Skip to content

Mie kangkung belacan Hokky

  • by

Uhuk uhuk… Begitulah reaksi tiap pengunjung yang datang kesini sembari disambut senyum pemilik yang ramah. Rumah kecil yang dijadikan rumah makan ini terletak di jln. Cilincing, Glugur kerap ramai dikunjungi terutama di malam hari. Tidak hanya berjualan mie kangkung belacan, Hokky juga menjual kwetiaw/bihun polos (pek cha), nasi goreng polos/belacan, namun rata2 pengunjung disini memesan menu andalannya yang berhubungan dengan belacan. kwetiaw dan bihun goreng polos juga tak kalah wangi dan enak, walau agak berminyak.

Sayangnya walau sudah didukung ventilasi yang memadai, rumah makan ini masih terasa gerah walaupun di malam hari. Selain itu, karena makanan disini murah, siap-siap saja bersabar karena makanan rada lama disajikan. But after all, it’s worth a try.

Thanks to Chen Yen atas ralatnya.

17 thoughts on “Mie kangkung belacan Hokky”

  1. Yis sudarso belok kiri ke arah karya. Tp begitu masuk amvil kiri aj. Nanya org aj lorong 14.. cuma kdg ga jualan pas kesana

  2. Saya udah rada lupa juga jalannya, kalo ga salah ada jembatan dan kelenteng(tempat sembahyang), nah dari sana nanti ada satu jalan kecil (kalo udah nampak klenteng tanya orang sekitar aja Mie Belacan Hokky dimana). Semoga membantu.

  3. Mohon petunjuk yg lebih jelas lagi, sobat2 sekalian. Dari yos sudarso belok kiri ke jalan apa? Habis itu ke mana lagi? Yg di peta ga ada pointer lokasi rumah makan ini.

  4. duh berapa kali dilihat masih ndak nampak tu aie. ternyata lewat tempat sembayang belok kiri masuk jalan kecil.
    sekedar info bagi yg ingin mencarinya…

  5. kwetiaw dsni da ga rame ni soalnya barangnya da ga fresh jd ga gt enak lg dc.. sekedar info doank.. thx..

  6. Hen, sudah saya update dengan google map, coba liat postingan di atas. semoga membantu.

  7. Di Karya mencirin, glugur, sebelum jembatan dan deket tempat ibadah yang ada patung warna emas.

  8. Mie di sini emang Mantap,tidak terlalu berminyak,rasa sambal belacannya juga terasa pas. kalau tidak salah jualan nya buka cuma dari sore sampai malam.

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading