Skip to content

House of Meat—Salah Satu Rumah Makan Babi yang Best di Medan

Rumah Makan yang diberi nama House of Meat (Rumahnya Daging) ini baru buka 2 atau 3 bulan yang lalu dan langsung mencuri perhatian.

Why? Kenapa “House of Meat”?

What kind of meat?

Demi menjawab rasa penasaran, siang hari itu kami memutuskan untuk singgah dan mengisi perut yang sudah sejak tadi berdemonstrasi.

P7125967
Aneka olahan daging babi di House of Meat

Daging Babi Memenuhi Daftar Menu

Terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan di atas dalam sekali layangan pandang ke daftar menu yang diberikan (kecuali pertanyaan kenapa diberi nama House of Meat, kita bahas nanti).

Menu-menu Chinese yang berbahan dasar daging babi menjadi menu utamanya.

Ukuran porsi yang disajikan untuk masing-masing menu memang ditujukan untuk porsi personal—begitu pula dengan harganya.

Hampir Semua Menu House of Meat Kami Pesan

Mulai dari Khau Bak, Samcan Goreng, Tauju Samcan Goreng, Bak Kut Teh, Chun Kien, dan juga Sate Babi serta Kim Ci Bak.

Menu Tahu Goreng seakan-akan diciptakan untuk menjawab keinginan kami. Menu ini dipesan agar kami memiliki menu “sayuran” di sela-sela pesanan daging kami. Dan setelah ditanyakan ke pemiliknya,

memang itu tujuan dimasukkannya Tahu Goreng ke dalam menu.

Okay, well. Gue sedikit senyum-senyum kecil mendengarnya.

Biasanya menu tumis kangkung, tauge, kailan atau capcai yang acapkali menghiasi menu chinese food. But, not here. Not here.

I’ll start with Samcan Goreng di sini. Daging babi dipotong tipis, namun terlalu tebal untuk disebut “irisan”. Digoreng hingga cukup kering dan memberikan tekstur yang crispy daripada juicy.

Beda dengan tipikal samcan goreng ala Chinese Food yang memiliki tepung yang manis, yang satu ini justru lebih menonjolkan rasa dari daging itu sendiri.

Compared to this one, Tauju Samcan Goreng was my personal favorite.

Harus kuakui, menu ini bukan untuk semua orang—tak semua orang cocok dengan aroma tauju. But, aroma khas tauju yang membalut daging samcan yang justru dibuat lebih juicy pada menu ini merupakan kombinasi yang epik.

P7125946
Khau Bak

Menu Khau Bak sengaja disajikan dalam porsi personal.

Alasannya sederhana. Agar Khau Bak bisa dinikmati oleh pelanggan personal tanpa merasa berlebihan. Lagipula, menu Khau Bak selama ini selalu disajikan dalam porsi besar dan hanya dinikmati pada acara khusus.

Dengan porsi begini, siapapun bisa menikmatinya kapanpun. Itu menjadi alasan lainnya.

This is definitely cocok untuk orang-orang seperti gue yang suka daging babi dengan lapisan lemak yang tebal, kenyal dan juicy. Selain itu, Khau Bak yang menurutku tidak keasinan juga sesuai di lidah.

Personally, Bak Kut Teh yang aroma herbalnya cukup kuat bukan tipe gue. Meski begitu, isinya yang generous bikin mata berbinar nih. Buat yang suka aroma herbal, ini boleh dicoba.

“Untung saja ada menu sate babi dan chun kien,” bisik gue dalam hati.

Chun Kien dengan bahan dasar yang lengkap: daging babi, kepiting, udang, telur asin, dll, berhasil merebut hati gue. Ditambah lagi dengan sate babi yang cenderung manis, tender, dan tidak alot.

Keduanya berhasil bikin lidah gue move on dari Bak Kut Teh tadi.

Don’t expect ada permukaan yang crusty dan mengkilap dengan aroma burned pada satenya. House of Meat menggunakan metode pan-fry pada satenya. Jadi, bara api tidak langsung mengenai sate.

P7125955
Kim Ci Bak

Kim Ci Bak tidak selamanya harus berwarna merah. Lebih tepatnya, warna merah Kim Ci Bak secara alami berasal dari dagingnya itu sendiri.

Kim Ci Bak di House of Meat juga tidak memiliki bentuk yang sempurna. “Lebih atau kurang ya itu keberuntungan pelanggan. Kalau harus dipotong bulat, akan banyak bagian daging yang terbuang,” kata pemilik House of Meat.

Rasanya yang manis, juicy dan sedikit berminyak membuatnya sinfully delicious! Menagihkan!

Harga Disesuaikan Dengan Porsi dan Pastinya Kantongmu

Menikmati Khau Bak, Chun Kien dan Samcan dengan harga 30ribuan termasuk menakjubkan untuk menu daging babi.

Rata-rata menu di House of Meat tidak melebihi 35ribu, kecuali menu Bak Kut Teh ukuran Medium yang berharga 60ribuan.

Harga 35ribu untuk 3 potong besar Khau Bak dengan kualitas yang gue jelaskan di atas was such a good deal.

Resep Merupakan Warisan Asli Dari Kakek

P7125973

Dari percakapan antara gue dengan pengelola House of Meat, resep diwariskannya secara langsung dari sang kakek.

Konon katanya, Kakek owner merupakan seorang Chef professional di masa-masa kolonialisme Belanda dulu.

Beberapa menu mengalami sedikit (benar-benar sedikit) perubahan dan menu-menu lainnya tetap authentic sesuai resep dari Sang Kakek. Seperti Bak Kut Teh yang kini dibuat sedikit lebih kuat aroma herbalnya dan teknik pemanggangan sate babi yang berbeda.

Sisanya tetap mempertahankan resep aslinya.

Itu juga yang menjadi inspirasi mereka memberi nama House of Meat, dengan ideologi untuk menyajikan menu-menu dengan aroma dan rasa ala rumahan.

For me, personally, this is strongly recommended. As beberapa tim Makanmana yang ke sana juga pada angguk-angguk seakan mengiyakan kalau mereka menikmati makanan yang disajikan. Will surely come back again for their PORK.

HoMe – House of Meat (@home.houseofmeat)

Jalan Sumatera, simpang Jalan Balige
10.30-16.00 (Che It Cap Go TUTUP)
Non Halal
Lokasi: https://goo.gl/maps/x65R9ajw5Bb1JQ8L9

2 thoughts on “House of Meat—Salah Satu Rumah Makan Babi yang Best di Medan”

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading