan-bahan yang dipakai. Personally, saya suka dengan desain menu yang berisi info karena meminimalisir pertanyaan yang bakal timbul. Fotonya juga cukup informatif dalam menjelaskan isi menu.

Walau terasa sangat ‘ramai’, dengan foto dan tulisan yang ditata side-by-side dan sangat frontal, sebenarnya hal seperti ini sangat membantu ketika kita bingung ingin memilih ramen yang diinginkan.

Hiroshima-Style, Tonkotsu Shoyu Ramen

Ramen di Jepang memiliki banyak jenis. Setidaknya ada 26 jenis ramen di seluruh Jepang. Di antaranya, ada 4 yang populer dan lumrah ditemui; Shio (garam laut), Shoyu (kecap Jepang), Miso (fermentasi rebusan kedelai), dan Tonkotsu. Mungkin sedikit aneh menggabungkan Shio, Shoyu, dan Miso dengan Tonkotsu dalam satu kategori karena pada dasarnya mereka tidak sama. Shio, Shoyu, dan Miso merupakan bumbu/rempah (seasoning), sementara Tonkotsu merupakan kaldu yang terbuat dari tulang babi yang dimasak selama berjam-jam.

Oleh sebab itu, lebih masuk akal ketika membaginya menjadi dua grup, yaitu: seasoning based dan broth based.

Umumnya ramen di Jepang dibagi berdasarkan salah satu rasa, tapi tidak jarang ada yang menggabungkan broth dan seasoning bersama, menciptakan sebuah citarasa baru yang berbeda. Salah satunya adalah Tonkotsu Shoyu Ramen.

Selain itu, ramen di Jepang dibagi berdasarkan kota atau perfektur tempat ramen itu ‘lahir’ atau diciptakan, ataupun populer. Tonkotsu Shoyu merupakan salah satu ramen yang mudah ditemui di Kota Hiroshima.

Salah satu restoran ramen tersebut adalah Bariuma, yang dibuka pada tahun 2003 di Kota Hiroshima. ‘Bari’ berarti super, dan ‘Uma’ berarti enak. Makanya, Hiroshima-style Tonkotsu Shoyu mereka dikatakan ‘super enak’.

Kuah Kental yang Menggoda & Potongan Chashu yang Tebal

Di Bariuma Medan, kuah ramen ini diimpor langsung dari Jepang untuk menjaga kualitas autentiknya. Untuk mie-nya dibuat langsung di lokasi agar sesuai standard yang ada. Kalian bisa memilih tingkat kematangan mie-nya: hard, normal, atau soft.

Kuah yang kental membuat Tonkotsu Shoyu ini spesial dan tidak semua orang mungkin akan cocok dengannya. Setelah melihat-lihat menunya, akhinya pilihan kami jatuh ke Shoyu-Uma (74rb) dan Karatama-Uma (94rb).

Walaupun best-seller di sini Ajitama-Uma, saya lebih tertarik untuk mencoba yang Shoyu-Uma karena kuahnya yang lebih light. Bahan dasar supnya sama, yaitu Tonkotsu Shoyu, tapi versi yang lebih ringan.

Untuk Karatama-Uma, kami pilih ramen ini karena ada tambahan homemade chili sauce di dalamnya sehingga membuatnya lebih pedas.

Kebetulan kami mengunjungi Bariuma Medan di hari biasa, jadi makanan kami cepat disajikan. Mungkin sekitar 3 menit sudah keluar.

Shoyu-Uma (74rb)

Shoyu-Uma (74rb)

First impression, it looks good!

‘Asap’ ringan yang menguap dari mangkuk menjadi identifikasi ramen ini panas, dan benar saja, ketika diaduk, hawa panasnya langsung terasa di wajah. Ketika menikmati makanan berkuah, saya selalu membiasakan diri untuk mencoba kuahnya dulu agar dapat merasakan base flavor-nya dulu.

Asin, gurih, dan sedikit manis berdansa harmoni di lidah ketika saya mencoba kuahnya. Mungkin karena saya pesan yang light, jadi kuahnya terasa ringan. Satu hal yang paling notable, rasa asin, gurih, dan manisnya tidak ‘medok’ alias tidak kuat, tapi terasa sekilas sebelum akhirnya bertahan di dalam mulut. Definitely bukan tipe yang ‘wah, rasanya nge-gas banget!’

Dalam setiap suapan yang masuk ke mulut, rasanya pelan-pelan memenuhi rongga mulut saya.

Dan walaupun ‘light’, ketika sudah masuk ke beberapa suapan terakhir, kuahnya akan semakin mengental. That’s why, Ramen direkomendasi dikonsumsi secepatnya, selama kuahnya masih panas. Karena ketika dingin (apalagi di dalam ruangan ber-AC), kuah Ramen akan cepat mengental.

Karatama-Uma (94rb)

Karatama-Uma (94rb)

Karatama-Uma yang menjadi pilihan Janice memiliki aroma homemade chili sauce yang dominan. Rasa pedasnya tidak dominan di lidah, tapi lebih ‘menyerang’ di tenggorokan. Base soup-nya juga Tonkotsu Shoyu, dan Karatama-Uma tipe yang kuahnya kental.

Kentalnya di sini bukan seperti kuah kental yang kita temui di makanan dengan larutan tepung maizena, tapi kental dalam arti kuahnya penuh dengan kolagen babi yang didapatkan dari hasil ekstraksi tulang babi yang direbus selama lebih dari 8 jam. Oleh sebab itu kuah Tonkotsu kadang terlihat seperti ‘berminyak’ padahal bukan minyak, tetapi kuahnya penuh dengan kolagen.

Setelah melewati proses masak yang rumit dan waktu yang lama, wajar saja apabila harga Tonkotsu Shoyu Bariuma tidaklah murah.

Salah satu hal spesial lainnya di sini adalah potongan Chashu nya yang tebal. Meskipun tebal, Chashunya lembut ketika digigit. Aroma ‘smoky’ nya juga terasa di lidah. Tapi potongannya yang tebal ini mungkin tidak begitu cocok dengan warga Medan, yang lebih terbiasa dengan potongan Chashu yang tipis.

Kalau kalian notice di menu, sebenarnya beberapa menunya sama saja, tapi yang membedakan adalah toppingnya. Ada yang disajikan hanya dengan telur rebus ala Jepang, Chashu utuh atau potong, dan ada yang versi komplit.

Is it worth re-visiting?

Foto diambil ke Bobby dan Leo makan di sana.

Depends. Kalau craving ramen dengan kuah yang kental, saya bakal kembali lagi. Masih banyak side dishes mereka yang belum sempat saya cobain, jadi pastinya bakal balik lagi.

Kalau soal rasa, menurut saya balik lagi ke preferensi masing-masing. Ada yang demen, dan ada juga ya tidak cocok. Buat kalian yang sudah cobain, kalian tim yang mana nih? #cocok vs #belumcocok

Ramen Bari-Uma

Alamat: Jl. Teuku Daud No.4, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 20151
Jam Buka: 10.00 – 22.00
No. Telp: 085767614172
Maps: https://goo.gl/maps/NgNzFWq72Qdz6QcD9

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *