
When it comes to japanese resto in Medan, taon ini sudah lumayan banyak vendor yang hadir di Medan, kebanyakan berupa franchise. Untuk sebuah resto lokal, tentunya harus memikirkan strategi agar dapat bersaing dengan kompetitor. Renjiro Sushi hadir kembali dengan perubahan yang radikal. Simak review dari tim makanmana berikut ini.

Berawal dari sebuah ruko kecil dengan lebar 4 meter, resto yang dulunya bernama Obento dan sempat berurusan hak milik nama dengan hoka-hoka bento ini pun mengalah, dan akhirnya memilih sebuah nama yang masih identik dengan kalimat Jepang, ‘Renjiro sushi’, dan tentunya pembaharuan ini juga menandakan berakhirnya masa kontrak dengan Obento dulunya.

Resto yang sempat kami review di akhir bulan April taon 2011 ini dulunya sempat menuai banyak kritikan dan feedback, mostly harsh. Tetapi kami terkesima ketika 2 ruko di kompleks multatuli selesai dibangun. Masih dalam kawasan yang sama, saat ini Renjiro Sushi menempati 2 ruko diseberang Lekker Urban Resto, hanya beberapa meter dari lokasi awalnya.

Penempatan gedung baru juga tampaknya memakan biaya investasi yang tidak main-main. Ruangan yang lebih luas ini sangat baik dimanfaatkan. interiornya lebih nyaman dengan nuansa modern namun tetap memberi kesan Japanese. Ruangan makan kini terbagi dua lantai, dimana sajian ala Tatami disediakan di lantai 2. Good impression on the interior, now let’s come down to the foods.

Mengawali hidangan kami ialah Renjiro Special Salad (60rb). Ada raw salmon, crab sticks, seaweed dan lauk lainnya yang kemudian disiram saus special. The portion is huge and it’s refreshing! Totally recommended this menu, worth the price paid.

Another recommended menu ialah lobster salad chinmi (35rb). Daging lobster yang kemudian dicampur dengan saus yang mirip dengan mayo ini porsinya tidak besar, namun cukup enak disantap karena teksturnya yang kasar, tebal, dan ‘berisi’. Untuk menu yang satu ini sharing lebih enjoy makannya.

Kami ditawarkan menu baru yang lumayan unik. Kani mayo Naruto Roll (60rb). Roll yang biasanya dibalut nasi digantikan dengan timun. Crunchy texture ketika digigit, dan stuffingnya lumayan padat berisi, namun personally kami kurang suka, karena balutan timun yang sedikit manis dan ‘dingin’ bikin menu yang satu ini kurang harmonis di lidah.

We’ve seen lots of instagram post about Kani mentaiyaki. It’s everyone’s favorite in sushi tei, isn’t it? This rendition of Kani Mentaiyaki is similar in look, tapi beda di tastenya. And we guess, it’s cheaper too (35rb).

Leo’s wife just couldn’t resist dan selalu memesan menu yang satu ini kalo makan sushi, chuka hotate gunkan sushi (18rb). Kami rasa menu yang satu ini sepertinya general dan rasanya tidak beda jauh dari semua resto Jepang yang kami coba.

Volcano Rolls (65rb) dan Salmon skins (28rb). Sesuai namanya, volcano rolls ini berisi sushi yang sudah digoreng. Remah tepung goreng juga ikut ditabur sehingga membentuk sebuah ‘gunung’ dengan saos cabe sebagai ‘lahar’-nya. If you like something spicy, give it a try, atau kalo kamu suka yang kress kress, coba juga salmon skinnya.

Going into main courses, ada chicken curry rice (50rb). Generous portion! Nasinya lumayan banyak, namun menurut kami malah kuahnya yang kurang sehingga apabila dicampur, ratio kuah terlalu dikit. Taste wise, slightly better than the average curry cube.

Beef Yakiniku Ju (55rb). Nasi putih yang dihidangkan dalam bento box ini diberi topping daging sapi yang dibalut omellette. A little sweet dari saucenya, lalu terasa asin ketika daging mulai dilahap. Porsinya lumayan besar juga. Honestly at this point kami baru sadar bahwa kami over ordered, karena biasanya kan porsi Japanese food kecil.

