Skip to content

Cuckoo Latte Cafe, Jalan S.Parman (Closed)

  • 4 min read
  • by
La Spazialle S5

Setelah 3 bulan telat dari tanggal visit, akhirnya kesampaian juga untuk tulis review Cuckoo Latte ini. Yep, mohon maaf sebesar-besarnya karena sudah lama si Bobby gak nulis review berhubung disibukkan dengan projek foto wedding dan tentu saja Savorsnap (jasa fotografi makanan profesional), ciehh…

cuckoo latte

Anyway, kembali ke keyboard. Tanggal kunjungan di struk belanja kami ialah pada bulan Agustus kemarin, so mungkin sudah ada beberapa perubahan pada cafe saat review ini ditulis. Bagaimanapun akan kami coba kilas balik dengan memori yang sudah setengah-setengah lupa.

cuckoo latte medan

Pertama mari kita bahas lokasi sekaligus interiornya. Terletak di Jalan S.Parman, tepat di seberang Rumah Makan AdoeA & Mie Tien Sin, termasuk salah satu lokasi paling strategis untuk usaha kuliner di Kota Medan. Kenapa tidak? Jalan S. Parman sudah sejak dulu dihuni oleh para juara-juara kuliner Medan. Sebut saja Kwetiaw Ateng, Mie Asiong, Mie Awai just to name a few. So akankah Cuckoo Latte menjadi salah satu dari juara ini?

menu board

Berdasarkan struk belanja yang sudah kusam dan cetakan yang hampir pudar, orderan kami menyebutkan ada pesanan Ice Cappuccino (23,5K), Cuckoo Latte SS (25K), Hot Chocolate (23,5K) & Ice Chocolate (27K). Yang saya ingat saat itu ialah pesanan keluar cukup lama dikarenakan kurangnya staff (terlihat ownernya sendiri yang langsung turun tangan untuk meracik masing-masing minuman) ownernya sendiri yang turun tangan meracik minuman. Pesanan terakhir keluar hampir setengah jam setelah orderan ditulis, untunglah ada board game sehingga kami tak bosan.

interior cuckoo latte medan

Nah karena minumannya belum keluar, mari kita bahas interiornya dulu. Cafe dengan ukuran 1 ruko ini lumayan terbatas spacenya, apalagi saat itu cafe ini dalam kapasitas full house. Dengan kapasitas ruangan seperti ini lebih keliatan seperti boutique sebenarnya. Ngelirik daftar harga menu-nya, gak heran tempat ini rame karena Cuckoo menempatkan diri di pasar harga yang lebih ekonomis dibandingin Cafe lokal lainnya seperti Macehat coffee dan Tea&Cake yang lokasinya juga berdekatan.

cuckoo latte SS

Masalah panas juga menjadi kendala karena sepertinya 2 AC Split yang terpasang gak sanggup untuk mendinginkan ruangan yang full house siang itu. Walaupun terbentur kedua kendala diatas, pelayanan yang baik dan ramah menjadi faktor untuk mempertimbangkan mampir kesini lagi.

Ice Chocolate

Nah finally minuman kami keluar semua, dan karena saat itu kebetulan adalah hari kemerdekaan Indonesia, kami mendapatkan free 2 burger dari gerai burger didepan cafe karena 2 kru makanmana mengenakan baju merah putih (Yes, begitu dapet notif dari IG bahwa yang pake baju merah putih dpt burger GRATIS, baca GRATIS… langsung dimanfaatkan kesempatannya). Burger you say? Yes, they have burger. The taste is standard, seperti burger pada umumnya di kaki lima dengan frozen patties. Pilihannya ialah chicken or pork. Good news buat yang pengen nyicipin pork burger, unfortunate for our moslem friends.

pork burger cuckoo latte
P8170707

Jujur saya nga ingat rasa spesifik dari tiap minuman, namun sepertinya lumayan karena saya ingat teman-teman pada membandingkan dengan beberapa cafe kecil lainnya. Untuk coffee based drinks, saya berasumsi rasanya cukup standar walau belum sampai spesial, kecuali cuckoo latte, signature drink mereka yang gabungan coklat dan kopi yang lebih memorable. Digabungkan dengan harga yang ekonomis dan snack yang lumayan bervariasi, you should give this place a try!

iced cappucino

Cuckoo Latte
Jalan S. Parman No.64
Telp: 061-4511006

5 thoughts on “Cuckoo Latte Cafe, Jalan S.Parman (Closed)”

  1. So true…. salute sama owner nya yang begitu meticulous sama coffee yang dihidangkan. He is properly trained.

  2. ga juga jie, ini termasuk murah lho diantara pemain kopi lainnya yang biasa gw mangkal ;p hehe..bawa anak bawa istri semua… tuh kan angek lu jomblo…

  3. denny rinto alam

    nice cafe… langganan gw nih… satu perbaikan donk buat reviewnya… owner meracik coffee bukan karena short of staff, tp karena hanya owner yg dapat meracik coffee yg enak dan terasa special karena owner lgs yg turun tangan dibanding cafe lain yg menyerahkan semuanya ke staff yg ganti2 membuat rasa kopi tidak standard.

Comments are closed.