Beberapa waktu lalu, Leo dan Bobby mencoba mengangkat menu Nasi Simangunsong sebagai menu authentic kota Medan.
Memang, Nasi Simangunsong yang merupakan kombinasi dari Nasi yang ditumis dengan Kangkung Terasi dan Ayam Goreng hanya familiar di seputaran kota Medan.
Pilihan lokasi yang dikunjungi oleh mereka pun jatuh kepada RM Jenggala.
Alasannya cukup simple.
RM Jenggala sudah menjadi langganan beberapa tim Makanmana jauh sebelum shooting dimulai dan hanya di sinilah bisa ditemukan Nasi Simanjuntak.
BUT, DARI MANA SIH SEBENARNYA ASAL USUL NASI SIMANGUNSONG?
Gue dan Handy melakukan penelusuran secara mendetail demi menemukan jawaban atas kisah asli Nasi Simangunsong.
Kisah ini dimulai dari adanya sedikit bocoran informasi tentang asal muasal makanan ini oleh owner Omma Recipe saat shooting video 3 Korean Rolling Cheese Kota Medan sebelumnya.
Terdorong rasa penasaran dan keinginan untuk berbagi informasi ini ke followers dan pembaca setia Makanmana, kami pun berangkat lagi ke lokasi tersebut.
Ini yang kami temukan.
We Met Miss Sally Here! The First Living Proof.
Miss Sally (owner Omma Recipe)—yang membocorkan sedikit informasi tentang asal mula Nasi Simangunsong ini—merupakan saksi keabsahan kisah ini yang pertama.
Dari ceritanya, Nasi Simangunsong muncul dari seorang polisi bermarga Simangunsong yang sering memesan menu nasi tumis ikan asin ditambah kangkung terasi dan ayam goreng di salah satu stall di sepanjang Jalan Semarang.
Pak Polisi ini sebenarnya adalah teman dari ayah Miss Sally, which is menurut gue masih cukup dekat korelasinya.
Gue dan Handy pun mendadak bertatapan cukup lama. We spoke no words, but gue yakin pikiran kita sama, “ini informasi yang harus dibagikan”.
Nggak pake lama, Miss Sally langsung membawa kami ke lapak yang disinyalir sebagai tempat “lahirnya” Nasi Simangunsong.

Jelas terlihat tulisan Mak Ayung dan Nasi Simangunsong di bagian bawahnya masih baru dan cerah. Memang, stickernya baru selesai ditempelkan bertepatan dengan waktu tibanya kami.
Miss Sally pun memperkenalkan kami kepada seorang wanita paruh baya yang memakai baju merah dan celemek.
This is Mak Ayung.
Our Second Living Proof, The Key Player of The Whole Story.

Mak Ayung ini pemilik sekaligus chef utamanya. Di tempat beliau ini lah, Pak Polisi yang dimaksud oleh Miss Sally tadi sering singgah.
Mak Ayung bercerita kalau dulunya Pak Polisi ini sering request menu personal yang terdiri dari Nasi yang ditumis ikan asin dengan “sedikit” kangkung terasi dan beberapa potong ayam goreng.
Maklum, biasanya memesan menu di chinese food itu ukuran porsinya untuk berbagi bareng keluarga.
Orang-orang yang mendengarnya pun turut penasaran dan memberi pertanyaan “Nasinya Pak Simangunsong itu apa?” kepada Mak Ayung.
Nama “Nasi Pak Simangunsong” pun terus digunakan oleh para pelanggan setia Mak Ayung untuk merujuk pada menu ini.
Well, mungkin dari sanalah nama Nasi Simangunsong menjadi viral.

Kamipun memesan 2 porsi Nasi Simangunsong untuk kami cobain sambil mendengar lantunan kisah masa lalu dari Miss Sally, Mak Ayung dan juga anaknya.
Kebanyakan sih memang anaknya Mak Ayung dan Miss Sally yang bercerita. Mak Ayung sibuk menggoyang wajan.
Mendengar cerita mereka seakan-akan menonton film masa lampau. Gue pribadi merasa dibawa kembali ke masa lalu, menelusuri setiap area Jalan Semarang di tahun 1990an (padahal gue belum lahir, gengs).
Kadang gue sendiri salut dengan imajinasi gue yang berlebihan.
Dari awal mula munculnya stalls makanan di sepanjang Jalan Semarang hingga seramai ini, sampai ke kisah lampaunya Miss Sally, ayahnya dan pak polisi ini.
Kami Tiba-Tiba Di Sela.
Tidak lama kemudian, muncul seorang pria dengan busana serba hitam. Dari logatnya, sepertinya beliau ini berasal dari suku Batak.
“Ya benar! Nasi Simangunsong asalnya itu ya dari sini”, katanya secara tiba-tiba dari balik badan gue.
Kamera langsung gue sorotkan ke wajahnya sembari beliau memberi penjelasan.
“Dulu tuh rameee kali polisi pada duduk, kumpul-kumpul di sini (menunjuk ke meja di balik sterling Mak Ayung). Salah satunya ya itu, Bapak Simangunsong itu.”

“…saya sih nggak kenal. Tapi kami yang udah kerja lama di sini ya tahulah. Dulu itu, dia yang paling suka pesan ayam digoreng, nasi digongseng, sama kangkung. ‘Kalau mau pesan menu ini, Pak Simangunsong punyalah kau bilang’, gitu katanya.”
Pernyataan ini semakin melengkapi dan meyakini kami kalau Nasi Simangunsong memang muncul di sterling Mak Ayung.
Sah sudah, 3 bukti valid yang kami kumpulkan.
Kangkung Terasi Nasi dan Ayam Goreng
Verdict:
Harganya memang terbilang cukup premium, senilai 42ribu untuk satu porsinya. Namun Gue dan Handy setuju kalau harganya sepadan dengan ukuran porsi dan rasa yang ditawarkan.
Tiga potong ayam goreng yang disajikan berukuran cukup besar dan rasanya juga garing nan juicy di bagian dalam.
Selain dari ikan asin yang membuat nasi ini menjadi harum dan gurih, kuah dari tumisan kangkung juga menjadikan menu ini kaya akan rasa.
It’s really hard to express, we can only say “This is Legit!”

Anyway, pada hari-hari tertentu, Acek atau suami dari Mak Ayung menyediakan Sup Kambing Spesial yang jumlah porsinya juga limited.
Kebanyakan sih di Hari Senin dan Kamis, tapi itu juga belum tentu. Satu-satunya cara adalah menghubungi Miss Sally atau Mak Ayung secara langsung.
Kuahnya cukup thick namun tidak berbau aroma kambing yang khas.
Gue pun bersyukur bisa mencicipi menu ini setelah sebelumnya sempat menolak tawaran dari anaknya Mak Ayung untuk mencoba menu ini.
Untuk yang nggak begitu suka aroma kambing, this is for you.
Nonton video penelusuran Nasi Simangunsong kami di video berikut ini secara langsung:
Nasi Simangunsong Mak Ayung
Jalan Semarang, sebarisan Omma Recipe
Jam buka: 18.00-00.30
Pork free option available
Lokasi: https://goo.gl/maps/ZAx9djqLCaokCyUK8
Comments are closed.