But saving the best for last, ada Renjiro Special Ramen (60rb). Ramen dengan kuah yang pedas ini menurut pengelola, dicipta dari feedback orang Medan yang demen dengan makanan pedas. It’s spicy, namun tidak terlalu pedas sehingga kami masih sanggup enjoy menyeruput kuahnya.
We’ve found mostly positive things in this visit. Banyak keluhan kami dan pengunjung lain sebelumnya sudah ditanggapi pengelola, baik dari segi interior dan cita rasa makanan. Penempatan lokasi baru ini tentunya memberikan strategi sendiri bagi Renjiro di kala persaingan ketat dengan pesaingnya, notably Sakae Sushi dan Dr’s Sushi. Apart from the competition, kami salut dengan achievement Renjiro.
The worst ever sushi i ever had!
Sushi yg paling sy ga akan lupakan…! Maguro tipis kaya kertas dAn kering, sake bentuknya kaya udh rusak, omg….! Please dant come here, ngesal banget saya…
promo 50% nya sampe kapan ya?ada vegetarian ngk ya?Thx
Well, it’s only an input, bro.
Plus untuk menghindarkan terjadinya misinterpretasi bagi kawan-kawan lain.
Anyway, karena penasaran dengan komentar yang dibuat sebelumnya, Minggu kemarin sengaja menyempatkan diri untuk singgah.
Suasana sore itu lumayan full, namun sambutan waiter/tress cukup diacungi jempol.
Dari main-door, pengunjung sudah disambut dengan senyum ramah dan teriakan seluruh waiter/tress dengan kata “Mashi-mashi (artinya apa ya?! / Mungkin maksudnya adalah “Okaeri nasai (=Selamat Datang!)” yang lebih tepat)”).
Pada kepulangan, akan diiringi dengan kata-kata “Arigatou Gozaimashita”.
Cukup salut dengan semangat waiter/tress, yang mungkin sebagian besar adalah umat Muslim dan menjalankan ibadah puasa, namun tetap sigap dan gesit memberikan pelayanan maksimal.
Karena merupakan kunjungan perdana, dan ingin merasakan citarasa secara overall, kami memutuskan untuk memesan “Renjiro Set” yang terdiri dari beberapa varian sushi.
This is a RECOMMENDED menu bagi yang belum pernah mencicipi sushi di Renjiro.
Overall, cukup bagus, dan ada rencana untuk datang kembali.
Info: Sedang ada promo menarik bagi pengunjung.
Closed krn ga terima tamu dr luar lagi setelah batas last order. Kami last customer yg selesai makan, jd pas plg take a shot… 🙂
Website-nya juga masih dengan status “is coming soon”.
@MaMa: No offense ya…
Agak heran saja pas melihat tampilan foto ketiga dari bagian atas, which showed us the front main door, kq menggantung kata “CLOSE”??
Maksudnya diambil fotonya pas sudah tutup toko, atau pas sebelum buka toko??
Atau tutup karena khusus di-serve untuk MaMa di hari itu ya…
Halal gak? Pingin coba jg nih
uda lama gak kesini
pengen coba menu baru deh..
Sudah coba makanan renjiro dengan inovasi barunya. menunya jauh lebih enak dari sebelumnya. (a lot of improvement) 😀 harganya juga lebih bersahabat. Love the kimchi pasta (taste like korean food) but overall is great. 😀 thanks
terimakasih juga utk team makan mana yang mau menyempatkan datang ke renjiro sushi.. benar2 terimakasih
halo.. terimakasih atas masukannya Yessi, akan kami perbaiki kualitas pelayanannya..
Just finished our dinner here. Dari segi rasa memang enak sedikit berbeda dari resto jepang lainnya (beda positif), tapi untuk service nya waduh…..pelayannya kyk ga fokus. Pas minta garpu lamaaaa bgt, minta refill ocha lamaaaa jg, minta bill pun lamaaaa bgt smp hrs minta berulang kali. Mudah2an service nya bisa di improve , sayang rasa makanan uda ok tapi ga ditunjang sama service yg baik 🙂
mantap bgt neh, kebetulan lagi ada promo renjiro di dealmedan.com
Sdh coba tempat ini, sesuai dengan review tim kuliner makanmana, saladnya memang fresh! harga juga bersahabat dan yang paling penting, suasananya juga sudah jauh lbh baik dari dulu-dulunya.
Nice job makanmana!
Replied via e-mail 🙂
Heheh kebetulan coincidence kali yah… saladnya memang enak, refreshing dengan porsi yang memuaskan.. eh, what’s your next review? 😛
Wah, rupanya sudah ada ulasannya di sini, padahal baru tadi pagi ngeliat iklan Grand Opening-nya Renjiro di Analisa. Kalo sempat, bole deh ke sana lagi buat ngeliat “wajah” barunya. Btw, foto raw salmonnya bikin gw teringat sashimi aja, *drooling…*
Comments are closed.